• MENANGIS

1.8K 224 12
                                    

Afan yang tahu gadisnya menangis, lantas menghentikan jalannya dan menurunkan devi.
  
  "Kenapa nangis? Ada yang sakit?" tanya afan khawatir. Ini pertama kalinya devi

benar-benar menangis di depan afan, membuat afan jadi semakin khawatir saat isakan devi semakin kencang.

     "Kenapa, sih? Jangan bikin orang panik!" Afan mencoba mendorong bahu devi pelan untuk melihat wajah gadisnya, namun devi tetap saja menunduk.   

     "Gue benci banget sama lo!" ujar devi dengan suara sesugukan yang tertahan.

   "I love you too," balas afan sambil mengelus punggung devi.
    "Gue benci lo!" balas devi dengan intonasi yang sedikit lebih jelas.

     "Aku tau, Sayang, aku juga cinta kamu." Devi yang kesal, langsung menjauh dari afan.

Matanya bertemu pandang dengan afan. Alis devi mengerut, dengan mata yang menajam dan basah.

Menandakan bahwa ia tengah kesal dengan afan.
    "Gue gak bilang cinta sama lo bolot!"

    "Detak jantung lo yang bilang cinta ke gue."
    "Kenapa sih lo jadi cowok nyebelin banget?"

    "Ya karena gak ngeselin."
    "Apaan sih pea! Gue kesel banget sama lo asli!"

   "Palsu kali. Yang aslikan, kamu cinta aku."
    "Afannn!! Ih ngalah apah Udah kayak gini masih aja gak mau ngalah!"

    "Jangan menyerah."
    "Bang-umpatan devi terputus karena afan telah membungkam bibirnya. Afan hanya menempelkan bibirnya saja.

la ingin menghentikan ucapan kasar yang sudah banyak afan dengar hari ini dari bibir gadisnya.

Devi yang kesal karena afan tiba-tiba menciumnya langsung mendorong tubuh afan dengan kencang.

Afan pun tak bisa berbuat apa-apa. la hanya akan diam sejenak, dan membiarkan gadisnya melamplaskan rasa kesalnya.
   
                                   ****

Emosi devi kini sudah mereda, ia tidak mau repot-repot menanyakan kenapa bisa ada Caca dan juga Nayla di dalam.

Jawabannya sudah sangat devi tahu, pasti karena afan yang menyuruh eby dan juga valen untuk membawa pacarnya ke sini.

Afan pun duduk di samping devi yang tengah duduk di dekat jendela sambil memandang ke arah luar.

    "Maaf," ucap afan pelan. Devi pun menoleh sesaat lalu kembali melihat ke arah jendela.

     "Aku janji gak akan ngulangin perbuatan aku yang tadi." Devi masih tak menjawab, kini ia malah memainkan kukunya.

    "Devv..."
    "Kamu sih ngeselin, jadinya gini kan!" sahut devi.
    "Iya maaf."

    "Lagian kamu over protektif banget, sih? Saking gak maunya aku keluar sama mereka, kamu malah nyuruh mereka ke sini," ujar devi masih mengelus lengan afan.

    "Hehehe, abisnya daripada aku gak tenang ngebiarin kamu main di luaran sana, mending di sini. Ketauan kan?

Mau renang juga ada di dalam kolam renangnya, mau jajan juga tinggal delivery, udah gitu wifi kenceng lagi, enak kan?"

    "Enak gundulmu! Aku baru jadi pacar kamu udah dikekang kayak gini, gimana jadi istri coba? Bisa-bisa aku dikunciin di kamar tiap harinya," ujar devi sebal.

    "Ya, mungkin," goda afan mengedipkan sebelah matanya.
   "Tau ah kesel gue ngomong sama lo!"

   "Iya gue juga cinta sama lo."
    "Gak nyambung afan!"
   "Nyambung kok, kaya cinta aku ke kamu yang gak pernah putus."

   "Serah lah fan, aku males debat sama kamu."
    "Tapi aku suka debat sama kamu."

Devi yang kesal lantas menginjak kaki afan dengan sangat keras, lalu pergi masuk ke ruang tengah duluan

menghampiri teman-temannya. Afan pun hanya bisa meringis kesakitan memegangi telapak kakinya.
    "Woy tungguin!"

                                    ****

Afan tertidur setelah devi mengelus pinggang dan punggungnya cukup lama. la tertidur di atas sofa.

Untung saja afan tidur, jadinya devi bebas sekarang. Devi bersama caca dan Nayla kini tengah berada di warungnya Mpok Indun yang ada di depan basecamp, tempat langganan afan dan teman-temannya.

Warungnya menyatu dengan rumahnya yang kecil. Devi, Caca dan nayla jadi nongkrong dulu di sana sekalian nunggu pesanannya matang.

Mereka memesan pisang keju, takoyaki, dan juga otak-otak. Mereka baru tau kalau di warung ini ternyata menjual makanan seperti itu juga,

mereka kira hanya makanan ringan seperti snack, minuman soda dan juga rokok.

Setelah pesanannya matang, mereka kembali masuk ke dalam basecamp dengan tangan yang penuh menenteng camilan.

    "Pantesan lama, gak taunya borong," ujar Farhan saat ia ingin ke warung juga. Mereka bertemu di depan pintu utama basecamp.

Farhan ingin membeli sebungkus rokok untuk menemaninya tanding Playstation nanti.

   "Bagi dong." Farhan mencomot takoyaki milik caca tanpa persetujuan caca, dan langsung memakannya.

   "Enak nih. Apaan namanya?" tanya Farhan mencomot takoyaki Caca lagi.

   "Lah doyan!" Farhan nyengir, lalu merampas tempat takoyaki dari tangan caca.

   "Farhan! Abis punya gue gegara lo!" omel caca. Farhan tiba-tiba jadi mendadak tuli. la terus menghabisi milik caca, minumnya juga ia rampas milik devi.

Sedangkan di ruang TV, saat mereka sibuk menonton pertandingan game sepak bola yang yang mana

tim raka vs tim Risky terkejut saat mendapati suara ribut-ribut di luar basecamp.

Next? Vote and comen

Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_
Ig : defan_cb

Jangan lupa ikuti
Minimal sesudah baca vote makasi

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang