"Cantik. Tapi makin di liat, gue makin kesel."
"Kenapa?"
"Gue gak suka berbagi. Lo liat aja penampilan lo malam ini kek gimana."
"Caca bahkan lebih pendek dress-nya," ujar devi membandingkan dress-nya dengan caca.
Dua hari sebelum acara prom night, caca dan nayla sudah sibuk memilih dress yang bagus untuk mereka
kenakan di acara prom night sekolah. Itu sebabnya devi tau dress milik caca dan juga nayla.
"Terus lo mau balapan sama caca, nayla main seksi-seksian gitu?"
Devi terkekeh lalu mencubit gemas pipi afan."Ya gak lah! Lagian malam ini doang sih pake dress kayak gini.
Tapi kita serasi banget, Sayang. Sama-sama hitam bajunya.""Nanti jangan jauh-jauh dari gue!" Devi tersenyum lalu menggangguk mengiyakan.
Devi suka afan yang posesif seperti ini. Apa lagi kalau afan cemburuan,
rasanya devi ingin membuat afan cemburu berhari-hari dengannya.
Tak lama, mereka sampai di basement hotel. Mereka langsung masuk untuk segera ke
ballroom, karena lima menit lagi acara pembukaan akan dimulai.
****
Pukul 22.00
"Fan, kita mau ke mana?" tanya devi saat mobil yang mereka tumpangi tidak mengarah jalan pulang ke rumah devi.
Acara kelulusannya belum selesai, tetapi afan sudah rewel minta pergi dari sana secepatnya.
Untungnya tadi tinggal acara bebas, jadinya devi mengiyakan ajakan afan untuk pergi
dari sana. Devi tampak asing dengan jalanan di depannya ini.
"Aku punya kejutan buat kamu." Devi tersenyum sumringah saat tahu afan menyiapkan kejutan untuknya.
"Apa? Jangan bilang hadiah anniversary kita?" Afan terkekeh saat devi berhasil menebaknya.
Hubungan mereka kini memasuki tiga tahun. Suka dan duka, telah mereka lewati bersama.
Devi jadi tidak sabar menunggu hadiahnya. Bahkan, ia sendiri tidak menyiapkan apa pun
untuk la berikan pada afan.Tak lama, mereka sampai di sebuah danau, Danau tersebut
diterangi dengan lampu kelap-kelip yang terpasang melilit di batang pohon yang tumbuh
di pinggir danau. Di atas air danau itu juga, ada lilin yang mengapung di atasnya. Devi sampai
melongo di tempatnya. Afan yang sudah turun, kini membukakan pintu untuk devi. Devi sampai
mengerjap dan tersenyum lalu tangannya meraih tangan afan yang menuntunnya untuk turun dari dalam mobil.
"Fan, dapet ide dari mana ngajak aku ke sini?" tanya devi dengan senyum di bibirnya.
Matanya selalu saja memandang sekitar. Walaupun malam hari, tetapi danau ini justru
terlihat lebih cantik dengan adanya cahaya dari lilin dan lampu kelap-kelip yang meneranginya.
Afan tidak menggubris pertanyaan devi, la sibuk menuntun devi untuk mengikutinya ke tepi
danau. Saat sampai di tepi danau, devi sampai tersenyum senang saat melihat perahu kayu
terparkir di tepi danau.Afan sudah berdiri di atas
perahu tersebut. Tangannya menuntun deviuntuk naik ke atas perahu bersamanya. Devi sedikit takut saat perahunya goyang karena kaki
sebelahnya menginjak alas perahu tersebut. Tapi tangan afan yang menggenggamnya sangat erat,
membuat takutnya perlahan hilang.Mereka kini sudah duduk berhadapan di perahu kayu itu.
Afan sudah mulai mendayung perahunya sampai ke tengah danau. Devi hanya tersenyum senang sambil
berdecak kagum melihat pemandangan dari atas perahu kayu yang membawa mereka ke tengah danau.
"Fann, kamu nyiapin ini semua buat aku?" tanya devi setelah ia selesai terkagum-kagum
dengan pemandangan danau di malam hari. Perahu yang di dayung afan pun kini berhenti tepat di tengah- tengah danau.
"Gimana? Kamu suka?" tanya afan. Devi langsung menggangguk mantap membuat afan
tersenyum dan mengelus pipi devi yang agak dingin. Afan membuka jasnya, lalu
menyampirkannya di punggung devi. Devi tersenyum lalu merapatkan jas afan di tubuhnya.
"Aku ngajak kamu ke sini tuh, karena aku mau izin sama kamu."
Senyum devi jadi luntur seketika mendengar kata izin dari afan. Pikirannya langsung negatif.
Apa afan akan pergi meninggalkannya? Apa afan memutuskan untuk kuliah di luar negeri atau
jauh dari Jangkauannya? Apa afan, ah memikirkannya saja dada devi terasa sesak.
"Kenapa mukanya jadi jelek kayak gini? Afan terkekeh sambil menjahili hidung devi gemas
afan yakin kalau devi tengah memikirkan hal-hal aneh setelah mendengar ucapannya tadi.
Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_Next ?
Jangan lupa ikuti akun ini
Minimal sesudah baca vote makasi
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFAN COUPLE GOALS
Teen Fiction*PROLOG* Perkenalkan , Ahmad afan khadafy dan Serli Artika sridevi , sepasang kekasih yang sering dijuluki couple goalsnya di SMK ANGKASA. Gaya pacaran mereka yang unik sering membuat orang orang disekitarnya merasa iri. Terutama para siswi SMK...