• COWOK

1.5K 228 16
                                    

Devi pun berjalan menuju tangga koridor sambil memainkan ponselnya sembari menunggu caca datang.

Tak lama, caca berdiri di hadapannya dengan wajah yang seperti orang kebingungan.

    "Kenapa lo?" tanya devi.      
"Kagak, udah yuk naik." Devi mengerutkan keningnya bingung saat caca tergesa-gesa menariknya menjauh dari mading.

    "Ada apaan sih?" Caca hanya menggeleng dengan tangannya yang masih menarik devi untuk ke kelas secepatnya.

Afan datang pukul sembilan lewat sepuluh menit.

Itu artinya, jam istirahat masih tersisa dua puluh menit lagi.

la sengaja datang agak cepat dari jam istirahat, karena mendapat kabar dari hasby dan teman-temannya kalau foto afan tertempel penuh di mading.

Awalnya afan tak memusingkan hal itu, namun saat mendengar nama rara disebut juga afan jadi buru-buru pergi ke sekolah.

Sesampainya di depan mading, afan menyapu pandangannya ke seluruh papan mading.

Matanya menajam kala melihat fotonya bersama rara tengah berpelukan.

Hanya satu foto, tapi diperbanyak hingga hampir memenuhi seluruh mading.

Afan lantas mengambil paksa seluruh fotonya yang tertempel di mading Pikimya pasti ini kerjaan rara.

Apa devi sudah melihatnya? Kalau ya, bisa ngamuk gadisnya jika bertemu dengannya nanti.

Afan sambil mencabut seluruh fotonya, sambil menggerutu dalam batinnya.

   "Bangsat! Pantes waktu di sana sok-sokan kesandung, gak taunya sengaja biar di foto sama yang lain.

Caranya murahan banget. Dikata ini dunia sinetron?!" gerutu afan saat mengingat kejadian di malam api unggun,

saat ia pergi ke toilet, rara tiba-tiba menubruknya dengan alasan jika ia tersandung.

Tak lama, hasby dan yang lainnya datang menghampirinya.

Eby menepuk pundak afan pelan, lalu membantu afan mencopot fotonya di mading.

    "Rara biar kita aja yang urus. Lo samperin cewek lo, kayaknya dia udah marah deh tadi pagi," ujar valen memperhatikan foto afan bersama rara.

   "Awas aja kalo sampe cewek gue ngamuk-ngamuk, gue tendang si rara dari lantai tiga sampe lapangan.

Teman-temannya hanya bergidik ngeri dengan ucapan afan.

   "Gile lo! Mau masuk penjara lo gegara cili-cilian itu?" ujar eby geleng-geleng kepala.

   "Urus nih foto. Bakar kalo perlu, gue ke kelas cewek gue dulu." Afan menyerahkan fotonya ke tangan eby,

lalu berlari menaiki anak tangga untuk cepat sampai di kelas devi.

   Afan melihat jam di pergelangan tangannya, lima menit tersisa sebelum bel istirahat berbunyi keras.

Afan memilih duduk di kursi panjang di depan kelas devi dengan kepala disandarkan ke dinding.

Tak lama, bel pun berbunyi nyaring. Afan lantas bangun dari duduknya, memperhatikan setiap anak yang keluar dari kelas devi.

Cukup lama afan menunggu dan memperhatikan satu per satu murid yang keluar, lalu afan bergegas masuk ke dalam kelas devi.

Matanya langsung menajam, tangannya mengepal kuat.

Sambil berjalan menghampiri devi, afan memperhatikan cowok yang tengah berbicara dengan devi.

     "Pantes lama keluarnya, gak taunya lagi ngapel?!" ujar afan dengan tangan yang melipat di depan dadanya.

    "Kamu ngapain ke sini?" tanya devi dengan ekspresi terkejut.
    "Kenapa? Kaget ya kegep sama gue?"

   "Biasa aja. Lagian gue gak ngapa-ngapain sih."
   "Oh ya?" alis afan terangkat sebelah dengan mata yang memicing menatap tepat di bola mata devi.

Devi lantas berjalan keluar kelas tanpa memedulikan caca, nayla dan afan.

Afan pun langsung berlari mengejar devi, namun sebelum itu ia sempat meneliti dari atas hingga

bawah penampilan cowok yang barusan mengobrol dengan devi yang ia juga baru melihatnya hari ini.

   "Gue samperin malah gue yang ditinggal" ujar afan menarik lengan devi.

   "Bodo!" afan mengerutkan alisnya, batinnya sudah yakin kalau devu pasti marah akan fotonya dengan rara tersebar pagi ini.

    "Kenapa sih, Sayang?" ujar afan lembut.
    "Kau pikir ajja?!"
    "Galak bener, baru juga ketemu pacar."

     "Awas! Gue laper mau ke kantin!" Devi mencoba mendorong tubuh afan agar menyamping, memberinya jalan.

Namun, afan masih tetap menghalangi langkahnya dengan berbagai macam cara.

Next? Vote and comen

Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_
Ig : defan_cb

Jangan lupa ikuti
Minimal sesudah baca vote makasi
   

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang