Daftar Pustaka 56

2 0 0
                                    

Malam itu, Tama dan teman-temannya memutuskan untuk bermain game Fortress Legends. Game ini merupakan game liga kompetitif yang mengharuskan pemain untuk saling menyerang secara berpasangan, berkelompok, atau solo untuk merebut benteng wilayah musuh, meningkatkan level, dan mendapatkan hadiah. Masing-masing pemain memiliki Guardian, makhluk kuat yang membantu mereka dalam pertempuran. Tama adalah pemain peringkat 1 terbaik di game ini, dikenal karena keahliannya yang luar biasa dan strateginya yang brilian.---"Baiklah, malam ini kita coba sesuatu yang berbeda," kata Tama dengan semangat di Discord. "Kita akan bermain berpasangan dan saling melawan untuk merebut benteng. Pasangannya adalah: aku dengan Taki, Ariskana dengan Danilo, dan Erhan dengan Lukas."

"Ini akan seru," kata Taki, tak sabar untuk memulai.

"Siap-siap kalah, Tama," goda Ariskana.

"Kita lihat saja nanti," balas Tama dengan senyum percaya diri.

"Baiklah, ayo mulai!" seru Danilo.

Mereka masuk ke dalam game dan mulai mempersiapkan strategi mereka masing-masing. Tama dan Taki segera merancang rencana serangan.

"Taki, kamu ambil jalur kanan. Aku akan menyerang dari tengah. Kita akan membuat musuh bingung dengan strategi ini," kata Tama.

"Siap, Tama! Aku sudah siap dengan Guardian-ku, Behemoth nih," balas Taki.

Sementara itu, Ariskana dan Danilo juga menyusun rencana mereka.

"Danilo, kamu serang dari kiri, aku akan menunggu di tengah untuk melihat pergerakan mereka," kata Ariskana.

"Oke, Guardian-ku, Phoenix, akan membantu kita dengan kemampuan penyembuhannya," balas Danilo.

Erhan dan Lukas pun tak mau kalah.

"Lukas, kita serang dari dua sisi, kamu dari kanan, aku dari kiri. Kita buat mereka kewalahan," kata Erhan.

"Siap, Guardian-ku, Cerberus, akan memberikan serangan api yang kuat," jawab Lukas.

Pertempuran dimulai dengan penuh semangat. Tama dan Taki segera menyerang benteng musuh dengan penuh strategi.

"Taki, sekarang! Kita buat mereka panik," kata Tama.

"Siap!" Taki melancarkan serangan dengan Behemoth-nya, membuat musuh kewalahan.Ariskana dan Danilo tidak tinggal diam. Mereka dengan cepat merespons serangan dari Tama dan Taki.

"Danilo, serang dari kiri! Kita harus mempertahankan benteng kita," seru Ariskana.

"Oke, serangan Phoenix siap dilancarkan!" balas Danilo.

Sementara itu, Erhan dan Lukas menyerang dengan kekuatan penuh dari dua sisi.

"Lukas, serang sekarang! Kita buat mereka tidak bisa berkutik," kata Erhan.

"Serangan Cerberus siap diluncurkan!" jawab Lukas.

Pertempuran berlangsung dengan sengit. Tama dan Taki berhasil menghancurkan beberapa pertahanan musuh, sementara Ariskana dan Danilo bertahan dengan gigih.

"Kita hampir berhasil, Taki! Teruskan seranganmu!" kata Tama dengan penuh semangat.

"Ariskana, kita harus bertahan! Jangan biarkan mereka merebut benteng kita," kata Danilo. Di sisi lain, Erhan dan Lukas juga memberikan perlawanan yang tangguh.

"Kita harus merebut benteng mereka, Lukas! Serangan Cerberus harus lebih kuat!" seru Erhan.

"Aku sudah meningkatkan levelnya, serangan ini akan membuat mereka kewalahan," balas Lukas.

Pertempuran berlangsung semakin sengit, dengan setiap pasangan berusaha untuk mengalahkan yang lain. Akhirnya, dengan kerja sama yang luar biasa, Tama dan Taki berhasil merebut benteng utama musuh.

DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang