Daftar Pustaka 05

8 5 0
                                    

Begitu aku sudah sadar. Aku yang saat itu keras kepala minta untuk pulang dan di rawat di rumah saja. Aku tidak tahan jika harus di rumah sakit berlama-lama, aku mau main game di rumah dan mengerjakan soal yang di berikan oleh Fumika - senpai.

Sekarang ini aku sibuk membaca buku-buku yang aku beli sebelumnya. Lalu Ayah datang ke kamarku, dan mengajariku.

 Lalu Ayah datang ke kamarku, dan mengajariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar: Ayah Tama (Akira Karisma)

"Tama, apa kau mau mendengarkan cerita Ayah?" tanya Ayahku

"Cerita apa Ayah?" tanyaku

Ayah masih melihat hasil pekerjaanku "Ayah baru saja tiba di rumah setelah mengantar Ibumu ke rumahnya Taki" jawab Ayah dengan sangat antusias "Rumahnya Taki sangat besar dan tradisinya masih sangat kental"

Sulit di percaya. Tapi seperti inilah Ayah dan Ibuku, mereka berdua adalah orang yang nekat dan tidak mengenal rasa takut sedikit pun.
Keluarga Taki sangat di takuti dan di hormati banyak orang. Teman-teman yang lain pun tak berani menentangnya. Aku sendiri aslinya tidak suka cari gara-gara dengannya karena aku paham bahwa urusannya akan bertambah panjang.

"Apa kau tahu Tama - chan? Saat Ibumu melihat Ayahnya Taki dari kejauhan, Ibumu berlari dengan kecepatan penuh sambil memanggil namanya lalu mendaratkan tendangannya yang bagus di wajah Ayahnya Taki. Ame Rika berniat untuk memberikan dia pukulan bertubi-tubi tapi aku mencegahnya" jelas Ayahku

Kata Ayah, Ibu memarahi Ayahnya Taki habis-habisan. Dan tak lama kemudian Om Victoria datang ke sana dan mau menghajar Ayahnya Taki juga tapi di tahan oleh Ayahku. Om Victoria juga sempat memarahi Ayah dan Ibuku karena tidak mengajaknya ke rumah Taki.

"Bagaimana jika setelah ini urusan kita dengan keluarga Taki menjadi lebih panjang?" tanyaku keheranan

"Tidak mungkin, Ayahnya Taki itu teman Ibu dan Om Victoria saat masih belajar dojo. Mereka memiliki 1 guru yang sama" jawab Ayah dengan santai

"Begitu ya" sekarang aku tidak khawatir lagi tentang keluargaku dan juga keluarganya Dafina.

Lalu Ibu masuk ke kamar berkata "Tama - chan, teman-temanmu datang kemari"

Teman-temanku yakni Mayu, Lukas, Usagi dan juga Kairi datang dari belakang Ibuku dan masuk ke kamarku

"Pustakaaaaa!!!" Lukas berlari ke arahku dan memelukku dengan erat "Selama pembelajaran berlangsung aku tidak bisa konsentrasi setelah mendengar bahwa kamu tertembak"

Aku melepaskan pelukan Lukas yang sangat erat dan membuat tubuhku kesakitan.

"Dia bahkan mencoba untuk bolos tapi ketahuan sama pak guru" tambah Usagi

"Halo Om" sapa Mayu dan Kairi kepada Ayahku

"Halo..." sapa Ayahku balik dengan ramah "Terimakasih sudah datang untuk mengunjungi Tama"

DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang