• I LOVE YOU

1.9K 159 23
                                    

Afan berdiri di ujung jendela besar, yang memperlihatkan lampu- lampu di malam hari

kota Denpasar. la masih sibuk bicara dengan bundanya lewat telepon. Tak lana, ponselnya ia

simpan kembali di saku celananya, pergerakan afan tak luput dari pandangan devi. Entah

mengapa, malam ini afan terlihat dua kali lipat lebih seksi dengan jas hitam yang

membungkus tubuhnya dipadukan dengan kemeja dan dasi hitamnya juga.

   "Ngapain liat gue kek gitu?" tanya afan berjalan ke arah devi yang tengah duduk di atas ranjangnya.

   "Kamu keliatan lebih ganteng kalo pake jas kaya gini,"

ujar devi menarik dasi hitam yang afan kenakan. Berniat ingin membuka simpul dasi itu.

   "Dari lahir emang aku ganteng kali."

   "Dasar pede!"

   "Kalo ganteng cium dong!"

   "Gak bosen apa dari zaman pacaran mintanya cium mulu!

   "Emang kalo aku minta yang lain kamu mau kasih?"

   "Hm... Kasih gak ya."

   "Kan kamu udah jadi istri aku sekarang."

   "Iya sih, tapi..."

   "Tapi apa?"

Afan mendekatkan wajahnya ke arah wajah devi hingga ujung hidung mereka bersentuhan.

   "Jangan sekarang, fann!"

   "Yaelah emangnya kenapa?"

   "Aku lagi datang bulan!"

   "Hah? Apa-apaan!" protes afan.

   "Apa-apaan, ya gak apa-apaan lah, kan aku cewek, wajar lah!"

   "Ya tapi emang gak bisa diundur dulu gitu?"

   "Mana bisa fann hahaha!" Afan langsung merengut, namun devi dengan cepat mengecup bibir afan.

   "Sabar ya, tunggu waktunya," bisik devi tepat di telinga afan.

   "Kamu memang pantas untuk ditunggu, bisik afan balik yang membuat devi tersipu.

Afan pun tersenyum miring, ia suka sekali melihat wajah gadisnya yang sekarang sudah berstatus istrinya itu merona.

                                          ****

GRUP CIWI-CIWI CANTIK

Caca :
Duhh ini yang malam pertama gaada kabarnya nih wkwkwk

Nayla :
Lah lu ganggu aja wkwk!

Caca :
mana dev katanya mau divideoin?

Nayla :
Wkwk nanti lo pengen lagi!

Sasa :
Mana si nih nyonya Khadafy?

Devi :
Nyaut!

Nayla :
Asyik nongol juga.

Devi : Jangan berisik!

Caca :
Waduh hahahahaha!

Nayla :
Udh mulai emang? Ko ga bilang??

Devi :
Lagi pemanasan gais!

Caca :
Anjir ngakak gue!

Nayla :
sumpah hahaha!

Caca :
Masih polos gue.

Devi :
Bae bae jangan sampe kalian minta sama eby Valen ya wkwk!

Caca :
Anjay eby wkwk!

Nayla :
Ett ya wkkw!

Caca :
Udah sampe mana nay? Wkwk!

Devi :
Udah ditembak kemaren siang sebelum otwe bali.

Caca :
Anjir anjir anjir Ko gue ketinggalan berita?

Nayla :
Gila! Devv lo ko bisa tau? Gue kan belum cerita.

Caca :
Gimana? Terimakan?

Devi :
Terimalah!

Caca :
Yuhuuu!!! Traktiran menanti

Afan rersenyum sendiri membaca isi grup teman-teman istrinya. Tidak tahukah mereka,

kalau afan lah yang sedari tadi membalas pesan di grup itu?

Ponsel Devi dirampas paksa oleh yang punya. Wajahnya sudah siap untuk mengomeli afan.

   "Ngapain?"

Afan langsung menarik tubuh Devi, hingga terduduk di pangkuannya.

   "Temen-temen kamu idiot kaya pacarnya," ujar afan sambil mengendus leher devi.

   "Siapa? Devi langsung membuka ponselnya, ia membaca grupnya tengah ramai membicarakan prihal hubungan nayla dan eby?

   "Sejak kapan nayla sama eby?" tanya Devi.

Niatnya ingin memarahi afan karena tadi keluar toilet , kini malah terlupakan karena kabar temannya itu.

   "Sejak eby kuliah," jawab afan sebenarnya.

   "Kok aku gak tau?"

   "Tanya nayla lah, masa tanya aku."

   "Kamu tau dari siapa?"

   "Ya dari eby."

   "Gila, mereka beneran pacaran? Kan nayla baru putus sama Pandu?"

   "Emang kenapa kalo baru putus?

    "Ya, kan Pandu satu Geng sama kamu sama eby."

    "Dih gemes dehh Kepo-nya kumat!" Afan mencubit pipi devi, menyalurkan rasa gemasnya.


   "Ih sakit!" Devi  memukul tangan afan.

   "Gemes, Sayang."

   "Tapi jangan kenceng-kenceng juga nyubitnya! Sakit tau!"

   "Hehe, yaudah iya maaf."

Afan menarik dagu Devi , sampai la berhasil mengecup bibir Devi.

Hanya kecupan, karena devi sudah lebih dulu bangun dari duduknya.

    "Udah sekarang aku mau tidur, lumayan juga abis diurut, jadi lebih relaks badan aku."

   "Eh ngomong-ngomong ini beneran ditunda dulu malam pertamanya?"

   "Ya lya lah, mana ada orang datang bulan sembuh dalam tiga jam doang"

sahut devi lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur. Afan pun langsung ikut melompat ke atas

tempat tidur dan menarik selimutnya agar menutupi tubuhnya dan Devi.

   "Jangan deket-deket kali sempit!" ledek devi lalu memejamkan matanya berniat tidur karena memang la sudah ngantuk.

Afan pun tersenyum melihat tingkah menggemaskan Istrinya, sambil memperhatikan Devi yang mulai terlelap, afan mencium kening, mata, hidung dan juga bibir devi sebelum ia ikut terlelap. Namun, sebelum itu ia sempat berbisik hingga membuat sudut bibir Devi tertarik otomatis. I Love You...

TAMATT!!

JANGAN LUPA TERUS IKUTI YA NANTI ADA CERITA BARU DARI AKU MAKASI YANG UDAH MAU BACA. SEE YOU

Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang