"Ganti duit gue! Itu gue kumpulin buat beli novel!" lanjut devi.
"Ogah! Itu sih urusan lo. Lagian mereka yang minta buat ditraktir sama lo."
"Afannn!! Itukan temen-temen lo! Ya lo tanggung jawab lah!" Sesampainya devi dan afan di kedai es krim.
Devi menyuruh afan untuk tunggu saja di meja, biar devi yang memesannya.
Tidak lupa pula, devi meminta dompet afan dengan tampang garangnya.
Mau tak mau, afan merogoh saku belakang celananya.
"Gue udah kayak suami yang lagi dipalak Istri," ujar afann saat memberikan dompetnya, devi langsung merampasnya dengan kasar.
"Duduk sana!" Afan hanya menuruti perintah gadisnya.
Devi langsung saja memesan beberapa camilan untuknya dan juga afan.
Tadi di kantin devi hanya memakan seblak, dan juga jus mangga.
la sengaja memesan lebih banyak saat ini, mumpung afan yang bayar.
Selesai memesan, devi kembali menghampiri meja afan.
"Dompet lo masih gue tahan! Abis ini kan mau nonton,"
ujar Devi saat bokongnya mendarat di kursi yang berhadapan dengan afan.
"lya."
"Bagus, senangnya bisa porotin pacar hehehe!"****
Hari libur sekolah membuat devi merasa bosan berada di dalam kamarnya seharian.
Afan yang biasanya selalu menemaninya,
kini tengah kumpul bersama teman-temannya.Sudah tidak bisa lagi menahan rasa bosannya, devi membuka aplikasi chatting dan mencari nama afan dii sana.
Setelah menemukan nama yang dicarinya, jarinya mulai menari-nari di atas layar ponselnya.
Berulang kali ia menghela napas gusar saat mengecek kembali layar ponselnya,
berharap notifikasi masuk dari kekasihnya itu. Namun, yang didapatnya nihil.
"Aelah!! Ke mana sih nih anak! Awas aja kalo sejam gak bales,
gue botakin palanya!" gerutu devi sambil menghentakkan kakinya di atas kasur.
Sedangkan di waktu yang bersamaan namun di tempat yang berbeda, afan tengah bermain game
di ponselnya bersama Leo, Aldo, Farhan, dan juga Risky. Mereka memang mabar PUBG.
"Siall Malah bunuh diri!" teriak Leo frustrasi namun kedua ibu jarinya masih terus memencet layar ponselnya.
"Santai dong teriaknya, berdarah dah kuping gue!"
ujar Risky, namun matanya masih fokus pada game di ponselnya.
Layar ponsel afan yang tadinya menampakkan permainan, kini muncul nama 'devi Cantik' di sana.
"Woy, kampret!" teriak devi di ujung sana membuat afan sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"Ini, kupret?"
"Darimana sih? Chat gue ampe gak dibales. Lagi sibuk sama yang lain kali?""Kenapa sih telepon-telepon malah ngoceh. Situ kurang belaian?"
"Emang! Laki gue digondol Janda!"
"Siapa?""Raraa!"
"Astagfirullah, sebut devv!"
"Makanya Jemput gue kek. Bete nih!"
"Enggak ah, gue sibuk.""Yaudah gue minta jemput sama yang lain aja!"
"Gue congkel mata lo! Yaudah prepare, gue otw!"'
"Buru jangan lama!""Bawel! Untung sayang, kalo gak gue gantung lo di pohon nangka!"
Afan hanya mendengar suara tawa cekikikan devi di ujung sana, lalu la mematikan sambungan sepihak.
"Gue cabut. Mau jemput kesayangan," ujarnya lalu memakai hoodie putihnya.
"Dih! Geli banget gue dengernya," sahut Aldo. Afan langsung pergi menghampiri motornya yang terparkir ganteng di garasi basecamp.
Butuh beberapa menit, untuk afan sampai di rumah devi.
Sekarang afan sudah berdiri anteng di depan pintu kamar devi.
Niatnya ingin mengetuk pintu itu, tapi devi sudah lebih dulu membuka pintunya.
"Eh, ayam ngondek!"Next? Vote and comen
Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_
Ig : defan_cbJangan lupa ikuti
Minimal sesudah baca vote makasi
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFAN COUPLE GOALS
Teen Fiction*PROLOG* Perkenalkan , Ahmad afan khadafy dan Serli Artika sridevi , sepasang kekasih yang sering dijuluki couple goalsnya di SMK ANGKASA. Gaya pacaran mereka yang unik sering membuat orang orang disekitarnya merasa iri. Terutama para siswi SMK...