Daftar Pustaka 61

1 0 0
                                    


Aku mencoba menenangkan Taki, dan memberikan saran apa yang harus di lakukan untuk melururuskan kesalahpahaman yang terjadi. "Taki-kun, tenanglah semua akan baik-baik saja jika kamu menjelaskan kebenarannya kepada Fumika"

"Secemburu itukah Fumika senpai kepadamu? Padahal setengah jam yang lalu aku sempat melihat kalian duduk berdua di atap sekolah penuh canda dan tawa" Mayu tidak menyangka bahwa teman dekatnya menjadi sesedih ini.

"Pustaka-san, aku tadi mau menjelaskan kesalahpahaman itu, tapi Fumika terus menghindariku. Dia sama sekali tidak mendengarkan aku. Aku tidak punya kesempatan untuk menjelasakannya huaaaa" Taki memeluk tubuhku untuk yang kedua kalinya, dan semua orang di sekitar melihat ke arah kami.

"Kenapa tidak kamu culik Fumika dan bawa ke rumahmu secara paksa? Kamu anak seorang boss yakuza jadi menculik adalah hal mudah dan sudah biasa dilakukan orang-orang seperti kalian. Menurutku Fumika tidak akan takut jika di culik olehmu. Apa lagi dia sedang di fase cemburu, yang pada dasarnya cemburu adalah perasaan yang timbul ketika seseorang merasa khawatir atau terancam kehilangan sesuatu atau seseorang yang dianggap berharga, sering kali karena adanya perhatian atau kasih sayang yang diberikan kepada orang lain." jawabku santai

"Perasaan cemburu juga bisa memotivasi seseorang untuk menjaga atau memperkuat ikatan dengan orang yang dicintai, namun juga bisa berdampak negatif jika tidak dikelola dengan baik sih, seperti menimbulkan konflik atau ketidakpercayaan" lanjutku

Taki, diam sejenak mencerna ucapanku lalu dia tertawa "Hahaha benar juga ya, kenapa aku tidak kepikiran dengan solusi seperti itu" Taki menepuk-nepuk pundakku "Terimakasih Pustaka-san" ucapnya dengan wajah ceria

Cepet banget berubahnya - batinku melihat ekspresi Taki

"Memangnya kamu bicara dengan siapa sih?" tanya Mayu penasaran

"Tadi dia sudah bilang adik kelas" jawabku

"Iya, adik kelas kita yang mana?" Mayu masih penasaran

Kami mendadak terdiam, setelah seseorang siswa perempuan lewat di depan kami. Namun anehnya Taki malah bersembunyi dan menutupi wajahnya dengan buku di belakangku. Iya aku mengakui dia sangat cantik, tubuhnya ideal dan cukup seksi. Tingginya sekitar 170 cm. Jujur itu lebih tinggi dariku dan aku tidak tertarik untuk berpacaran dengan gadis yang tingginya melebihi tinggi badanku.

Langkah gadis itu terhenti dan ia menatapku. "Konnichiwa" sapanya sambil tersenyum manis.

"Konnichiwa" sapaku balik

"Dia yang ku maksud" bisik Taki kepadaku dengan ada suara yang pelan dan bahasa Indonesia supaya gadis itu tidak tahu kalau kami membicarakannya.

"Kamu bisa bahasa Indonesia?" tanya Mayu kepada Taki dengan ekspresi wajah terkejut.

"Aku belajar otodidak, kamu juga belajar dari Ariskana kan?" tanya Taki balik

"Aku tidak pernah melihatmu" kataku kepada gadis yang masih berdiri di depanku

Dia tersenyum dengan ramah "Ah iya aku baru pindah ke sekolah ini dua hari yang lalu, eh perkenalkan namaku Machika Yunia kelas 1J. Aku dan keluargaku sekarang tinggal di Yokohama, kami pindah dari Tokyo" jelasnya

"Yoroshiku Machika Yunia, Pusaka Tama Karisma desu, kelas 3A" ucapku singat dalam memperkenalkan diri.

"Kalau tidak salah, Karisma-san yang menang olimpiade Internasional itu kan?" tanya Machika dengan tatapan kagum.

Aku mengangguk. "Iya, benar."

Sementara itu, Taki masih bersembunyi di belakangku. "Kamu kenapa sih?" tanyaku sambil menoleh ke belakang.

DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang