• SELVI

1.3K 174 8
                                    

Dan, orangtua afan kini tengah berada di kantor polisi.

Setelah mendengar kabar ditahannya Langit, mereka langsung bergegas ke sana.

   "Bunda gak percaya kamu tega nyakitin afan sepupu kamu!

Harusnya kamu bersyukur, Bunda mau merawat dan membesarkan kamu setelah

kamu dibuang sama Papa kamu! Kamu tau kan Bunda sama Mama kamu itu

saudara tiri?! Harusnya Bunda gak merawat anak yang keji seperti kamu!

Harusnya Bunda gak memandang kamu sebagai Keponakan Bunda! Kamu

udah buat afan koma! Apa salah keluarga kami, hah?!"

Karin murka, ia menampar pipi Langit. Tama menarik Karin untuk menjauh dari

Langit. Tama sebenarnya juga ingin memarahi Langit, namun ia urungkan.

Biarkan pihak polisi yang menanganinya. Karin menangis di dalam pelukan

Tama, ia sangat kecewa mengetahui Langit yang menyebabkan afan

sampai koma saat ini. Padahal dulu la tidak pernah membedakan Langit maupun afan,

semuanya sama, di matanya mereka adalah anak kesayangannya..

Dan setelah Karin dan Tama pergi, Langit hanya duduk diam bersandar di kursi

dengan kepala tertunduk. la belum pernah melihat Karin dengan tatapan sangat

membencinya. Jujur ia sangat menyayangi Karin, karena Karin satu-satunya

Bunda yang sudah merawatnya setelah kepergian Mamanya.

Ucapan Karin masih terngiang-ngiang di kepalanya.

Akibat rasa irinya pada afan lah yang membuat Langit seperti ini.

la ingin menjadikan Karin dan Tama satu- satunya sebagai miliknya.

la ingin menyingkirkan afan dari posisi di keluarga khadafy.

Hanya itu yang ia inginkan. Pikirannya pun tiba-tiba kembali ke masa lalu.

 
                                  ****

Masa SMP afan dan Langit.
Afan yang satu sekolah dengan Langit, pagi itu berangkat bersama diantar Tama.

Semua murid di sekolahnya tahu bahwa afan dan Langit merupakan saudara

kandung, hanya teman terdekatnya saja yang tahu mereka sepupu.

Afan sangat menyayangi Langit, karena waktu itu ia masih anak tunggal sebelum

kehadiran Raffa adiknya. Ke manapun afan pergi bermain bersama Raka dan yang

lainnya, afan selalu mengajak Langit dan meminta teman-temannya agar

memperlakukan Langit sama seperti dirinya. Singkat cerita,

afan memiliki pacar saat di kelas delapan. Dan. tentu saja Langit tahu, justru afan

selalu menceritakan semuanya pada Langit. Langit lah yang memberinya saran

ia harus begini dan begitu untuk menghadapi cewek yang saat itu menjadi pacarnya.

Delapan bulan afan menjalin hubungan dengan cewek bernama Selvi,

dan Langit juga sudah akrab dengan Selvi. Karena Selvi selalu menanyakan

afan lewat dirinya, jika afan tidak membalas pesannya. Dan, afan tahu akan hal itu.

Waktu itu afan disibukkan dengan kegiatan eskul Paskibraka yang akan mengikuti

perlombaan tingkat provinsi. Jadi, ia selalu pulang terlambat.

Dari situlah afan selalu meminta tolong pada Langit untuk mengantar Selvi pulang ke rumahnya.

Tanpa disadari afan, Langit semakin dekat dengan Selvi.

Kedekatan mereka bukan seperti teman, melainkan pacar.

Selvi juga merasa nyaman saat bersama dengan Langit.

Langitlah yang selalu ada akhir-akhir ini dari pada afan.

Afan tidak tahu dari mana semuanya berawal, tapi yang afan tahu saat itu Langit

tidak pulang semalaman. Karin mengomelinya karena tidak tahu keberadaan Langit malam itu.

Afan pun pergi mencari langit keesok malamnya karena Langit tak kunjung pulang.

Saat di jalan matanya tidak sengaja menangkap motor Langit dan di sana juga

ada Selvi yang sedang diboncengnya. Afan bingung, kenapa mereka masih

bersama di jam yang hampir larut ini? Tanpa basa-basi, afan mengikuti mereka

diam-diam. Dan sampailah mereka di tepi danau yang hanya diterangi lampu motor

Langit afan niatnya ingin menghampiri mereka, namun ia urungkan saat sebuah kalimat membuatnya membisu.

    "Aku mau kita ngomong ke afan," ujar Selvi menatap Langit. Langit hanya

berdeham kecil sambil meniup asap rokoknya, lain dengan afan yang sudah

memelototkan matanya kaget. la benar-benar tak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.

    "Kamu janji mau terus sama aku kan? Kita bakal selalu bersama dan setelah

lulus kamu bakal nikahin aku kan?" Langit tak menjawab, wajahnya malah terlihat malas.

   "Langit jawab aku!"

   "Hhh... ngayal lo jangan jauh-jauh."

   "Kamu sendiri yang bilang sayang sama aku, makanya aku sampe rela ninggalin afan."

   "Ya terus gue harus ngapain?"

   "Kita jujur sama afan, aku gak bisa bohongin dia terus."

   "Gue gak bisa. Lo tau kan, gue sepupuan sama afan, gak mungkin lo pacarnya afan terus pacaran sama gue."

  PLAK! selvi menampar wajah Langit. Hatinya sangat hancur, ia bingung harus apa ia saat ini.

  "Lo bilang lo sayang sama gue, jauh sebelum gue jadian sama afan.

Tapi kenapa lo jadi kaya gini?" tanya Selvi berapi-api.

   "Lo nya aja yang bego. Cewek gampangan, cih! Lo itu target gue buat ngancurin afan!"

Di tempat bersembunyi, afan bagai disambar petir, ia sangat syok mendengar ucapan Langit.

Apa selama ini Langit menyimpan dendam padanya? Kenapa?

Apa yang afan perbuat sampai Langit ingin menghancurkan hidupnya lewat cewek

yang sangat dia cintai? Berbagai macam pertanyaan berputar di otaknya.

   "Lo cantik, dan gue suka ngambil semuanya yang afan punya. Gue bingung,

Next? Vote and comen

Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_
Ig : defan_cb

Jangan lupa ikuti
Minimal sesudah baca vote makasi

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang