Normal POV
______________
______________
Sekitar pukul 7 p.m Lukas Sandika, Ariskana, dan Danilo berkumpul di rumah Dafina membicarakan sekolah mereka sambil menikmati makanan ringan dan minuman dalam kemasan cup yang di belikan oleh Emma."Sepertinya semua mulai membaik" kata Lukas
"Sykurlah jika semua siswa di sekolah mulai sadar tentang dampak bullying dan diskriminasi" sahut Danilo merasa legah dan tenang
"Begitu mereka tahu mengenai program dari seksi keamanan di sekolah, mereka langsung mengubah perilaku menjadi lebih baik hahaha" Lukas terlihat sangat puas dengan perubahan yang terjadi di sekolahnya.
"Aku merangkap dua jabatan sekaligus di organisasi OSIS, salah satunya adalah seksi keamanan. Beberapa terakhir ini anak-anak nakal itu hampir membuatku gila. Dan untungnya semuanya menjadi lebih baik" kata Ariskana sembari memakan camilan kripik kentang.
"Kita luar biasa. Mengatasi masalah seperti itu tidaklah mudah, tapi kita selalu berupaya membuat perubahan positif," ujar Dafina sambil menatap teman-temannya dengan rasa bangga. "Aku yakin kerja keras kita selama ini akan memberikan dampak yang positif bagi seluruh siswa di sekolah," tambah Dafina.
Danilo mengangguk, "Kita sudah selalu berusaha menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif untuk semua orang."
"Penting bagi kita semua untuk saling mendukung dan melawan perilaku negatif," kata Lukas sambil meneguk minumannya.
"Aku juga mendengar bahwa beberapa guru mulai mengadakan workshop tentang toleransi dan keragaman," tambah Ariskana. "Semakin banyak yang tahu, semakin baik."
"Semua ini berkat Pusaka Tama Karisma bukan? Dia yang merencanakan dan mengatur semuanya lebih dulu lalu kita lah yang meneruskan usahanya" kata Danilo
"Iya, kamu benar. Ketika aku bercerita mengenai sekolah kita, Pusaka Tama Karisma mampu memprediksi semuanya dengan baik dalam waktu singkat. Aku tidak menyangka dia sampai berpikir sejauh itu untuk memberikan solusi mengenai prediksinya yang terbukti benar" tambah Ariskana sembari makanan ringan kripik kentanag lalu memakanya secara bertahap.
"Aaaaahhhh aku jadi rindu padanya. Aku ingin melihat sikapnya yang broable itu." kata Danilo
"Aku juga ingin bertemu denganya lagi, aku merindukan tingkahnya yang seperti seorang preman sembrono dan suka menentang. Menurutku itu membuatnya terlihat keren dan pemberani" timpal Lukas dia melihat ke arah Ariskana dan bertanya padanya "Kalau kamu Ris?"
"Dia menarik. Dia memiliki semuanya. Kekuatan, ketampanan, kekayaan, keterampilan, dan pengetahuan" jawab Ariskana
"Aku bertanya sikap yang kamu sukai dari Pustaka" tegas Lukas
Ariskana, berpikir dan mencoba mengingat sosok Pustaka Tama Karisma "Hmmmm.... Aku suka melihatnya marah, dia terlihat serius. Tapi aku tidak suka jika yang dimarahi adalah diriku sendiri" jawab Ariskana
"Kalau Dafina tidak perlu di tanya, dia menyukai semua yang ada pada Tama" sahut Danilo
"Aku penasaran apa yang baru-baru ini dilakukan oleh Tama, aku merasa bahwa dia sangat sibuk. Karena akhir-akhir ini dia hanya online di game di atas jam 12 malam, tidak seperti biasanya yang selalu online setiap saat. Saat pelajaran, saat jam istirahat, saat berangkat sekolah, saat pulang sekolah, saat makan malam, hampir 24 jam online." ucap Lukas
"Iya saat ini banyak urusan yang harus di selesaikan oleh Tama di Jepang" jawab Dafina
"Begitu ya" Lukas
"Oh iya Lukas, bagaimana hubunganmu dengan Fafa senpai? Kisah cinta antara kamu, Fafa senpai, dan Sila selalu di perbincangkan. Kalian berdua menjadi rival bersaing dengan baik tanpa adanya perselisihan" kata Dafina kepada Lukas
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMA
AcakLanjutan dari cerita saya sebelumnya yang berjudul: KARISMANYA AMERIKA DAFTAR PUSTAKA bukanlah kumpulan referensi atau sumber yang digunakan dalam penulisan suatu karya, seperti buku, jurnal, artikel, situs web, atau sumber lainnya yang relevan deng...