Daftar Pustaka 38

6 3 3
                                    

PUSAKA TAMA KARISMA POV
_________________________________
_________________________________

Malam ini aku memutuskan untuk belajar bersama Ayahku. Setiap kali aku belajar bersama Ayah, Ayah selalu memberikan aku pertanyaan yang jawabannya harus di pecahkan dengan berpikir kritis tingkat tinggi. Selain itu dia mengajariku sesuatu yang baru dan tidak pernah di ajarkan di sekolah, ketika aku mulai merasa kurang bersemangat atau malas berpikir Ayah akan menghajarku dan memarahi diriku.

Khusus malam ini aku tidak bermain game, aku menghabiskan waktu untuk belajar bersama Ayahku. Ibuku juga ada di sana menemaniku, dia selalu membelaku setiap kali Ayah merasa kesal dan ingin marah.

Setelah selesai belajar, ketika aku mau tidur aku memonitoring kediaman keluarga Gavi yang sudah aku pasang dengan kamera cctv. Ini, melelahkan terkadang aku berpikir mengapa aku harus melakukan hal semacam ini? Aku bukan pengawas ataupun security. Tiba-tiba Sabila mengirimkan aku photo, aku melihat bahwa itu photonya Ethan Tenza yang saat ini sedang ada di bar, mabuk dan menari bersama para gadis seksi. Dari mana Sabila mendapatkan photo ini? Apa Sabila ada di sana juga?

Sepertinya semuanya akan menjadi sangat menarik jika aku melaporkan photo ini kepada pihak sekolah, Ethan akan mendapatkan teguran keras dari guru tapi aku yakin bahwa itu tidak akan mempan untuknya karena Ethan bisa saja memanfaatkan organisasi Ayahnya untuk mengancam balik pihak sekolah.

Karena aku merasa penasaran aku menelfon Sabila “Moshi-moshi Sabila” ucapku. Sudah kuduga, dia ada di bar. Aku mendengar suara DJ dengan sangat jelas.

“Iya?” tanya Sabila

“Apa yang kamu lakukan?! Mengapa siswa SMA tahun pertama pergi ke tempat seperti itu?!” tanyaku sedikit kesal, bahkan senakal-nakalnya aku belum pernah pergi ke sana.

Sabila tertawa di telepon,
Tenang, Tama. Ini hanya kesempatan untuk bersenang-senang. Bukankah kita masih muda dan harus menikmati hidup? - Sabila

"Apa kamu tidak tahu itu melanggar aturan sekolah? Lagipula, bagaimana kamu bisa mendapatkan foto Ethan?" tanyaku penasaran.

Santai saja, Tama. Aku punya sumberku sendiri. Dan masalah aturan sekolah, biarkan aku yang mengurusnya, - jawab Sabila dengan nada percaya diri.

"Aku tahu Ethan adalah anak orang berpengaruh, tapi itu bukan alasan untuk melanggar peraturan. Kita harus bertanggung jawab sebagai siswa sekolah," ucapku dengan serius.

Haih, kamu ini terlalu serius, Tama. Apa kamu tidak penasaran untuk merasakan kegembiraan malam ini? - goda Sabila.

"Aku lebih memilih untuk menjaga reputasi baik dan tidak terlibat dalam masalah," jawabku tegas.

Sabila terdiam sejenak sebelum tertawa, Baiklah, Tama. Kamu benar-benar pria yang aneh. Tapi kalau begitu, biarkan aku menikmati malam ini. Sampai jumpa! -Sabila menutup teleponnya

Aku yakin ada yang tidak beres di sana, aku ingin sekali menelpon Mayu tapi aku tidak enak karena selama ini aku selalu merepotkannya. Akhirnya aku mengirim pesan kepada Taki dan bertanya sedang apa dia, jika misalnya dia malam ini free aku akan mengajaknya keluar. Tak lama kemudian Taki membalas pesannku, aku tersenyum kesal melihat balasan pesannya. Aku sedang tidur dengan seseorang.

Sialan! jadi dia tidur bersama Fumika senpai ya? Sepertinya tidak ada pilihan lain, aku akan pergi sendirian untuk melihat apa yang terjadi.
Aku memakai masker dan topi untuk menyembunyikan identitasku.
Setelah itu aku berlari keluar rumah sambil berkata dengan keras “Ibu Ayah, aku pergi untuk menyelidiki sesuatu!”

DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang