Afan lantas memukul pelan mulut devi.
"Berani?""Enggak." Devi nyengir.
"Untung valen sama yang lainnya dateng nyelamatin kamu kalo gak, mungkin kamu bakal celaka gara-gara dia."
Devi memukul paha afan pelan."Aku bingung deh, kok bisa tiba-tiba banget ada dia juga ya di apartemen kamu?" Ucap devi
"Kamu gak masuk ke apartemen, kan?" Devi
menggangguk kemudian fokus kembali mendengar lanjutan perkataan afan."Jadi, hari itu dia ada di dalam apartemen aku. Aku gak tau dia ngapain. Tapi waktu valen sama eby ke sana cari kamu katanya,
mereka liat rumah aku udah gak berbentuk. Barang-barang udah berantakan ke mana-mana."
"Kok bisa?" ya, CCTV depan pintu kamar aku ngerekam Langit yang masuk ke dalam sana pas banget di hari valen sama yang lainnya ketemu kamu."
"Kayak bocah banget sih, mainnya berantakin rumah orang" ucap devi kesal."Gak ngerti gue juga. Kenapa dia bisa sampe tau ya kata sandinya, itu yang bikin gue bingung."
"Oiya ya, kok bisa, sih?"
"Makanya lain kali hati-hati kalo ketemu Langit. Jaga diri baik-baik di luar sana.
Bisa aja orang kaya Langit itu banyak disekitaran kamu."
"Aku gak perlu khawatir, kan aku punya kamu." Devi tersenyum manja ke arah afan. Afan lantas mengecup singkat keningnya.
"Tetap aja, ada gak ada aku, kamu harus hati-hati. Ngerti?"
"Iya, Sayang." Afan mencubit-cubit kecil pipi devi, tangannya sungguh tidak bisa diam sekali. Devi jadi geram karenanya.
"Sakit, ih!" Afan terkekeh di sampingnya, lalu tangannya mengelus pipi devi.
"Aku udah lama gak ngisengin kamu kaya gini."
"Jangan nakal!".
****
Hari ini, devi sudah masuk sekolah. Wajahnya yang berseri-seri menjadi pusat murid yang
berpapasan dengannya saat di koridor. Biasanya wajah devi datar dan murung, kini wajah
yang hampir satu tahun itu sudah terlihat ceria seperti sedia kala. Devi tadi pagi ditelepon afan.
Ini lah yang membuat paginya lebih berwarna. Selain membangunkan devi, tujuan awal afan
meneleponnya adalah memberitahunya bahwa besok afan sudah boleh pulang. Dan itu membuat double kebahagiaannya.
"Seneng deh liat lo kayak gini lagi," ujar nayla saat devi duduk di bangkunya. Devi hanya tersenyum lebar."ini baru temen kita!" Nayla langsung mengambil alih duduk di samping devi.
"Btw, ada PR gak?" tanya devi.
"Ada" balas caca.
"Sumpah? Kok kalian gak kasih tau gue?" Devi panik saat ini. la melihat jam di tangannya,
menunjukkan pukul setengah tujuh kurang. artinya waktu yang tersisa untuk menyalin tugasnya tinggal sedikit.
"PR lo itu cukup bahagia aja kayak gini! timpal nayla. Devi terharu mendengarnya, lantas berdiri memeluk caca dan nayla bergantian.
"Aaaa... terharu gue."
"Ini hadiah buat lo, karena kesabaran lo selama sepuluh bulan"
****Afannn ganteng :
Kamu di mana? Ke sini kan langsung?Satu pesan masuk di ponsel devi, membuatnya tersenyum sendiri. Sebenarnya ia ingin ke sana,
tapi mengingat hari ini jadwalnya bimbel la urungkan. Cukup besok saja devi bolos, hari ini
biarkan ia absen muka dulu dengan gurunya di sana. Saat ini jam pelajaran terakhir tengah
berlangsung. Devi sangat bosan dengan pelajaran Bahasa Inggris. Jadi ia memutuskan untuk memainkan ponselnya.
Deviii cantikk :
Aku gak ke sana hari ini. Soalnya hari ini jadwal les.Mereka jadi saling bertukar pesan, sambil menunggu bel pulang berbunyi di penjuru
koridor sekolah. Sampai afan yang mengakhiri obrolan mereka di ruang chat, karena ia
menyuruh devi untuk belajar yang benar, devi kesal karena afan masih online terus di WA, buat devi curiga saja.
Deviii cantikk :
online mulu. Chat-an ama sapa kali?Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_Next ?
Jangan lupa ikuti akun ini
Minimal sesudah baca vote makasi
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFAN COUPLE GOALS
Novela Juvenil*PROLOG* Perkenalkan , Ahmad afan khadafy dan Serli Artika sridevi , sepasang kekasih yang sering dijuluki couple goalsnya di SMK ANGKASA. Gaya pacaran mereka yang unik sering membuat orang orang disekitarnya merasa iri. Terutama para siswi SMK...