Mereka meminjam motornya Valen yang kebetulan hari ini membawa motor matic-nya.
Afan sudah mewanti-wanti devi agar berhati-hati dalam mengendarai.
Bukan hanya afan, namun valen juga. la sangat menyayangi motor matic-nya itu.
Sebelum devi dan caca pergi, valen sempat memberi ancaman jika saat pulang
motornya tidak dalam keadaan mulus, maka mereka harus ganti rugi.
Dan setelah devi dan caca pergi, afan membuka suaranya untuk memecah kesunyian di ruangan itu.
Karena eby dan hasby sangat sibuk dengan Playstation mereka dari awal.
"Langit ngajak gue duel." Hasby dan yang lainnya syok mendengar nama Langit keluar dari mulut afan lagi.
"Langit? Sepupumu?" tanya valen untuk memastikan.
"Ya."
"Loh bukannya dia di London sama Pamannya?"
tanya hasby, saat ini stick di tangannya ia empas begitu saja.
la duduk berdekatan dengan afan dan Valen yang duduknya memang di sofa.
"Kok bisa dia ngajak duel?" Eby buka suara.
"Dia ngincer Devi." Afan terlihat tenang tapi tersirat raut wajah yang frustrasi.
"Kok dia bisa kenal devi? Lagi lagi pertanyaan-pertanyaan terlotar begitu saja dari temannya.
"Waktu gue jalan sama devi, gak sengaja ketemu di toko buku.
Selang dua hari, dia ke rumah Bunda gue dan alhasil gue ditelepon Bunda buat ke
rumah nemuin dia. Di sana lah dia ngajak duel," jelas afan.
"Imbalannya apa?""Seperti yang lo tau. Dia pengen gue putus sama devi."
Afan memejamkan matanya, menetralisir amarah yang mulai muncul dalam dirinya.
"Gue pikir dia udah tobat gara-gara ngelukain anak orang sampe hampir dipenjara, mana pake ngumpet ke London."
Hasby juga tersulut emosi mendengar kabar ia mengincar devi.
"Terus lo terima tantangannya?" tanya eby gelisah.
"Kalo gue gak terima, dia bakal deketin devi dengan caranya kayak dulu."
"Bangsat! Kita susun strategi sekarang, mumpung gak ada devi sama caca,"
ujar eby menengahi. Yang lain menggangguk sebagal jawaban.
"Lebih baik lo berdua anter balik dulu dah cewek lo.
Biar tenang ngebahas ini juga," usul hasby yang diangguki eby.
"Nah bener tuh kata hasby. Btw, kapan duelnya?" tanya eby.
"Malam ini!"
"Bangke! Malem ini?" Eby syok saat melihat jam di pergelangan tangannya.
Saat ini waktu menunjukkan pukul setengah lima sore.
Sudah tidak ada waktu lagi untuknya membicarakan hal yang tidak penting.
Masalahnya taruhannya adalah devi. Biar bagaimanapun eby dan
yang lainnya peduli dengan keselamatan devi yang tengah terancam.
Skipp!!****
"Jangan ke mana-mana malam ini. Di rumah aja.
Kalo ada apa-apa telepon aku atau eby atau yang lainnya,"
ujar afan saat mengantar devi hingga depan gerbang rumahnya.
"ya, lagian ntar malem Bang haikal pulang katanya.
Kenapa sih? Kok dari tadi di sana mukanya pada tegang?"
tanya devi mengelus lembut pipi afan afan meraih tangan devi di pipinya,
ia mengecup telapak tangan yang lembut itu beberapa kali.
"Gak apa-apa. Lo kan suka error, mentang-mentang besok libur terus lo ngayap sampe malam sama temen lo,"
ujar afan seakan sudah hafal betul dengan jadwal devi jika besoknya libur sekolah.
"Hehe, iya enggak. Tapi ntar malem kamu ke rumah, kan?"
"Aku nongkrong sama anak-anak,"
"Di mana? Kok aku gak diajak? Ada ceweknya juga lagi jangan-jangan.
Next? Vote and comen
Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_
Ig : defan_cbJangan lupa ikuti
Minimal sesudah baca vote makasi
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFAN COUPLE GOALS
Teen Fiction*PROLOG* Perkenalkan , Ahmad afan khadafy dan Serli Artika sridevi , sepasang kekasih yang sering dijuluki couple goalsnya di SMK ANGKASA. Gaya pacaran mereka yang unik sering membuat orang orang disekitarnya merasa iri. Terutama para siswi SMK...