Bangun Sayang

5K 422 12
                                        

Pagi cerah menyapu Korea, namun tidak secerah suasana hati mommy dari bocah berusia 2 tahun yang sedang terkulai lemas di atas kasur. Dari kemarin anak itu belum juga sadar dari bangunnya, baby makan melalui selang infus.

"Bangun sayang, mommy merindukan baby". Mommy J mengelus tangan baby L

"Sabar unn, kita doakan baby pagi ini segera bangun dari tidurnya unn". Aunty Osi

"Baby belum bangun juga?". Aunty Chu yang baru masuk ruangan baby L karena keluar membeli makanan sarapan pagi untuk mommy J dan aunty Osi

"Belum unn". Mommy J

"Kajja sarapan dulu, unnie sudah membeli sarapan". Aunty Chu mengajak mommy J dan aunty Osi

"Duluan saja unn, aku tidak selara unn". Mommy J

"Unn, kajja makan. Selagi baby belum bangun, kalau unnie tidak makan yang ada unnie akan sakit dan siapa yang akan menjaga dan menenangkan baby nanti kalau baby sudah bangun hemmm". Aunty Osi menarik lembut tangan mommy J menuntun duduk di sofa ruangan baby L

"Ne, betul yang dikatakan rose, J. Pikirkan juga kesehatan mu, agar kamu bisa merawat dan menjaga baby". Aunty Chu memberi makanan pada mommy J dan aunty Osi

Mereka makan dalam diam, tidak ada obrolan sama sekali, hanya suara detingan sendok dan tetesan infus yang menemani kesunyian mereka.

Setelah beberapa saat, selesai dengan urusan mengisi perut. Mommy J mendekati dirinya pada ranjang dimana tempat baby L sedang tertidur.

"Bangun sayang mommy rindu". Mommy J mengecupi kening anaknya

"Mom,,,mommy". Panggil baby L dialam bawah sadarnya

"Ne sayang, mommy disini. Bangun sayang, tolong buka mata baby. Lihat mommy disini sayang, bangun sayang". Mommy J berusaha untuk membujuk baby L untuk bangun dari tidurnya

Sementara aunty Chu memanggil dokter, dan aunty Osi memperhatikan gerak-gerik baby L yang sedang berusaha untuk membuka matanya. Hingga setelah beberapa saat baby L membuka matanya dengan perlahan-lahan

"Baby". Mommy J meneteskan air mata

"Mom,,, mommy". Panggil baby L meminta pelukan mommynya

"Ne sayang, ini mommy". Mommy J memperbaiki posisi anaknya dan memberikan baby L pelukan hangat sembari menciumi rambut anaknya

"Catit mommy". Baby L mengadu

"Mana yang sakit sayang?". Mommy J melepaskan pelukannya dan memeriksa tubuh anaknya

"Dicini mommy, dicini pelih mommy". Baby L menunjuk lambungnya yang perih

"Ne sayang, sabar ya. Mommy cium ya, sembari menunggu dokter datang memeriksa baby". Mommy J menyikap baju dan kaus dalam anaknya dan mencium tempat yang ditunjuk baby L

"Sudah baikan sayang?". Mommy J

"Cudah mommy, telimatacih mommy". Baby L

"Sama-sama sayang". Mommy J

Tak lama dokter datang dengan suster.

"Wah, adik kecil yang manis ini sudah sadar ne. Dokter periksa dulu ne". Dokter ramah untuk menarik perhatian baby L, namun baby L diam saja sibuk dengan menggenggam erat tangan mommynya

"Ne dokter". Aunty Osi mewakili baby L

"Adik cantik jangan lagi memakan dan meminum jajanan tanpa sepengetahuan mommy adik cantik ne. Nonna terus berikan anak nonna air putih hangat dan hanya berikan anak nonna makan buah dan ASI saja jangan masukkan makanan dan minuman yang lain". Dokter

DUNIA BABY LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang