"Bagaimana laporan perkembangan pencarian korban saat ini? Apa sudah di temukan?". Daddy Kim pada anak buahnya
"Sejauh ini sudah ada yang teridentifikasi dari korban kecelakaan pesawat tuan, dan sudah bisa di bawa pulang kerabat korban tuan". Bodyguard
"Lantas bagaimana dengan kabar putri dan cucuku". Daddy Kim
"Sejauh ini, belum ada laporan tentang keadaan nonna Jennie dan young princess tuan". Bodyguard
"Hah,,, terus cari informasi tentang perkembangan kasus kecelakaan pesawat ini". Daddy Kim
"Baik tuan". Bodyguard pergi meninggalkan ruangan Daddy Kim
"Dimana dirimu dan baby, princess? Daddy merindukan kalian? Bolehkan Daddy berharap Tuhan masih berbaik hati untuk membawa kalian kembali dengan ke adaan hidup". Gumam Daddy Kim
Mommy Kim masion, tidak ikut ke kantor. Mommy Kim masih syok dengan kejadian yang menimpa anak dan cucunya. Halmonie juga di masion, halmonie baru mengetahui kejadian ini pagi tadi setelah mommy dan daddy Kim sarapan bersama di meja makan. Halmonie syok, mendengar cucunya terlibat dalam kecelakaan pesawat.
"Ini semua gara-gara bocah sialan itu, gara-gara bocah itu cucuku harus ikut terlibat dalam kecelakaan pesawat. Kenapa tidak bocah itu saja yang mati, kenapa harus membawa cucuku". Emosi halmonie
"Cukup eomma, cukup eomma mengatakan baby dengan upatan-upatan kasar eomma. J dan baby belum meninggal". Saut mommy Kim pergi meninggalkan ruang TV dan masuk ke kamar.
Orang tua mana yang terima kalau anak dan cucunya di katain dengan kata-kata kasar dan dianggap sudah mati. Itulah yang di rasakan mommy Kim
Sementara di masion baby, aunty's tidak sama sekali bernyawa. Aunty Osi terus menangis setelah mendengar kabar dari pihak maskapai singga tidur malamnya, dan sekarang dia terduduk di kasur baby sambil memeluk bantal dan guling baby yang menyisakan wangi tubuh mommy J dan baby.
Aunty Chu? Aunty Chu mengawasi setiap tingkah laku aunty Osi. Aunty Chu tentu merasa sedih, tapi aunty Chu lebih berpikir dewasa untuk mempercayakan semuanya pada tim pencarian korban. Aunty Chu lebih menyimpan kesedihannya dan memperhatikan aunty Osi yang seperti orang tak bernyawa. Tatapan kosong, tidak ingin makan dan mandi.
"Rose, kajja buka mulutmu. Unnie akan menyuapimu". Aunty Chu. Aunty Osi hanya diam saja, tak menggubris perkataan aunty Chu
"Rose,,,ingin sampai kapan seperti ini hemmm? Unnie merasakan hal yang sama seperti yang dirimu rasakan. Tapi mau sampai kapan terus-terusan menyiksa diri hemmm? Dirimu pikir dengan seperti ini J dan baby menyukainya hah? Yang ada dirimu sakit dan tidak bisa ikut mencari J dan baby". Ceramah aunty Chu
"Unn,,, baby dan Jennie unnie unn". Tangis aunty Osi
"Ne, kita doakan yang terbaik untuk J dan baby ne. Sekarang makan dan setelahnya bersihkan tubuhmu, nanti kita ke bandara, untuk melihat perkembangan kasus ini". Aunty Chu mengusap punggung aunty Osi. Dijawab anggukan dari aunty Osi
*
"Apa sudah di temukan mayat wanita itu dan anaknya?". Wanita jahat"Belum nonna. Tapi melihat posisi pesawat yang tidak berbentuk akibat ledakan yang terjadi, dapat dipastikan tidak ada korban yang akan selamat nonna". Pria berjas
"Syukurlah, terus cari perkembangan dari kasus ini". Wanita jahat
"Baik nonna". Pria berjas pergi meninggalkan ruangan
"Sayang, aku sudah membalas dendam atas kematian dirimu. Lihat bukan hanya dirinya yang mati, tapi anak kesayangannya pun ikut mati. Kau tenang di sana sekarang kan". Wanita jahat mengusap bingkai foto kecil di atas mejanya, dimana di sana ada foto dirinya dengan seorang pria berjas yang tak lain adalah suaminya yang meninggal 5 tahun lalu

KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA BABY L
Non-FictionSeorang bayi perempuan berusia 2 tahun, anak dari hasil gabut mommynya yang bosan dengan jalan hidupnya, hingga membuat sang mommy ingin memiliki mainan hidup di dunia nyata. Anak sehat dan pintar, walaupun berbicara masih cadel dan rakus dengan uyy...