6. Selamat Datang Adek

921 80 12
                                    

{Selamat Membaca}
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Bawa ibu hamil ke ruang operasi!"

"Kita membutuhkan dokter anak dan dokter bedah! Ada 2 korban anak-anak."

"Supir terluka parah!"

Seruan itu terdengar di sepanjang lorong rumah sakit. 4 brankar dengan  4 pasien dibawa ke ruang unit gawat darurat. Setelah ambulance datang dari lokasi TKP kecelakaan, para petugas medis bergegas untuk bertugas. 

"Dokㅡ to-tolong... selamatkan, istri dan anak sa-ya," ucap pria yang menjadi korban kecelakaan itu.

"Bapak tenang saja, kami akan melakukan yang terbaik!"

2 jam sebelumnya...

"Oh ya  untuk persalinan, kamu udah siapin semuanya?" tanya Bima.

"Udah, waktunya sebentar lagi... aku ga sabar," antusias Arisa dengan tersenyum senang.  Namun, senyumnya memudar saat melihat cahaya silau dari arah depan. Arisa mengernyit, tapi seketika hantaman keras ia rasakan. Dengan segera Bima melepas sabuk pengamannya dan langsung melindungi perut istrinya dari hantaman keras itu. 

"Ah... shhh," ringis Bima, kepalanya sedikit pusing karena hantaman tadi.

"Yah...," terdengar suara Mahen yang melemah.

"Abang gapapa? Abang tenang ya," ujar Bima. Meski sebenarnya hatinya pun tidak bisa dikatakan tenang, bagaimana bisa tenang jika saat ini keluarganya dalam bahaya dengan posisi mobil yang terbalik.

"Sa-kit," keluh Mahen sebelum matanya terpejam.

Bima ingin menggerakkan tubuhnya, tapi sayang karena ia yang melepas sabuknya tadi. Berakhir dirinya terjebak diantara stir mobil dengan kursi kemudi. Dengan susah payah, Bima meraih ponsel yang berada di saku celananya. Kemudian, ia menekan panggilan darurat.

Setelah hampir 25 menit menunggu, ambulance datang dengan mobil polisi untuk membantunya. Bima dikeluarkan paling pertama, saat ia akan diberikan pertolongan sosok kepala keluarga itu menolak.

"Saya akan mengeluarkan putra saya dulu," ujarnya.

"Tenang pak, ada petugas kepolisian dan petugas medis yang akan membantu anda," ucap perawat itu.

Bima menggeleng, "saya harus mengeluarkan mereka!"

Bima memang akan keras kepala jika menyangkut perihal keluarganya. Kini, pria itu menahan rasa sakit di kepala dan seluruh tubuhnya untuk membantu mengeluarkan anak-anaknya. Karena sang istri sudah dikeluarkan lebih dulu dan dilarikan ke rumah sakit.

"Bertahan nak...," gumamnya ketika meletakkan tubuh Chandra yang sudah tidak sadarkan diri. Setelah mengatakan itu, Bima hanya merasakan kegelapan menyelimutinya.

➢➢➢➢➢➢

Kecelakaan terjadi di jalur kota menuju pantai, diduga penyebab kecelakaan dikarenakan truk oleng. Truk itu menghantam sebuah mini bu berisi satu keluarga di dalamnya. Polisi masih menyelidiki penyebab lebih lanjut dan menunggu pengakuan dari supir truk yang mengemudi saat itu. 

Setelah diselidiki, sesuai pengakuan sang supir, dikatakan jika dirinya mengantuk saat mengemudi dan menyebabkan kecelakaan itu terjadi. Saat ini sudah teridentifikasi 4 korban mengalami luka berat, salah satu diantara korban merupakan wanita yang sedang berbadan dua.

Dari BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang