bab IV

71 12 0
                                    

Setelah jam pelajaran selesai aku pun pulang kerumah dengan di antar oleh Arshaka, jarak dari rumah ku dan ia tidak terlalu jauh membuat kami sering bertemu kadang pula ia sering bermain kerumahku karna aku hanya tinggal dengan beberapa pembantu

Sudah hampir 3 tahun aku tinggal sendirian, ibu ku tinggal dengan ayah di luar negri dan kakak pertama ku juga tinggal dengan suami nya, dulu aku tinggal dengan kakak kedua namun sekarang ia harus mengurus bisnis nya yang mulai berkembang hingga membuat nya tinggal di luar kota juga

Tak sering mereka datang kerumah ini hanya untuk berkumpul bersama dan sesekali menanyakan kabar ku, aku anak terakhir dari keluarga ini kadang pula aku disebut kembar dengan kakak kedua ku padahal kami  berbeda hampir 5 tahun namun itu tetap membuat kami tidak berbeda jauh. Berbanding dengan kakak pertama yang sering bermain bersama, kakak kedua jauh lebih iseng mungkin karna itu pula kami sering bertengkar

"ngelamun terus, ini udah sampe loh di depan rumah atau kamu masih kangen?" tanya Arshaka berhasil menarik ku kembali dari lamunanku

"ohh hehe gak kerasa udah sampe aja ya" ucap ku sambil turun dari motor nya itu

"yaudah kamu masuk gih disini panas abis itu mandi lanjut makan ya cantik"

"dan satu lagi kalo mau pergi keluar jangan jauh jauh ya bahaya" tambah nya lagi sambil mengelus kepalaku dengan halus

"iya iya siap kaptein" jawab ku sambil menghormat ke arah nya

Arshaka tertawa dan mencubit hidungku dengan gemas membuat ku mengerucutkan bibir karna itu terasa sakit, setelah nya aku menghentakan kaki membuatnya melepaskan tangan yang bertengger di hidungku

"hahaha aku pulang dulu ya tuan putri besok kitu ketemu lagi di sekolah"  ucap nya lagi

Aku melambaikan tangan saat ia mulai meninggalkan pekarangan rumah ku, aku pun masuk kedalam rumah dan duduk terlebih dahulu di sofa yang berada di ruangan ini sejenak ku tarik napas saat melihat poto keluarga yang terpajang diruang tamu

Aku tersenyum tipis setelah nya kembali melanjutkan langkah menuju kamar dan membaringkan tubuh ku yang terasa lelah apalagi setelah terjatuh di kolam renang tadi, aku pergi kekamar mandi untuk membersihkan badan terlebih dahulu sebulum kembali turun untuk memasak

Setelah selesai mandi aku pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk diriku sendiri, aku memang tinggal dengan beberapa pembantu namun untuk memasak makanan aku sendiri yang melakukan nya mereka hanya memasak ketika ada tamu atau keluarga ku yang datang

Aku hanya memasak menu sederhana yang tersedia di kulkas saja, aku menghela napas karna yang tersisa hanya beberapa bulir telur mungkin setelah selesai memasak aku harus berbelanja kebutuhan di dapur dan beberapa yang aku perlukan

Aku makan sambil menonton televisi yang menyiarkan berita tentang keluarga ku, ya ayah ku menjadi pengusaha dalam berbagai bidang begitu pula dengan kakak pertama ku, lagi lagi harus menghela napas di saat mereka sibuk dengan kehidupan nya masing masing yang berkecukupan aku malah merasa sangat kekurangan bukan kekurangan materi namun aku kekurangan kasih sayang yang sedikit mereka berikan

Selepas makan aku kembali kekamar dan mengganti pakaian karna akan berbelanja keperluan ku tak lupa aku memberitahu Arshaka terlebih dahulu agar ia tidak khawatir, sempat ia menawarkan diri mengantar namun aku tolak karna ia pasti sedang bermain dengan teman nya

Bukan tidak ingin merepotkan hanya saja aku harus terbiasa sendiri karna tidak menutup kemungkinan aku akan mengalami hal itu entah kapan namun aku harus siap dari sekarang

Aku memilih naik taxi dari pada membawa kendaraan sendiri, sekitar 30 menit kemudian aku sampai di minimarket terdekat aku mulai memilih beberapa yang aku butuhkan kan dan berjalan memilih sisa nya

Aku berhenti di sebuah caffe yang lumayan sepi karna hari mulai sore mungkin para pelanggan sudah pulang pikir ku, ahh rasa nya cukup  lama tidak datang kesini tempat nya masih sama hanya ada beberapa yang berbeda

Saat sedang asik menikmati suasana sore disini aku melihat seseorang yang begitu aku kenal, ia baru masuk kedalam caffe namun parfumnya sudah tercium dihidung ku, rasa nya seperti dejavu dengan adegan tadi pagi

Banyak hal yang aku lewati namun untuk wangi mint ini rasanya membekas di ingatan entah lah ada perasaan menjadi tidak menentu, aku kembali tersadar ketika ponsel ku berbunyi menandakan panggilan masuk saat ku lihat ternyata panggilan dari Ayesha kakak kedua ku

"hallo" ucap ku saat panggilan aku angkat

"dek kata mama uang udah di transfer dan kakak juga udah kirim yang kamu mau jaga diri baik baik kakak mungkin masih lama pulang nya" jawab kak Ayesha langsung to the point

"makasih kak"

"iya kak gak papa ko, jaga kesehatan juga ya nanti kalo aku libur semester aku main kesana" imbuh ku hanya sekedar formalitas di depan nya

"yaudah kalo gitu kakak tutup dulu ya panggilan nya masih banyak yang harus di urus"

"heem iya kak bye bye" ucap ku lalu menutup panggilan

Aku menghela nafas dan menyimpan kembali pada tas kecil yang aku bawa dari rumah tadi siang, aku terperanjat kaget saat pak Arka sudah duduk di hadapan ku dengan menaikan sebelah alis nya

"a-da a-apa ya-a pak" ucap ku gugup ini pertama kali nya aku duduk bersama guru diluar jam sekolah, apalagi pakaian ku yang mungkin bisa dibilang kurang sopan

Aku hanya mengenakan hoodie oversize dan celana pendek yang mana membuatku duduk tidak nyaman sekarang karna berhadapan dengan pak Arka

"kenapa? ko gugup Alle?" ucap nya membuat ku semakin canggung dan mungkin sedikit kaget

Bagaimana tidak ia orang pertama yang memanggilku dengan panggilan Alle bahkan Arshaka pun memanggil ku dengan Leta bukan Alle

"ahh nggak ko pak saya kaget aja ko bapak duduk disini"

"memang nya tidak boleh?"  jawab nya yang membuat ku kelu untuk menjawab nya

Hanya gelengan kepala dan senyum terpaksa yang aku berikan sebagai jawaban untuk nya itu

ah sial aku salah berbicara mungkin akan rumit kedepan nya jika aku menyela sekarang

"yaudah pak kalo gitu saya duluan ya, udah sore juga belanjaan saya takut nya keburu layu" ucap ku hendak berlalu di hadapan nya

Namun tangan nya menarik lengan membuat ku mendekat kearah dirinya, ia melepas jas yang di kenakan tadi dan melilitkan nya di pinggang ku, aku termenung dengan apa yang ia lakukan

'apa yang pak Arka lakukan, bagaimana jika ada yang melihat' keluh ku dalam hati takut nya jika aku berucap ia malah tersinggung

"lain kali kalo berpergian keluar tuh pake pakaian yang tertutup setidak nya paha" ucap nya setelah selesai mengikatkan jas pada pinggang ku

"jangan berpikiran yang aneh, saya melakukan ini karna kamu siswi di SMA MEGA BUMANTARA dan kamu siswi yang berprestasi disana"

"saya enggan jika ada kasus tentang siswi dari sekolah terkenal malah berpakaian tidak sopan seperti ini"

"saya juga akan melakukan hal yang sama pada siswi lain nya jika ia seperti ini di hadapan saya"

"jangan berpikir saya seorang guru yang mesum atau pun menyukai gadis seperti mu yang jelas jelas selera mu rendah seperti berandalan sekolah yang sering membuat onar disekolah"

ALLETA ALVENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang