Yokohama, 10 p.m
Yogyakarta, 8 p.mPusaka Tama Karisma menjaga dan menidurkan Kena di kamarnya, sedangkan Karisma sendiri sibuk memasak untuk makan malam. Sementara Kena tertidur pulas, Tama merasa sedikit kesepian dan memutuskan untuk menghubungi Dafina. Tama mengeluarkan ponselnya dari saku dan mengetik nomor Dafina. Dia menekan tombol panggil dan menunggu dengan penuh harapan. Namun, panggilan pertama tidak dijawab. Tama mencoba bersabar dan mengulangi panggilan itu. Dia tahu Dafina mungkin sibuk atau tidak bisa menjawab, tetapi dia tetap ingin mencoba.
Setelah beberapa detik, ponsel Dafina bergetar di atas meja samping tempat tidurnya. Dafina gugup jantungnya berdetak kencang mengamati ponselnya. yang terus di telepon oleh Tama. Sebelum ia menjawab telepon tersebut Dafina mencoba untuk menangkan diri karena ia tidak ingin suaranya terdengar gugup saat menjawab.
"Come on, Dafina," bisiknya pada dirinya sendiri, "Please pick up." lanjutnya yang terus menghubungi Dafina.
Dengan penuh kehati-hatian, Dafina memutuskan untuk menjawab panggilan tersebut. Dia menarik napas panjang untuk menenangkan diri dan memastikan suaranya terdengar normal. "Moshi-moshi Pusaka Tama Karisma-san" ucapnya terdengar dingin.
Di ujung telepon, suara Tama terdengar lembut dan penuh perhatian. "Dafina, akhirnya kamu menjawab. Aku sudah menunggu dengan cemas. Bagaimana kabarmu malam ini?"
Dafina berusaha menjaga sikap dinginnya, meskipun hatinya bergetar mendengar suara Tama. "Baik, kenapa menelpon?" tanya balik
Tama sudah menduga dengan jawaban Dafina yang sedingin itu. "Syukurlah jika kabarmu baik. Aku ingin mendengar suaramu, Dafina. Kena sudah tidur, dan aku pikir ini waktu yang tepat untuk berbicara denganmu."
"Oh" ucapnya Dafina singkat
Tama, yang sudah mulai terbiasa dengan sikap dingin Dafina, tetap tenang dan melanjutkan percakapan dengan penuh kelembutan. "Aku tahu kamu mungkin tidak suka atau enggan berbicara denganku Dafina, tapi aku tidak bisa menahan diri. Aku sangat merindukanmu"
Dafina diam, Tama kebingungan dan berusaha untuk mengatasinya. "Bagaimana harimu? Aku dengar Liana dan Aldeana datang kemarin, pasti menyenangkan?" tanya Tama
"Ya begitulah" jawabnya Dafina.
"Tolong jaga pola makan dan juga jaga kesehatan ya sayang. Karena kita jauh aku gak bisa mengawasi kamu secara langsung jenis makanan apa yang kamu makan di sana dan seperti apa kegiatanmu. Aku harap kamu memahami betapa pentingnya itu" kata Tama
"Ya" Dafina. Ia teringat sesuatu dan menghela napas dan memandang meja yang dipenuhi dengan barang-barang kiriman Tama dari Jepang. Ponselnya masih menempel di telinga, dan ia merasa sedikit frustrasi dengan sikap Tama yang terus-menerus mengirimkan barang meskipun sudah dinyatakan tidak perlu. "Tama," ucap Dafina dengan nada agak kesal, "Aku sudah bilang berkali-kali untuk tidak mengirimkan apa pun lagi. Kenapa kamu masih melakukannya? Ini, meja di kamarku sudah penuh dengan hadiah kirimanmu, dan aku tidak tahu harus bagaimana lagi dengan semua barang ini."
Tama tidak menyangka bahwa Dafina mendadak banyak bicara. Tama, dengan nada lembut dan sedikit tertawa, menjawab, "Aku tahu kamu akan bilang begitu Dafina, tapi aku cuma ingin memastikan kalau kamu tahu betapa pentingnya kamu buat aku. Barang-barang itu bukan cuma barang, tapi ungkapan perasaanku untuk kamu."
Dafina merasa sedikit tergerak dengan kata-kata Tama, tapi dia masih mencoba untuk menjaga sikap dinginnya. "Tapi, Tama, kamu tahu nggak betapa repotnya ini? Aku harus mencari tempat untuk menyimpan semua barang ini, dan itu jadi beban tambahan. Lagipula, tidak semua barang yang kamu kirimkan itu aku butuhkan. Kalau kamu terus mengirimkan barang, aku jadi merasa tidak enak karena harus terus-menerus menerima semua ini. Aku lebih suka jika kita bisa berbicara lebih sering, daripada hanya melalui barang-barang."
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMA
RandomLanjutan dari cerita saya sebelumnya yang berjudul: KARISMANYA AMERIKA DAFTAR PUSTAKA bukanlah kumpulan referensi atau sumber yang digunakan dalam penulisan suatu karya, seperti buku, jurnal, artikel, situs web, atau sumber lainnya yang relevan deng...