16. Album foto

602 61 6
                                    

{Selamat Membaca}
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Bun! Kasurnya udah siap!" ujar Mahen.

Ia merebahkan tubuhnya di kasur lantai yang baru saja ia gelarkan. Tadi, Mahen meminta Arisa untuk tidur di depan TV bersama. Awalnya arisa menolak mengingat cuaca hari ini yang cukup dingin. Namun dengan jurus memelas Mahen dibantu dengan Chandra yang ikut-ikutan. Akhirnya Arisa pasrah mengikuti kemauan kedua anaknya itu.

"Nonton sponbob," ujar Chandra.

"Spongebob, Chandra," koreksi Mahen.

"Ish biarin, kan abang udah belajar bahasa inggris. Chandra belum," protes Chandra.

Mahen terkekeh, "sini abang ajarin."

Chandra menggeleng, "abang usil!"

Mahen tertawa, "eh kita liat-liat album foto yuk."

"Ikut!" Jian datang dengan snack di tangannya.

"Jian ga diajak... nyebelin!" rajuknya.

Mahen menyuruh adik bungsunya itu untuk duduk di pangkuannya, sementara Chandra duduk di sampingnya.

Chandra membuka lembaran pertama di album foto itu.

20-02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20-02

"Bunda cantik ya, bang?" ucap Chandra sembari menatap foto sang pernikahan kedua orang tuanya.

Mahen mengangguk, "bunda itu, wanita yang paling cantik buat abang."

"Chan juga! Bunda paling cantik waktu lagi senyum," ucap Chandra dengan cengiran khasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chan juga! Bunda paling cantik waktu lagi senyum," ucap Chandra dengan cengiran khasnya. Mahen tersenyum menanggapi ucapan adiknya sembari mengangguk kecil.

"Jian juga!"

Mahen terkekeh, "iya-iya."

Jian menatap foto itu dengan seksama, "iniㅡ ayah?" Jian menatap sang abang meminta penjelasan.

Dari BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang