Daftar Pustaka 45

11 4 0
                                    

PUSTAKA POV
--------------------------

Pagi itu, suasana sekolah dipenuhi keheningan yang tidak lazim. Sebuah aura ketidakpastian menyelimuti koridor-koridor sekolah, dan murid-murid yang biasanya riuh rendah seolah terdiam oleh sesuatu yang tak terungkap. Kabar tragis merebak dengan cepat, menjalar melalui gosip-gosip yang tersebar di antara siswa. Ethan Tenza, ketua OSIS Yokohama High school sosok yang dikenal sebagai individu yang selalu hidup penuh semangat, telah mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Masyarakat menemukan jasadnya yang hancur di depan gedung Yokohama Sky Building pagi tadi. Berita itu tidak hanya menjadi percakapan di antara siswa, tetapi juga menjadi tranding topik di Jepang. Aku yakin, penyebab kematiannya adalah mentalnya Ethan yang terguncang dan depresi berat karena kasus yang menimpa Ayahnya. Iya, Ayahnya Ethan di penjara karena diriku tapi aku tidak akan pernah menyesalinya.

Aku mengeluarkan ponsel dari saku jas seragamku lalu menyalakannya. Karena aku merasa bahwa perasaanku hari ini sudah membaik aku pun langsung membuka blokir dari kontaknya Lukas, Ariskana, dan Danilo. Beberapa menit kemudian Ariskana menelponku.

"Yo Ariskana" sapaku

Karisma junior, secemburu itukah kamu kepadaku hingga memblokir kontakku?- tanya Ariskana

"Aku tidak cemburu, aku hanya kesal. Saat pertama kali kita bertemu kamu sudah berjanji akan selalu membantuku" ucapku

Iya ya maaf. Waktu itu aku memang iseng dan mencoba untuk mengujimu dengan cara tidak memberimu perhatian, dan ternyata kamu benar-benar marah ketika aku tidak mengutamakan dirimu- Ariskana

"Sudah kubilang kan, aku hanya sedikit kesal. Aku sama sekali tidak marah, mulai sekarang kamu dan yang lain bebas melakukan apa pun, kamu tidak harus memberiku perhatian khusus lagi Ariskana. Menurutku ada yang lebih penting dan spesial yang harus kamu beri perhatikan" ucapku

Apa kamu bicara tentang Mayu?- Ariskana

"Iya" jawabku

Aku juga memberinya perhatian dan kasih sayang, walaupun aku memilikinya tapi itu tidak membuat aku mengingkari janji yang sudah aku buat kepadamu. - Ariskana

"Begitu ya, terimakasih Ris" aku

Oh iya aku sudah mendengar semuanya yang kamu lakukan belakangan ini dari Mayu. Aku heran mengapa kamu melakukannya? Seperti bekerjasama dengan detektif polisi, wartawan politik, mata-mata, untuk mengungkap kejahatan dari boss mafia yang bernama Tenza itu- Ariskana

"Aku juga tidak tahu, aku merasa tidak melakukan apa pun, aku hanya meminta bantuan kepada mereka dan memberikannya perintah. Lalu itu semua berjalan sesuai dengan keinginanku, begitulah" jawabku santai "Oh iya, aku ingin bertanya mengenai turnamen yang di ikuti oleh Dafina"

Iya dia masuk ke babak grand final, hari ini adalah pertandingan yang menentukan siapa pemenangnya. Jangan cemas, dia pasti menang- Ariskana

"Iya, dia sangat kuat. Apa kamu tahu Ris, aku sekarang bergabung dengan siswa tahun ke tiga, maaf ya aku akan lulus lebih dulu dengan nilai terbaik di sekolahku" ucapku menyombongkan diriku dan mengejek Ariskana

Oi, oi, oi! Maksudmu kamu lompat ke kelas 12 ya?- tanya Ariskana

"Begitulah, bukan hanya aku saja tapi Mayu, dan Taki juga sama" jawabku

Sialan!- Ariskana

"Aku juga heran mengapa aku begitu genius dan sangat pintar, hingga Pak Kepsek memindahkan diriku bersama siswa tahu ke tiga" aku mencoba untuk memprovokasi Ariskana. Aku harap dia kepanasan mendengarnya. "Padahal kamu tahu sendiri kan bahwa yang aku lakukan ini hanya bermain game? Tapi orang-orang bilang bahwa aku sangat pintar, cerdas dan yah begitulah" ucapku

DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang