• TANGGA

2.2K 255 3
                                    

"Gila! Lo berani banget sama afan?" pekik nayla.
  "Iya, lo gak takut apa? Dia kan ketua geng yang disegani seantero sekolah," tambah Caca.
  "Emang iya? Tau dari mana dia ketua geng? Masa ketua Osis punya geng juga di sekolah?" tanya devi bingung.
 
  Saat jam pelajaran berlangsung, Devi izin ke toilet mencuci wajahnya karena mengantuk saat jam pelajaran Bahasa Indonesia. Devi berjalan di koridor yang sepi dengan perasaan tenang.

  Ia berpikir untuk sekalian saja ke koperasi membeli pulpen, tipe-ex, dan alat tulis lainnya. Karena sibuk menyiapkan MOS, devi sampai lupa menyiapkan alat tulisnya.

  Koperasi di sekolah ini letaknya di lantai dasar bawah tangga. Tidak jauh dengan kelasnya. Devi berjalan santai sambil memainkan ponselnya.
 
  Saat di balik tembok yang menghubungkannya dengan tangga, devi menubruk sesuatu yang keras hingga membuatnya meringis sambil mengusap keningnya.
 
   "Jalan tuh pake mata!" kata afan, orang yang ditabrak Devi.
   "Jalan tuh pake kaki kali!" balas devi sengit.
   "Wah songong nih anak sama kakak kelas!"
   "Yaelah, baru kakak kelas aja belagu!" balas devi kesal.

  "Sini ngomongnya deketan!" tantang afan.
  "Gak! Bisa-bisa dilecehkan gue," tolak devi.
  "Siapa yang nafsu anjir sama lo? Badan kayak triplek aja juga bangga banget?!" Afan meneliti tubuh devi dari atas sampai bawah.

  Tubuhnya itu pas, tidak gemuk dan juga tidak kurus. Tapi yang namanya afan itu, hobi sekali membuat cewek di depannya ini kesal.

  "Ih! Lo tuh ya nyebelin banget sih jadi orang." Devi geregetan sendiri dengan cowok di depannya ini.
  "Iya, love yu tu." Afan menyisir jambul rambutnya dengan jari tangannya.

  "Ewh, amit-amit kalo sampe gua cinta sama lo!" Ujar Devi.
   "Gak boleh ngomong kayak gitu. Bae-bae takabur!" Jawab afan.
   "Gak usah sok nasihatin gue!" kesal devi. "Seru juga ya adu bacot sama lo. Gimana kalo adu bibir? ujar afan tersenyum genit, matanya mengerling nakal pada Devi.

  "Dih amit-amit! Dasar pedopil! Darah tinggi gue
ngomong sama lo devi bergegas untuk pergi dari hadapan afan. Namun, tangannya malah ditahan oleh afan, dan tubuhnya di dorong ke tembok. Hingga posisinya saat ini afan mengunci tubuh devi di tembok.

   "Lo mau ngapain?" tanya devu panik.       "Menurut lo?" jawab afan dengan mengelus pipi devi, membuat Devi ketakutan.
   "Afan! Lo macem-macem gue teriak nih??"
   "Teriak aja. Belom sempet lo buka mulut, jangan harap bibir lo bakal mulus lagi kaya gini.
 
  "Afan mengelus bibir bawah devi dengan ibu jarinya.
Devi memang belum tahu kalau afan itu tipe cowok paling nekat. la akan melakukan apa pun asal membuat dirinya sendiri senang.

Seperti saat ini, ia senang sekali menggoda devi. Terlihat sekali kalau devi itu gugup tiap di dekatnya. Dan, afan suka itu.
 
"Apaan sih lo. Minggir sana!" ujar devi gugup, lalu mendorong tubuh afan.
Devi lantas langsung menuruni tangga untuk cepat sampai di koperasi. Gila kali ya, tiap hari gue ketemu dia mulu. Mana mesum banget lagi kek om-om pedopil.

                                    ****

  Afan memasuki kelasnya, dan ternyata sudah ada guru Fisika yang akan mengajar. Semua guru di sekolah ini tahu akan afan dengan jabatan ketua Osis pengganti. Ya, afan menjabat sebagai Ketos hanya sementara.

  la menggantikan posisi ilham selaku Ketos yang aslinya, karena Ilham tengah pulang kampung dengan alasan yang hanya diketahui para guru saja.
 
   Afan sebenarnya enggan dijadikan Ketos pengganti. Tampangnya yang tidak ada alim-alimnya, membuatnya sangat tidak pantas dengan jabatan itu. Tapi guru BK lah yang memilihnya sebagai Ketos pengganti.

  Sungguh kesialan baginya. Biarlah murid kelas sepuluh tahunya ia ketua Osis sesungguhnya.
toh saat Ilham kembali juga pasti akan diumumkan kembali ketua Osis sebenarnya.

  "Maaf Bu, saya abis dari ruang Osis," ujar afan saat Bu Hendrika tengah menulis sesuatu di papan tulis.
  "Ya, silakan duduk."

  Afan duduk di barisan ujung tembok. Tepatnya di barisan paling belakang yang merupakan singgasananya. Selain itu tempat duduk afan sangat strategis untuk teman-temannya pakai menonton film berjamaah.

"Astagfirullah," ujar afan saat melihat teman sebangkunya, Valen. sedang mendownload video dewasa.
  "Sok suci amat! Awas aja minta!" ancam valen.

  "Marah amat bang, gue suka heran sama WiFi sekolah, Lo buat begituan Mulu. Belum aja nanti ketahuan guru." Ujar afan menahan tawa.
  "Berisik anjir. Mau Lo disuruh maju?" Ujar eby yang duduk didepan afan iya sebangku dengan hasby.

Next? Vote and comen

Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_
Ig : defan_cb

Jangan lupa ikuti

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang