Dafina Tarista Pov
_____________________
********************
Di jam istirahat, aku makan bersama teman-teman sekelasku di kantin seperti biasanya. Kali ini aku di bantu Lukas tidak menahan diri untuk menghajar siapapun yang berani mengganggu kami lagi. Ya, Tama bilang selagi aku bisa menyeimbangkan sisi feminim dan maskulinku itu hal yang bagus.
Ketika kami sedang makan Ariskana dan Danilo datang membawa menu makanan juga minuman mereka lalu duduk berbung bersama kami."Dafina, aku sudah bilang kepada Ayahmu, Om Victoria bahwa aku mendaftarkanmu di turnamen bela diri nasional. Dan Om Victor langsung setuju" kata Ariskana
"Ariskana, mengapa kau tidak membicarakannya denganku terlebih dahulu?" tanyaku. Cukup kaget dengan tindakanya yang mendadak.
"Maaf, aku langsung melakukannya tanpa berpikir panjang setelah Tama marah padaku tadi pagi. Aku masih bersyukur karena diriku ini tidak di santet" ucap Ariskana yang merasa legah
"Jika itu permintaan Tama, apa boleh buat. Aku hanya harus menang kan?" tanyaku kepada Ariskana
"Iya. Fokus latihan sama Kakek" jawab Ariskana, dia melanjutkan aktifitas makan siangnya sembari berkata "Danilo, tolong cari tahu siapa saja lawan yang akan di hadapi Dafina di pertandingan nanti"
"Baik, akan aku usahakan" jawab Danilo yang fokus dengan makan siangnya
"Dafina, hebat ya. Saat pertama kali melihatmu datang ke sekolah ini aku kira kau hanya gadis polos dan lugu dengan wajah imut." ucap Ana
"Iya, aku juga berpikir seperti itu. Aku bahkan berpikir bahwa Dafina itu pemalu dan penakut juga sedikit tolol" sahut Ino
"Yaampun Ino..." Sila
"Hei, kau juga sama kan?" kata Ino kepada Sila
"Tapi setelah mengenalmu, akhirnya kami semua tahu siapa Dafina sesungguhnya" timpal Rio, ia mengaduk es nutrisari dengan sedotan
"Dafina tidak hanya cantik, tapi juga baik hati, berani dan bagus dalam bidang akademik maupun non akademik." sahut Mia
"Lalu bagaimana kesan pertama kalian melihat Tama datang ke sekolah ini?" tanya Lukas kepada teman-temannya karena penasaran
"Dia keren. Ya aku akui dia sangat keren" jawab Ana
"Mulai dari wajahnya, postur tubuh, dan ototnya. Semuanya sempurna" sahut Danilo
"Iya kau benar. Hanya saja kepribadiannya" tambah Lia
"Iya itu benar sekali. Kepribadiannya agak buruk" timpal Sila
"Buruknya dimana?" tanyaku penasaran.
"Bagaimana ya cara menjelaskanya? Terkadang dia seperti kehilangan sopan santunya, susah di tebak. Tiba-tiba dia mendadak sangat santai, tiba-tiba dia juga bertingkah seperti seorang preman" jawab Ino
"Hahahaha kalian benar. Sekarang dia jauh lebih baik. Dulu dia sangat suka bertengkar dan tawuran, selain itu dia juga tidak tahu sopan santun dan sikapnya sangat kasar hahahaha dia berbicara kepada Pak Kepsek serta para guru seperti berbicara kepada teman dekatnya sendiri" tambah Lukas
"Benarkah?" sahut Karlin
"Iya, aku dan Dafina selalu bersamanya sejak kecil." jawab Lukas
"Lalu apa yang membuatnya berubah?" tanya Ana
"Ibu dan Ayahnya. Setiap kali Tama melakukan tindakan yang kurang baik, dia langsung di hajar dan di hukum oleh Ibu dan Ayahnya di ruang pelatihan karate... Selalu seperti itu dan dia tidak kapok tapi seiring berjalanya waktu dia perlahan mulai sadar dan berubah. Dia menyibukan dirinya dengan teknologi dan belajar bersama Ayahnya" jawabku
![](https://img.wattpad.com/cover/332198720-288-k257513.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMA
LosoweLanjutan dari cerita saya sebelumnya yang berjudul: KARISMANYA AMERIKA DAFTAR PUSTAKA bukanlah kumpulan referensi atau sumber yang digunakan dalam penulisan suatu karya, seperti buku, jurnal, artikel, situs web, atau sumber lainnya yang relevan deng...