{Selamat Membaca}
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ"Hari ini abang ga bawa bekal ya, bun?"
Arisa mengangguk, dia menyimpan kembali kotak bekal yang tadi ia siapkan. Tanpa mengatakan apapun.
"Pagi bunda, abang," sapa Jian sembari mendaratkan bokongnya di kursi samping abangnya.
"Pagi," balas Mahen dan Arisa pada Jian.
"Bunda, menu sarapan hari ini apa?" tanya Jian.
"Roti tawar aja, selainya kalian olesin sendiri," jawab Arisa.
Jian mengangguk, ia mulai mengambil roti dan mengoles selai coklat diatas roti itu.
"Ini buat bunda," Jian memberikan roti yang ia olesi selai tadi pada sang bunda. Arisa tersenyum kecil ia menerima roti dari Jian.
"Kak Chan! Hari ini menu nya dibikinin Jia. Kak Chan mau roti rasa apa?"
Chandra yang baru saja mendudukkan dirinya di samping Arisa menatap sang adik ragu.
"Kakak mau selai coklat juga," ucap Chandra.
"Okey! Kalau abang?"
"Abang bisa sendiri," ujar Mahen.
Jian mengerucutkan bibirnya, "ayo dong bang! Jian bikinin aja."
Mahen menggeleng, "kamu bikin punya kamu sendiri aja."
"Ish abang mah! Jian-
"Abang bisa bikin sendiri Jiandra!"
Jian menegang, ini pertama kalinya ia mendapat bentakan dari abangnya. Dan juga pertama kalinya sang abang menyebut nama lengkapnya.
"Ma-maaf," cicit Jian sembari menundukkan kepalanya.
"Apa sopan berbicara dengan nada tinggi seperti itu?"
Mahen menghela napasnya, ia kembali menyimpan roti yang ia bwa tadi. Lalu pergi sekolah tanpa sarapan.
Chandra dan Jian hanya bisa diam memperhatikan karena belum mengerti tentang apa yang terjadi pada abang dan bundanya.
➢➢➢➢➢
Mahen mengusap rambutnya kasar, ia benar-benar kehilangan kendali. Entah kenapa emosinya memuncak tadi, saat Jian terus memaksanya dan saat sang bunda bersikap berbeda padanya. Ada apa dengan sang bunda? Tidak biasanya Arisa seperti itu.
Kali ini Mahen mengakui kesalahannya, meski ia tidak menjelaskannya secara detail. Arisa tidak melakukan silent treatment padanya, tapi sikap bundanya itu berbeda padanya.
Biasanya sang bunda akan menanyakan banyak pertanyaan jika Mahen tidak ingin membawa bekal. Ia akan mengomel jika Mahen pergi tanpa sarapan atau berangkat sendiri tanpa pamit. Tapi kali ini, Arisa tidak melakukan apapun.
"Bunda kenapa?" gumam Mahen.
"Dor!"
Mahen tersentak saat Kay tiba-tiba mengejutkannya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Bunda
Teen Fiction-tamat- [ nct lokal : Mark, Chenle, Jisung ft. Irene (RV) ] Dari Bunda untuk Abang, Kakak dan Adek. [ꜱᴛᴀʀᴛ : 20 Januari 2023 ᴇɴᴅ : 10 Agustus 2023] ©Rrantomato