4. Adek baru?!

967 77 1
                                    

{Selamat Membaca}
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Flashback On

Arisa meregangkan tubuhnya, entah kenapa ia merasa kelelahan hari ini. Dan kondisi badannya sedikit tidak enak.

"Kita cek ke dokter ya? Aku takut kamu kenapa-napa," ucap Bima dengan nada khawatir.

"Ga perlu, ini cuman ga enak biasa kok," balas Arisa, ia tidak ingin membuqt khawatir suaminya itu.

"Ga ada penolakan, ayo kita ke dokter," tegas Bima.

Arisa menghela napasnya, Bima mode keras kepala tentunya tidak bisa dibantah.

"Yaudah, ke klinik daerah sini aja ya..."

Sesampainya di klinik, Bima melakukan pendaftaran untuk Arisa. Setelah cukup lama menunggu akhirnya giliran Arisa diperiksa.

"Jadi, bagaimana dok?" tanya Bima, ia benar-benar khawatir mengingat istrinya bahkan harus melakukan USG.

Dokter itu tersenyum penuh arti, "selamat, istri bapak sedang mengandung. Usianya baru 6 minggu, kemungkinan sebesar biji kacang. Namun dia akan bertumbuh lebih cepat dan membuat perut lebih kencang," dokter wanita itu menyerahkan foto hasil USG pada kedua pasangan itu.

"Tapi kenapa tidak ada morning sickness atau kebiasaan ibu hamil seperti sebelumnya?" kali ini Arisa yang bertanya.

"Hamil seperti ini disebut juga 'hamil kebo', hal itu disebabkan dari makanan yang mungkin tidak membuat mual atau memicu morning sickness... tapi tidak pelru khawatir, bayi bapak dan ibu sehat. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," jelas dokter.

Flashback Off

Bima tak henti-henti nya bersikap posesif pada Arisa, setelah mengetahui fakta bahwa Arisa tengah hamil dengan usia kandungan 6 minggu. Bahkan setelah mengantar Arisa ke klinik, Bima mengambil cuti dari kantor.

"Mas ga usah berlebihan, kalau kamu lupa ini udah ketiga kalinya aku hamil," ucap Arisa.

"Ini ga berlebihan sayang... aku itu mau jadi suami siaga, lagipula Chandra lagi tidur siang, " kata Bima.

Arisa menghela napasnya, "terserah."

"Kamu ga ngidam? Ada yang kamu mau?" tanya Bima.

Arisa menggeleng.

"Oh ya... gimana kita kasih tahu Mahen soal ini?" tanya Arisa.

"Kita kasih kejutan buat dia," jawab Bima dengan senyum jahilnya.

"Apa yang kamu rencanain mas?"

Bima terkekeh,"ada deh."

➢➢➢➢➢

"Loh? Ayah sama Bunda jemput abang? Tumben," selidik Mahen.

"Ayo... hari ini kita jalan-jalan sekeluarga," ajak Bima.

"Dek Chan?"

Dari BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang