Sakurai duduk bersimpuh di hadapan Taki, wajahnya tampak penuh penyesalan. Dengan tatapan rendah, ia memulai permintaan maafnya. "Saya sungguh-sungguh minta maaf, Taki Urahara-san. Saya tahu betapa pentingnya tugas saya untuk menjaga Anda. Sebagai anggota Yakuza, saya harus bisa memastikan keamanan Anda dengan baik. Tapi malam ini, saya tidak bisa melakukannya dengan baik. Saya sungguh-sungguh minta maaf, saya akan bertanggung jawab untuk menebus kesalahan saya” Sakurai mengeluarkan pisau dan berniat untuk mengakhiri hidupnya sendiri di depan Taki.
“Apa yang kamu lakukan Sakurai?!” Taki merebut pisaunya “Selama ini kamu sudah berusaha sangat keras untuk melindungiku. Malam ini kamu ada misi dengan Ayah, aku sama sekali tidak mempermasalahkannya” ia membantu Sakurai bangun “Ayo kita pulang” lanjutnya
“Baik, Taki Urahara-san” kata Sakurai
“Tama, apa kamu mau ikut?” tanya Taki kepadaku
“Tidak, aku membawa mobil, aku akan mengantar Sabila pulang dan memberinya pelajaran” jawabku
Taki, memeluk diriku dengan erat “Terimakasih banyak Tama” ia melepas pelukannya dan pergi dengan Sakurai.
Kemudian aku menatap Sabila dengan serius dan sangat penasaran. Sabila merasa takut dan mengalihkan pandangannya “Aku sudah menjelaskan semuanya kepada Taki jadi tanyakan apapun kepada Taki, jangan mengintrogasiku” ucapnya Sabila.
“Semua sangat jelas jika mendengarnya langsung darimu. Ikut aku” aku berjalan mendahului Sabila menuju ke mobilku.
Dalam perjalanan, Sabila dengan serius menceritakan apa yang dia dengar dari percakapan telepon Ethan Tenza. Wajahnya terlihat khawatir, dan aku pun mendengarkan dengan penuh perhatian.
"Aku tadi mendengar pembicaraan Ethan Tenza lewat telepon. Dia dan teman-temannya sedang merencanakan sesuatu yang sangat buruk. Mereka berbicara tentang pergi ke bar, melakukan pesta seks, dan yang lebih mengerikan, mereka punya rencana untuk mencelakai Gavi, mantan pacarnya. Dan bukan hanya itu, Tama. Mereka juga berencana untuk merebut Fumika senpai. Sepertinya Ethan Tenza menyimpan dendam pada Fumika senpai karena aku pernah mendengar kabar bahwa Fumika menolaknya beberapa waktu lalu. Dia ingin membuat Fumika menyesal." jelas Sabila, ia menunjukkan beberapa foto Taki yang di ambil. “Bagaimana jika kita mengirimnya kepada klub jurnalistik?” tanya Sabila lagi
“Klub jurnalistik? Itu berbahaya, anak-anak klub jurnalistik bisa di bunuh oleh orang-orang mafia Tenza yang tidak terima jika Tuan Muda mereka di permalukan. Kita tunggu info dari Ibunya Aida dan Yamada-san dulu” jawabku
###
Keesokan harinya, aku pergi ke sekolah seperti biasa. Aku melihat Ethan Tenza yang duduk di depan kelasnya, wajahnya tampak murung. Aku yakin jika dia menyadari bahwa yakuza Urahara sudah menagkap bahwahannya. Aku duduk di bangkuku, berpikir keras tentang langkah selanjutnya. Sembari memerhatikan Ethan dari kejauhan.
“Cepat atau lambat, Ethan pasti akan melabrak Taki” ucapku pelan
Beberapa saat kemudian, Mayu duduk di belakangku, "Tama, apa yang terjadi? Aku merasa atmosfir sekolah aneh hari ini."
“Iya” jawabku, aku keheranan melihat Ethan yang bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke kelas kami “Wow wow wow, Taki-kun sepertinya sesuatu yang buruk akan menghampirimu pagi ini” ucapku
“Iya, aku sudah menduga hal itu akan terjadi Pusaka Tama Karisma – san” jawab Taki yang masih duduk dengan tenang.
Mayu, keluar kelas untuk melihat apa yang terjadi setelah itu ia kembali masuk kelas dan berlari ke arahku “Ethan di luar, membawa tongkat baseball”
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMA
RandomLanjutan dari cerita saya sebelumnya yang berjudul: KARISMANYA AMERIKA DAFTAR PUSTAKA bukanlah kumpulan referensi atau sumber yang digunakan dalam penulisan suatu karya, seperti buku, jurnal, artikel, situs web, atau sumber lainnya yang relevan deng...