• BAYU

1.5K 220 11
                                    

  "Itu bukan kode lagi Bambang! Itu namanya nyindir! Ngaku pinter tapi tingkat kepekaannya sangat rendah, eh!"

    "Tau nih di deket lo rasanya otak gue berhenti berfungsi."

   "Untung aja bukan jantung yang berhenti berfungsi!"        

   "Mati dong gue?!"
   "Ya lo kalo ngomong ngasal aja sih!"

   "Heh! Lo makin bawel dah!" ujar afan.
   "Udah diem ah, katanya nyuruh belajar,

kalo lo ngajak ngobrol gini kapan gue belajarnya!"

ucap devi yang malah memutar balikkan kenyataan.

Sementara afan hanya bisa tersenyum sambil geleng-geleng kepala

melihat tingkah gadisnya yang begitu menggemaskan ini.
    
                                  ****

Devi saat ini tengah ada di pinggir lapangan futsal.

Sesuai permintaan afan yang ingin ia untuk menemaninya.

    "Beli camilan dulu yuk, biar kamu gak bosen," usul afan.

    "Oh iya ya, beli di mana? tanya devi celingukan mencari warung di dekat sana.

    "Di depan ada minimarket," ucap afan sambil menggandeng tangan devu, lalu mereka pun keluar dari arena lapangan futsal.

Sesampainya di minimarket, devi memilih beberapa camilan untuk menemaninya.

Tidak banyak pikir karena isi belanjaannya tidak jauh dari snack, minumn dan yang paling penting es krim.

Dan setelah selesai, mereka pun kembali ke lapangan futsal.

    "Kalo bete mainin hape aku aja, tau sandinya, kan?"

   ."Tau, afan ganteng kan?"
   "Makasih, emang gue ganteng."

   "Ye itu kan emang sandinya." Afan terkekeh, lalu pamit ke lapangan.

Afan sudah mulai bermain di dalam lapangan sana.

Devi yang duduk di pinggir lapangan hanya bisa menontonnya dari sini.

Sudah hampir setengah jam afan bermain futsal, dan rasa bosan sudah mulai menghampiri.

Es kim dan juga camilan yang devi beli sudah habis tak tersisa.

Hanya sebotol minuman yang masih tersisa setengah.

Devi memilih memainkan ponsel afan. Ia membuka semua aplikasi yang ada di dalam ponselnya.

Hingga tak menyadari ada seseorang yang ikut duduk di sebelahnya.

     "Ekhm! Gue perhatiin dari tadi lo sendirian aja,"

ujar cowok yang entah datangnya dari mana tiba-tiba duduk di sebelah devi.

Devi mengerutkan keningnya bingung, tak lama ia memalingkan wajahnya lagi dan lanjut memainkan ponsel afan.

     "Sombong banget, Neng. Kenalin nama gue Bayu." Tangan cowok itu terulur untuk

berjabat tangan dengan devi, namun devi hanya menatapnya beberapa detik.

     " Sorry, gue gak tertarik," balas devi cuek.
     "Emang pantes sih kalo cewek cantik kaya lo jual mahal."

     "Maksud banget!"
     "Lo sendirian aja di sini?"

    "Dia sama gue!" suara afan yang berdiri tak jauh dari tempat duduk devi membuat devi dan Bayu menoleh.

Devi tersenyum sangat manis saat mendapati afan yang berjalan ke arahnya.

     "Ada perlu apa? tanya afan datar memandang cowok yang bernama Bayu itu.

     "Eh, enggak Bang. Abis gue pikir ini cewek sendirian," ujar Bayu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

     "Pergi!" usir afan tanpa basa-basi. Cowok itu pun pergi dengan wajah jengkelnya.

Afan masih melihat Bayu sampai la benar-benar menjauh dari pandangannya.

     "Ngomong apaan aja tadi?" tanya afan lalu menengguk habis minuman di botol yang diberikan devi.

   "Ngajak kenalan," balas devi jujur.
    "Terus?" Terlihat raut ketidak sukaan dari wajah afan.

Devi tersenyum lalu mencubit pipi afan gemas.

  "Ya aku bilang gak tertarik, kenapa?" Afan menjitak kepala devi.

   "Lain kali kalo ada yang ngajak kenalan gitu langsung pergi aja jangan disahutin.

Takutnya dia ada niat jahat sama kamu. Ngerti?!"
   "Ck Over protective-nya kumat!"

                                   ****

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang