Daftar Pustaka 62

1 0 0
                                    

Yogyakarta 7 P.M

Dafina berdiri tegak di tengah ruang latihan, tubuhnya siap dan fokus. Ayahnya, Victor, berdiri di hadapannya dengan sikap yang tenang namun penuh kewaspadaan. Di sudut ruangan, Liana duduk santai, memperhatikan dengan rasa ingin tahu yang jelas.

Victor, dengan nada suara yang tenang namun penuh otoritas, memulai sesi latihan. "Dafina, ingatlah untuk selalu menjaga keseimbanganmu. Teknik yang tepat lebih penting daripada kekuatan semata. Gerakanmu harus selalu terukur dan terkendali."

Victor memberi arahan sambil bergerak dengan kecepatan dan ketepatan yang mengesankan. "Dulu, Tante Ame, ibunya Karisma, sering melatihmubersama Tama dengan keras," katanya, sambil menunjukkan teknik tertentu kepada Dafina. "Dia adalah seorang petarung yang sangat terampil dan penuh disiplin. Dan Kakeknya Karisma juga tidak kalah hebat. Mereka berdua selalu mendorong kalian untuk lebih baik."

Dafina mendengarkan dengan seksama, mengingat setiap kata Victor. "Tante Ame memang sangat luar biasa. Aku mendengar banyak cerita tentang bagaimana dia dan Kakeknya Karisma melatih muridnya. Aku benar-benar ingin meneruskan semangat dan teknik yang telah diajarkan oleh mereka," ucap Dafina dengan tekad.

Victor tersenyum, bangga dengan semangat dan dedikasi anaknya. "Benar, mereka adalah guru dan pelatih yang sangat berharga. Dengan latihan dan ketekunan, kamu juga bisa mencapai level yang sama. Teruslah berlatih dan jangan pernah menyerah."

Liana, yang mendengarkan percakapan tersebut, merasa terinspirasi oleh cerita dan semangat yang ditunjukkan oleh Dafina dan Victor. Latihan berlanjut dengan intensitas tinggi, sementara Victor terus memberikan arahan dan mengingatkan Dafina tentang pentingnya tekad dan disiplin dalam setiap gerakan.

Victor tersenyum sambil melanjutkan latihan, "Jika kamu bertemu Tama suatu saat nanti, sebaiknya kamu ajak dia sparing."

Dafina mengerutkan kening, penasaran. "Kenapa, Ayah?"

Victor mengangguk. "Tama adalah orang yang sangat terampil dalam bela diri, dan dia memiliki teknik yang cukup bagus. Dengan sparing dengannya, kamu bisa menguji keterampilanmu dan belajar hal-hal baru dari dia. Dia lebih hebat dari kamu hahaha"

Liana yang mendengarkan menambahkan, "Sepertinya ide yang bagus. Kamu bisa mendapatkan banyak pengalaman berharga dari sparing dengan seseorang seperti Tama."

Latihan berakhir dengan kekalahan Dafina setelah bertarung melawan Ayahnya. Setelah membersihkan diri dan mandi, Dafina masuk ke kamarnya. Ia duduk di meja, membuka laptop, dan mulai mencari informasi tentang Tama. Ia penasaran tentang kemampuan bela diri Tama yang sering disebut-sebut oleh Ayahnya dan Ariskana setiap kali latihan.

Dafina mengetikkan "Pusaka Tama Karisma karate tournament" di mesin pencari dan menekan enter. Beberapa video muncul di layar yang bertuliskan "Pusaka Tama Karisma in International Karate Tournament Finals.", "Pusaka Tama Karisma in Asia Karate Tournament Finals.", "Asia's Best: Pusaka Tama Karisma Dominates Karate Tournament Finals.", "International Karate Showdown: Pusaka Tama Karisma's Final Victory,". Dafina melihat salah satunya. Video tersebut memperlihatkan Tama dalam seragam karate, berdiri di tengah arena yang dipenuhi penonton. Tampak jelas bahwa Tama sangat fokus dan siap bertarung. Ketika pertandingan dimulai, Tama menunjukkan teknik yang sangat halus dan presisi. Gerakan-gerakannya sangat cepat dan kuat, membuat lawan-lawannya tampak kewalahan.

Dafina menyaksikan dengan penuh perhatian saat Tama melakukan beberapa tendangan dan pukulan yang sangat terampil, bahkan ada momen di mana ia meluncurkan kombinasi gerakan yang memukau penonton. Tidak lama kemudian, Tama berhasil mengalahkan lawan dengan teknik yang sangat terampil. Dafina mengagumi teknik Tama, terkesan oleh seberapa jauh keterampilan bela dirinya berkembang. Ia memperhatikan betapa konsistennya Tama dalam menjaga postur dan bagaimana dia memanfaatkan kekuatan dan kecepatannya dengan sangat efisien.

DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang