32. Kelulusan Abang

380 49 9
                                    

Selamat datang di bagian jenjang remaja Machaji-nya Bunda...

{Selamat Membaca}
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Jiandra! Cepet siap-siapnya, nanti abang kamu ngambek lagi karena telat," ucap Arisa yang sudah mengenakan dress bermotif bunga dan rambut yang tergerai bergelombang.

"Iya bun... Jian udah siap!" si bungsu yang kini sudah menekuni bangku kelas 5 SD itu keluar dari kamarnya.

"Bun! Taksi nya udah dateng," ujar Chandra dari teras rumah.

Arisa dan Jian berjalan berdampingan, tinggi Jian yang hanya sebahu Arisa membuat keduanya tidak terlalu kontras saat berjalan berdampingan.

"Lama banget... ngapain aja?" tanya Chandra, ia menggunakan setelan jas hitam dengan rambut yang klimis. Tak jauh berbeda, begitupula dengan Jian. Tentu itu alasannya bersiap sangat lama, namun menolak tawaran sang bunda yang ingin mendadaninya.

"Ayo!"

Perjalanan menuju acara kelulusan Mahen hanya menempuh waktu 30 menit dari rumah.

"Terima kasih pak, ini tip lebihnya ya... karena lama nunggu," ucap Arisa. Supir taksi itu mengucapkan 'terimakasih' sebelum pergi.

"Bunda!" Mahen menghampiri sang bunda.

"Acaranya bentar lagi mulai, bunda bisa ke aula... nah adek sama abang tunggu di area itu aja. Kalian bisa makan banyak disana," jelas Mahen.

"Okey! Good luck bang!" ujar Chandra. Kini, ia sudah mulai mahir menggunakan bahasa inggris tanpa harus dikoreksi oleh Mahen.

"Ayo dek," Chandra mengajak Jian ke area stand makanan.

Sementara itu, Mahen dan Arisa duduk di aula menunggu pengumuman kelulusan. Mahen memainkan jarinya, ia merasa gugup karena takut hasil kelulusannya akan mengecewakan sang bunda. Arisa menoleh ke arah putra sulungnya itu, lalu menggenggam tangan Mahen.

"Apapun itu hasilnya, bunda yakin Mahen udah memberikan usaha yang terbaik. Jangan khawatir," ucapan sang bunda membuat Mahen sedikit tenang.

Absennya masih lama karena pengumuman diurutkan sesuai alfabet huruf pertama dari nama siswa.

'Selamat untuk saudari Nesya dari kelas 12 IPA-4 ... yang berada di peringkat ke-5 pada angkatan tahun 2017/2018'

Mahen menarik napasnya dan menghembuskannya perlahan. Namanya sebentar lagi akan dipanggil. Posisi peringkat sepuluh besar belum terisi sepenuhnya, baru peringkat ke-2, ke-4, ke-5, ke-8 dan ke-10 yang baru disebutkan. Mahen berharap ia bisa menjadi salah satu siswa yang mendapat peringkat 10 besar berapapun posisinya nanti.

'Selamat untuk saudara Mahendra dari kelas 12 IPA-2 yang berada di peringkat ke-3 pada angkatan 2017/2018'

Mahen membelalakkan matanya, peringkat ke-3?! Ia tidak mimpi 'kan? Dengan tubuh yang sedikit gemetar Mahen menaiki panggung di aula untyk mengambil buku kelulusannya.

"Rileks... Mahen," ujar bu Rina, wali kelas Mahen. Lelaki itu tersenyum berusaha merileks-kan dirinya agar tidak terlihat tegang saat dipotret.

"Bun..." Arisa memeluk putranya itu. "Bunda bangga sama kamu, kerja bagus."

Setelah acara pengumuman kelulusan, semua tamu acara bisa menikmati makanan yang tersedia di stand makanan.

"Wah... keren banget guru les privat kita," ujar Jian sembari mengacungkan kedua jempolnya.

Dari BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang