Daftar Pustaka 26

5 3 0
                                    

Author Pov
____________
Hari itu juga Chiko di makamkan, para guru dan siswa SMA Karya Maju datang untuk berbelasungkawa.

Sekitar pukul 1 a.m, Dafina masih belum tidur karena di selimuti perasaan bersalah dan penyesalan. Dia terus murung di depan meja belajarnya menatap fotonya bersama teman-temannya terutama Chiko.
Setiap kali Dafina mengingat moment kebersamaannya dengan Chiko Dafina meneteskan air matanya.

"Ceklek"
Victoria dan Emma masuk ke dalam kamarnya Dafina yang tidak di kunci tanpa permisi. Mereka berdua melihat Dafina yang menyembunyikan wajahnya dengan berpaling ke arah lain sembari mengusap air matanya. Victoria dan Emma, orang tua Dafina, merasa prihatin melihat anak mereka dalam keadaan seperti ini. Mereka tahu betapa kuatnya ikatan persahabatan antara Dafina dan Chiko, dan kepergian Chiko sangat berdampak pada Dafina.

Victoria dengan lembut mendekati Dafina dan duduk di sebelahnya. "Dafina, kamu tidak sendirian dalam hal ini. Kami semua juga merasa kehilangan Chiko, dan itu adalah saat yang sulit bagi kita semua. Dafina, dalam kehidupan ini, terkadang kita memang harus dihadapkan pada situasi yang sangat sulit, seperti yang kita alami sekarang. Jadi kamu harus selalu ingat bahwa kehidupan adalah perjalanan yang penuh dengan berbagai tantangan dan ujian."

Victoria melanjutkan, "Chiko adalah teman yang sangat berarti bagimu, dan kepergiannya adalah kehilangan yang besar. Namun, jangan biarkan perasaan bersalah dan penyesalan meracuni pikiranmu. Kecelakaan itu adalah sesuatu yang di luar kendalimu, dan kamu sudah melakukan yang terbaik dalam situasi tersebut."

Emma menganggukkan kepala setuju. "Chiko pasti ingin kita tetap kuat dan menjalani hidup dengan penuh semangat, seperti yang dia lakukan. Ingatlah semua kenangan indah yang kita miliki bersama, dan biarkan itu menjadi sumber kekuatanmu."

Victoria menambahkan, "Kami selalu ada disini untukmu, Dafina. Kami akan mendukungmu melewati masa sulit ini, dan bersama-sama kita akan mengenang Chiko dengan cara yang terbaik."

Dafina mengangguk, merasa didukung oleh kata-kata bijak dan cinta dari orang tuanya. Meskipun kesedihan masih ada, dia tahu bahwa dia tidak sendirian dalam perjalanan mengatasi kehilangan ini, dan dia akan mencoba untuk menjalani hidup dengan semangat yang sama seperti yang dia pelajari dari sahabatnya yang telah pergi.

██████████████████████████
Pusaka Tama Karisma Pov
_______________________________________

di Yokohama High School, siang itu di jam istirahat aku makan siang sendirian di kelas sambil mengerjakan latihan soal yang di berikan Fumika senpai untuk persiapan olimpiade tingkat internasional. Tiba-tiba saja aku mendapatkan pesan Line dari Lukas yaitu kabar mengenai Chiko. Aku yang saat itu sedang makan sambil membaca pesan tersebut langsung tersedak dan batuk-batuk, nafsu makanku juga hilang seketika.

Lukas Sandika:
Pustaka, Chiko telah meninggal karena kecelakaan beruntun. Chiko sudah dimakamkan kemarin. Kami masih menyelidiki motif yang menyebabkan kecelakaan beruntun itu. Kami merasa ada orang yang sudah mengatur sekenario ini. Kemarin Dafina sungguh merasa bersalah dan menyesal tapi hari ini sepertinya dia sudah lebih baik dari sebelumnya.

Aku langsung mematikan layar hp ku setelah Kai dan Kairi datang menghampiriku.

"Rajin sekali ya" Kai melihat lembaran soal yang sudah aku kerjakan.

"Anosa, Pusaka Tama Karisma - san apakah kau tidak ingin bergabung dengan OSIS lagi seperti sebelumnya?" tanya Kairi dengan wajah serius yang menatapku

DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang