Daftar Pustaka 14

4 4 2
                                    

Keesokan harinya saat aku dan Dafina tiba di kelas semua teman-teman sudah ribut belajar bersama-sama. Mereka semua saling membantu dan mengajari satu sama lain.

"Daftar Pustaka, kemari! Tolong jelaskan ini" Chiko langsung menunjukkan materinya terhadapku

"Baiklah, perhatikan ya.... "

Setelah aku dan Dafina menjelaskan materi, dan mereka semua paham tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Lalu guru Kimia sekaligus wali kelas kami yang bernama Bu April masuk dan langsung memimpin do'a sesuai keyakinan kami masing-masing. Setelah iti beliau mengecek kehadiran kami semua. Seperti biasanya bahwa hari itu kelas 10 MIPA 9 masuk semua.

"Sebelum kita memulai pembelajaran pada hari ini Ibu ingin memberitahu kepada kalian semua bahwa hari ini kedatangan murid baru lagi yeeee" kata Bu April dengan penuh semangat

"Siapa lagi sih?" tanya Ino

"Semoga bukan orang aneh dan bukan orang yang gak jelas" kata Chiko

Begitu murid baru masuk aku langsung kaget dan cukup terkejut, ternyata dia itu adalah Lukas Sandika.

"Daftar Pustaka?!" Lukas melihat ke arahku dan juga Dafina "Aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi, apakah ini takdir?" Lukas Sandika melihat kami berdua dengan perasaan haru.

"Duuuuh ngapain sih kamu sekolah di sini juga? Pindah sana!" aku bingung. Di sisi lain aku merasa senang karena bisa bertemu dengan Lukas tapi di sisi lain aku merasa susah karena dia itu tidak ada bedanya dengan Ariskana.

"Kalian saling kenal?" tanya Ana

"Kami satu sekolah" jawab Dafina

Lukas Sandika memperkenalkan dirinya kepada kami "Perkenalkan namaku Lukas Sandika aku pindahan dari Yokohama High School"

"Mengapa kamu ke Indonesia?" tanya Vadia

"Ayahku orang Indonesia. Dia sudah mulai bekerja di Indonesia" jawab Lukas

"Dan Ibumu orang Jepang?" tanya Sila

"Benar" Lukas

"Baiklah Lukas Sandika. Silahkan duduk" kata Bu April

Lukas langsung duduk di bangku kosong yang ada di sebelahku.
Dia melihat ke arahku, dengan suara nada pelan dia berkata "Sebenarnya apa yang sudah terjadi?"

"Akan ku beritahu nanti saat jam istirahat" ucapku

Saat jam istirahat tiba.
Seperti yang aku janjikan kepada Lukas sebelumnya, untuk menjelaskan bagaimana bisa kami sampai di Indonesia.
"Jadi begini Lu, aku tuh maksa untuk ikut Kakek dan Nenek ke Indonesia demi Dafina. Aku nggak mau jika harus jauh-jauh dari Dafina" jelasku

"Kalau aku dari dulu statusku memang WNI" timpal Dafina

"Aku kira kamu blasteran" sahut Lia sambil nulis-nulis

"Oh itu Ayahku, dia blasteran Inggris Jepang" jawab Dafina

Teman-teman yang lain juga mendengarkan, soalnya saat itu teman-teman sekelasku kompak tidak ke kantin. Hal itu di karenakan bahwa sebelumnya kami sudah janjian untuk membawa bekal makanan dari rumah, jadi sambil makan siang mereka semua mempelajari materi pelajaran selanjutnya.

"Ada materi yang belum bisa di pahami nggak?" tanya Chiko melihat semua teman-temannya yang masih sibuk belajar
"Sudah paham semua kan?" tanya Chiko lagi

Dafina melihat-lihat materi yang di pelajari teman-temannya. "Kalau ada yang masih bingung bisa di tanyakan kepadaku, Tama, atau pun Chiko"

"Semangat teman-teman. Pokoknya penilaian akhir semester kelas kita harus unggul dan mendapatkan nilai terbaik" kata Mia yang masih membaca serta memahami bukunya

DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang