**Yokohama, 6 a.m**
Di kediaman keluarga Karisma, suasana pagi masih hening dan udara sejuk menyelimuti rumah. Di dalam rumah, aktivitas sudah dimulai seperti biasa. Karisma, yang sudah terbiasa bangun pagi, sedang sibuk mengurus Kena kecil. Tangan terampilnya dengan lembut menggendong Kena, membujuknya agar tidak rewel. Sementara itu, Tama, yang juga sudah terbiasa dengan rutinitas pagi, sedang berada di dapur, menyiapkan sarapan untuk keluarganya.
Tama dengan cekatan menggoreng telur di wajan, sesekali mengintip ke arah jam dinding untuk memastikan waktu. Aroma harum roti panggang mulai memenuhi ruangan, membuat dapur terasa hangat dan mengundang selera. Di meja dapur, sudah tersusun beberapa piring dengan irisan buah dan secangkir kopi yang masih mengepul.
Karisma yang masih menggendong Kena, berjalan ke dapur untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh putranya. "Bagaimana sarapannya, Tama?" tanyanya dengan senyum lembut di wajahnya.
Tama, yang sedang membalik telur di wajan, menoleh dan tersenyum. "Hampir selesai, Ayah. Hanya tinggal menunggu roti panggangnya. Kena sudah tenang?"
"Ya, sudah lebih baik sekarang. Dia sepertinya senang mendengar suara kamu memasak," jawab Karisma sambil memperhatikan Kena yang tampak tenang dalam gendongannya.
Tama tertawa kecil. "Mungkin dia tahu kalau sarapan ini untuknya juga nanti."
Karisma ikut tertawa ringan, merasa bangga melihat putranya yang begitu bertanggung jawab. "Terima kasih sudah membantu, Tama. Kamu selalu bisa diandalkan."
Tama menaruh telur goreng yang sudah matang ke piring dan menyusul dengan roti panggang yang sudah kecokelatan sempurna. "Tidak masalah, Ayah. Aku senang bisa membantu. Lagipula, sarapan adalah waktu penting untuk kita semua."
Keduanya kemudian menyiapkan meja makan bersama-sama, dengan Karisma yang sesekali menggoda Kena agar tersenyum, dan Tama yang memastikan setiap detail sarapan terlihat sempurna. Meski sederhana, momen-momen seperti inilah yang membuat kehidupan di rumah keluarga Karisma terasa penuh kehangatan dan kebahagiaan.
Di tengah-tengah sarapan, Karisma bertanya mengenai festival bunkasai hari ini "Tama-chan, sebelumnya pernah bilang bahwa kelas 3A mengangkat tema Future Feast at Retro Resto kan? Lalu kalian akan memakai kimono juga kan?" Karisma menyantap sarapan paginya sesekali ia melihat ke arah Kena untuk memastikan bahwa putra kecilnya baik-baik saja.
"Iya Ayah," jawab Tama yang masih fokus menikmati sarapannya dengan lahap
"Sepengetahuan Ayah, kamu tidak memiliki kimono" Karisma mencoba mengingatnya "Bagaimana jika kamu menggunakan kimono Ibumu?" Karisma bangun dari tempat duduknya "Ikut Ayah" Karisma bergegas mendorong kereta bayi yang terdapat Kena kecil di sana. Mereka pergi
"Aku tidak mau menggunakan kimono wanita Ayah" ucap Tama sedikit kesal lalu menyusul Ayahnya "Mengapa aku tidak memakai kimono milik Ayah saja?" Tama memperhatikan Ayahnya yang sibuk mencari kimono Ibunya di almari.
"Ini dia, masih baru. Ame Rika hanya memakainya sekali saat melihat festival hanabi takai ketika kamu berusia sepuluh bulan" ucap Karisma
"Ibu menggunakan kimono laki-laki?" tanya Tama keheranan. Akhirnya ia kembali teringat dengan sosok Ibunya yang memiliki sisi maskulin sangat kuat.
"Hahaha dia bilang bahwa kamu adalah tuannya dan dia akan menjagamu. Sangat keren seperti seorang samurai kan?" kata Karisma dengan wajah ceria mengingat masa lalunya bersama istri tercinta. "Sekarang rentangan tanganmu," pinta Karisma yang hendak memakaikan putranya kimono sambil merapikan bagian kimono agar pas di tubuh putranya.
Tama merentangkan tangannya. Ini pertama kalinya ia memakai kimono sehingga ia merasa sedikit aneh saat kimono mulai membungkus tubuhnya. Namun, saat ia melihat bayangannya di cermin, ia tidak bisa menahan senyum kecil. Kimono itu, meski berbeda dari yang biasanya ia pakai, memiliki nuansa yang penuh makna.

KAMU SEDANG MEMBACA
DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMA
De TodoLanjutan dari cerita saya sebelumnya yang berjudul: KARISMANYA AMERIKA DAFTAR PUSTAKA bukanlah kumpulan referensi atau sumber yang digunakan dalam penulisan suatu karya, seperti buku, jurnal, artikel, situs web, atau sumber lainnya yang relevan deng...