• CANTIK

1.4K 224 9
                                    

"Itu pertama dan terakhir kalinya lo ngobrol sama dia, besok-besok kalo ketemu lagi langsung pergi! Ngerti?!"

   "lya ngerti cintaku."

   "Iya, gendutku..

   "Apa? Aku gendut?!" Devi langsung memelototi afan.

   "Baru juga baikan masa udah mau ngambek lagi?"    

  "Lagian resek banget! Emang aku gendut apa?"

   "Emm, tapi tetep seksi kok," balas afan berbisik di telinga devi hingga membuat devi bergidik.

  "Gak jadi futsal emang?" tanya devi mendorong tubuh afan agar menjauh darinya.

  "Futsal lah, kamu tunggu sampe aku selesai di pinggir lapangan ya."

   "Oke, yaudah ayo jalan, pegel nih, mana berat banget lagi,"

ujar devi sambil membetulkan telak tasnya di punggung dengan sengaja.

la ingin pamer pada kekasihnya kalau saat ini ia memakai tas yang diberikan afan untuknya.

   "Cantik," ujar afan, membuat devi berbalik dan tersenyum ke arahnya.

   "Tasnya," lanjutnya. Devi jadi cemberut saat mengetahui pujian itu untuk tasnya bukan untuknya.   

  "Dihadiahin sama calon imam nih," balas devi membanggakan.

   "Wah, siapa tuh?"

   " Pokonya dia ter-debest, ter-love, ter-ter pokoknya."

    "Siapa namanya?" Tanya afan.

   "Lo gak boleh tau. Gue kasih tau inisialnya aja ya."

Afan mengganggukan kepalanya sekali.

    "Inisalnya AAK," lanjut devi.

    "Kayak pernah denger," goda afan.

   "Iya pasti lo gak asing sama tuh nama. Soalnya dia ketua geng gitu, denger denger. Geng Begeng kali."

Afan langsung mengapit leher devi di antara ketiak dan lengannya, lalu menyeretnya untuk berjalan lebih cepat.

    "Sembarangan perut gue isinya sixpack gini dibilang begeng!"

    "Mana liat?"

    "Jangan, nanti lo mimisan lagi."

    "Sombong! Udah sana ke lapangan!" Devi melepas lengan afan di bahunya.

Afan pun menggangguk lalu langsung berlari ke lapangan karena pertandingan akan segera dimulai.
         
            
                                 ****

Pertandingan futsal telah dimulai. Afan bersama dengan timnya telah menyebar di lapangan.

Devi celingukan mencari caca dan nayla di pinggir lapangan, namun tidak mendapatkannya.

Devi pun memutuskan untuk menelepon salah satunya, ternyata mereka tengah makan di kantin.

Devi akhirnya menghampiri mereka. Namun ia tidak ingin makan terlalu banyak, la merasa berat badannya

   "Eh, kambing! Lo bilang mau diet, ngapa makannya rakus gitu? 

Caca panik, jadi mungkin besok ia akan diet.

melempari kacang pilusnya yang tepat mengenai dahi devi.

    "Justru itu, kan besok dietnya, jadi hari ini harus puasin dulu makannya.

    "Serah lo, devv." Caca dan nayla tidak ingin mendebatkannya lagi.

Biarkan devi sesuka hatinya memakan apa pun.

    "Buru makannya, abis ini nonton futsal," ujar caca yang diangguki devi dan nayla.

Setelah selesai dengan makanannya, mereka langsung kembali ke pinggir lapangan.

Ternyata afan dan yang lainnya tengah istirahat,

diberi waktu dua menit untuk minum dan mengelap keringat sejenak.

Dari tempatnya berdiri, devi dapat melihat afan sedang mengelap wajahnya dengan handuk hitam yang menggantung di pundaknya.

Di sebelah afan juga ada rara, tangannya memegang sebotol air dingin.

    "Ck! Lagi-lagi rara! Ampe bosen gue liatnya."

Afan melihat devi dan langsung berlari menghampirinya dengan senyum yang tercetak jelas di wajahnya.

Meninggalkan rara yang geram karena afan lagi-lagi memilih devi dibanding dirinya.
 
  
   "Aus," ujar afan saat sampai di depan devi, ia langsung mengambil botol minuman yang devi pegang tadi.

Caca dan nayla yang mengerti suasana langsung pergi meninggalkan devi dan afan.

Next? Vote and comen

Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_
Ig : defan_cb

Jangan lupa ikuti
Minimal sesudah baca vote makasi

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang