Daftar Pustaka 15

5 4 0
                                    

1 P.M
--------
Aku tidak bisa tidur karena kebanyakan kopi, tapi aku harus tidur karena sudah berjanji kepada Dafina bahwa aku tidak akan bergadang. Saat aku memaksakan diri untuk tidur dengan berbagai macam posisi, tetap saja aku tidak bisa tidur.
Maafkan aku Dafina, aku mengingkari janjiku. Ya aku sudah menyalakan PC gaming dan login ke akun game-ku, mataku di kejutkan bahwa saat ini Ayah dan Ibuku sedang online, sepertinya mereka baru saja memenangkan beberapa event dan pertandingan sebelumnya.
Oh mereka mengirim pesan untukku.

AKarisma:
Tama - chan, aku punya pertanyaan untukmu kamu harus menjawabnya sekarang ya.

Aku menunggunya sejenak, Ayahku ini mengetik tentang apa.
Tak lama notifikasi chat darinya pun muncul kembali, ternyata itu sebuah soal hots.

ARika:
Ini namanya bermain game sambil belajar Tama - chan.

AKarisma:
Jika kamu sampai memblokir akun Ayah dan Ibu... Tunggu saja.

Aku meminta mereka mengaktifkan fitur untuk berbicara dan berinteraksi. Aku mulai berbicara langsung dan main game bersama Ayah dan Ibuku sambil belajar.
Dua jam kemudian mereka offline, dan aku pergi tidur.

Paginya aku di bangunkan oleh Ariskana, aku di minta untuk mandi. Selama ini, saat aku masih di Jepang dulu setiap pagi aku tidak pernah yang namanya mandi tapi semenjak aku datang ke Indonesia, setiap pagi aku di paksa untuk mandi. Nenek menyarankan supaya aku mandi tiga kali sehari tapi aku cuma dua kali. Setelah aku selesai mandi aku pergi ke dapur, di sana aku melihat ada Dafina yang sudah rapi tengah menyiapkan makanan di meja makan.

"Selamat pagi nona cantikku" aku duduk dan memandanginya.

"Selamat pagi juga Tama" Dafina menyajikan makanan di meja makan "Dimana Ariskana?" tanya Dafina

Tak lama kemudian Ariskana datang dan duduk di sebelahku.

"Ris, Kakek dan Nenek di mana? Mengapa aku belum melihat mereka?" tanyaku kepada Ariskana.

"Mereka berdua pergi tadi pagi, katanya ada urusan di luar kota. Besok paling juga sudah pulang" Ariskana mengambil nasi dan menu makanan lainnya lalu makan lebih dulu.
Aku dan Dafina juga melakukan hal serupa.

Begitu sarapan pagi sudah selesai aku, Dafina pacarku, dan Ariskana langsung berangkat sekolah.

Sepertinya kami berangkat terlalu pagi karena itulah mengapa suasana sekolah masih sepi. Saat kami bertiga berjalan menuju ke kelas, aku melihat seorang gadis yang aku tabrak kemarin hingga bukunya berceceran di lantai.
Apa dia kepagian juga? Atau sengaja berangkat pagi?

"Hello Kak Violet, selamat lagi" Ariskana menyapanya

Perempuan yang di panggil dengan nama Violet itu menoleh ke arahnya dan menyapa Ariskana balik "Hello, pagi juga."
Sepertinya Ariskana dan gadis itu saling kenal.

Ariskana melihat ke arahku dan juga Dafina lalu berkata "Aku duluan ya" setelah itu dia pergi bersama Violet.

"Tama, itu siapanya Ariskana?" tanya Dafina kepadaku

"Mungkin itu senpai-nya" jawabku lalu melanjutkan langkah kami berdua ke kelas

Di kelas juga tidak ada siapa pun, sekarang ini hanya ada aku dan Dafina saja. Sambil menunggu teman-teman yang lain datang aku bermain game, sedangkan Dafina sendiri terlihat sibuk membaca sebuah buku, walaupun kami hanya diam tapi kami berdua merasa sangat nyaman.

"Tama" Dafina memanggilku

"Iya sayang?" tanyaku

"Kamu tidak lupa membawa seragam olahraga kan?" tanya Dafina

DAFTAR PUSTAKA: DAFINA TARISTA X PUSAKA TAMA KARISMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang