• JALAN

1.6K 228 11
                                    

"Apaan tuh? Ada yang ribut kek-nya. Gue nontonin dulu." Raka langsung bangun dan berlari keluar untuk menonton suara ribut-ribut di depan.

Saat ia sampai di pintu utama, ia celingukan mencari perkumpulan orang yang tengah ribut.

Tapi yang di dapatinya hanya teman-temannya yang masih berdiri di luar.

    "Mana yang ribut? Masa udahan selesai? Baru juga mau nontonin gue,"

tanya raka pada devi, caca, nayla dan juga Farhan yang melihatnya dengan bingung.

    "Emang kalo ada yang ribut, lo mau ngapain? Mau jadi suporternya?" Farhan

sudah mencari kerikil yang ada di dekatnya untuk menimpuk raka jika saja jawabannya memang begitu.
 
  "Iya lah, ngapain lagi coba." Tuk! Kerikil yang Farhan temui, mendarat tepat di kening raka.

Raka sendiri sampai mengusap keningnya yang sakit, sambil memaki Farhan dengan mengabsen semua binatang.

Devi, caca, dan nayla sudah tertawa terbahak-bahak melihat raka yang sudah memerah wajahnya, entah karena menahan sakit atau menahan kemarahannya

    "Farhan!!" Farhan yang tadinya ikut tertawa, kini sudah berlari menjauh dari raka, Sedangkan raka sendiri, ia sudah ikut berlari mengejar Farhan.

Raka bersumpah akan menendang bokong Farhan nantinya jika tertangkap.

                                   ****

Afan bangun dari tidurnya karena berisik suara teman-temannya yang menyerukan kata 'gol.

Matanya mengerjap, lalu melihat ke kanannya di mana teman-temannya duduk seperti suporter bola saat hasby dan valen yang tengah tanding playstation.

Afan bangun dari tidurnya. la duduk menyandar di sofa sambil menatap kosong TV di depannya yang menampilkan permainan sepak bola.

Wajahnya celingkuan mencari sosok devi yang belum dilihatnya saat ia bangun.

Baru saja afan ingin mencari devi di depan basecamp. Devi masuk dari pintu samping kolam renang.

Tak dipungkiri ia menghela napas lega. Devi masuk ke dalam karena ingin mencharger ponselnya di samping TV.

la melihat afan yang duduk menyandar dengan pandangan yang tak lepas darinya.

   "Laper njir. Pesen makan kek," ujar valen yang diangguki hasby di sampingnya.

Walaupun mereka fokus dengan game-nya di layar TV, tetapi tidak membuat konsentrasinya hilang.

    "Sana pesen. Valen yang bayar. Pajak jadian sama caca," celetuk devi yang mendapati sorakan setuju yang lainnya.

   "Elah, gue gak bawa duit lebih. Kapan-kapan aja traktirnya," elak valen. Ibu jari tangannya sibuk menekan stick dengan wajah seriusnya.

risky yang duduk di belakang valen, lantas mengambil paksa dompet valen di saku belakang jeans-nya.

Valen sampai mem-pause game-nya karena ingin menyelamatkan isi dompetnya.

   "Anjir! Bawa gopek juga lu!" ujar Risky saat berhasil membuka isi dompet valen.

    "Jangan koret deh, pajak jadian itu wajib hukumnya," timpal raka. la mengeluarkan uang valen berwarna merah lima lembar.

    "Bukan, gue balik dari sini mau jalan sama caca," jelas valen.
    "Caca! Duit valen kita pake buat beli makanan ya?!!" teriak devi.

     "lya dev, pake aja," jawab devi sendiri. Raka dan yang lainnya sudah terkekeh saat devi meminta izin pada caca tapi ia sendiri yang membalasnya.

   "Gue mewakili caca. Jadi, kalian pesen makanan sekarang juga!" titah devi membuat Valen hanya bisa menghela napasnya pelan.

   "Yaudah pesen dah tuh," ujar valen pasrah. la bukannya pelit, hanya saja ia sudah janji akan mengajak caca jalan malam ini sehabis pulang dari basecamp.

  "Asyik! Dari tadi kek" raka buru-buru mengeluarkan ponselnya dan memesan makanannya lewat aplikasi.

Tak lama, caca dan nayla masuk dari pintu samping kolam renang.

  "Ujan, Guys!" ujar caca membuat yang lainnya menoleh, termasuk devi.
   "Ca, nanti pulang dari sini gue saranin.

lo langsung pulang aja ya. Gak usah jalan sama valen."
    "Kenapa emangnya?"

  "Soalnya, duit valen udah di abisin buat delivery makanan."
   "Oh yaudah."

   "Tuh kan, gue bilang juga apa. Ridhonya caca itu ya dari gue," ucap devi usil yang membuat semua orang di sana geleng-geleng kepala.

                                    ****

   "Dev, tolongin tuh ikannya kelelep!" ujar afan melihat ke arah aquarium di dekat TV yang menyala di ruang tengah basecamp.

   "Heh, Bambang! Ikan emang hidupnya di air! Ih, bego banget sih pacar gue yang ini!"

  "Nama ganteng gini lo panggil Bambang? Lagian pacar lo emang ada berapa kampret? Gaya banget pake bilang pacar gue yang ini segala"

   "Cuma lo sih, tapi gue ada rencana mau nambah lagi." Afan lantas memukul kaki devi dengan penuh semangat.

Next? Vote and comen

Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_
Ig : defan_cb

Jangan lupa ikuti
Minimal sesudah baca vote makasi

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang