Daftar Pustaka 34

6 4 0
                                    

Di tengah kegiatan pelajaran berlangsung aku belajar dengan baik sembari memantau kediaman keluarga Yamamoto. Dari cctv yang aku pasang aku melihat ada sekitar 2 mobil yang datang ke rumah Yamamoto. Aku terus melihatnya, aku yakin sekali bahwa itu adalah Aza Tenza dan beberapa anak buahnya.

Ternyata firasatku benar, setelah mereka keluar rupanya itu adalah Aza Tenza dan beberapa anak buahnya. Untungnya aku memasang penyadap di ruang utama rumahnya jadi aku bisa mendengar pembicaraan mereka hari ini. Aku akan meminta tolong kepada Sabila untuk mengambilnya nanti.

Aza Tenza mengetuk pintu, di bukalah pintu tersebut oleh Ayahnya Gavi yaitu Yamamoto - san kemudian mereka di persilahkan untuk masuk, pada awalnya suasana ruangan itu mendadak hening. Tapi keheningan itu tidak berlangsung lama setelah kedatangan Dr. Miho yang kedepanya akan bertugas menjaga dan merawat kesehatan Gavi.

"Permisi, saya Miho Sugawara. Doktor dari Yokohama hospital yang kedepanya akan bertugas untuk merawat Gavi - chan" Dr. Miho sembari menunjukan kartu identitasnya.

"Baik, selamat datang. Mari saya antarkan ke ruangan Gavi" kata Ibu Gavi mengajak Dr. Miho ke tempat gavi berada.

Di ruangan tersebut hanya ada Yamamoto - san (Ayah Gavi), dan Aza Tenza yang di temani 2 anak buahnya.

"Sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu waktu dari Yamamoto - san" Aza Tenza

"Tidak, itu sama sekali tidak benar Tenza - san" kata Yamamoto

"Saya sudah mendengar apa yang sudah terjadi dengan anak-anak kita. Saya juga turut prihatin dengan kesehatan putri anda Gavi - chan. Dan sebagai seorang Ayah saya merasa bersalah atas apa yang sudah di lakukan oleh putra saya Ethan. Oleh karena itu saya datang kemari untuk meminta maaf kepada anda sekeluarga khususnya Gavi - chan" Aza Tenza menundukan kepalanya hingga keningnya menyentuh karpet.

Yamamoto, yang merasa tidak enak melihat boss mafia yang bersujud di depanya dengan sigap langsung memegang pundak Aza Tenza dan memintanya untuk duduk duduk seperti semula dengan baik "Aza Tenza - san, tolong angkat wajahnya. Saya sudah memaafkan semuanya"

"Terimakasih banyak Yamamoto - san. Jika Yamamoto - san berkenan biarkan saya bertanggung jawab untuk membawa Gavi - chan bersama kami maupun membiayai perawatan Gavi - chan dan kesehatan calon bayinya juga. Yamamoto - san, bisa mengatakan berapa uang yang di butuhkan selama 1 bulan" Aza Tenza

Yamamoto memotong ucapan Aza Tenza "Aza Tenza - san,"

Aza Tenza, beehenti berbicara.

"Aza Tenza - san. Saya sangat berterimakasih atas kebaikan Aza Tenza - san, tapi itu semua tidak perlu. Kami, Yamamoto mampu merawat Gavi dan menjaga kesehatan bayi yang ada di dalam kandungan Gavi saat ini dengan baik" jelas Yamamoto

"Yamamoto - san, apa anda takut jika sesuatu yang buruk menimpa Gavi - chan karena kami dari organisasi mafia? Yamamoto - san, tidak perlu khawatir. Kami tidak akan melakukan hal yang tidak baik kepada Gavi - chan karena Gavi - chan sudah mengandung anak dari Ethan Tenza, anak dari Boos mafia terkuat. Jika bayinya sudah lahir, dia akan menjadi penerus dan kebanggaan Tenza" ucap Aza Tenza dengan tegas

"Sekali lagi terimakasih banyak Aza Tenza - san. Sebagai seorang Ayah, saya ingin menjadi Ayah yang bisa di andalkan. Saya ingin menjadi orang tua yang bertanggung jawab. Saya ingin merawat Gavi bersama istri saya" kata Yamamoto

"Jika itu adalah keinginan Yamamoto - san, baiklah. Saya menghargai keputusan anda, jika ada sesuatu yang anda butuhkan tolong jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi kami" Aza Tenza meletakkan katru nama di depan Yamamoto "Kalau begitu saya permisi" Aza Tenza bangun dari duduknya

Dari video yang aku lihat, Yamamoto mengantarkan Aza sampai ke luar rumahnya. Yamamoto menunggu sampai Aza Tenza berserta anak buahnya pergi dari rumahnya.
Setelah itu aku terkejut ketika melihat layar hp ku karena mendapatkan balasan pesan dari Ibunya Aida. Itu membuatku merasa sangat senang karena apa yang aku rencanakan sepertinya berjalan sesuai keinginanku. Tak ku sangka akan semudah ini.

DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang