Seorang bayi perempuan berusia 2 tahun, anak dari hasil gabut mommynya yang bosan dengan jalan hidupnya, hingga membuat sang mommy ingin memiliki mainan hidup di dunia nyata. Anak sehat dan pintar, walaupun berbicara masih cadel dan rakus dengan uyy...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Segera bangun sayang," ucap mommy J menatap lekat wajah baby yang pucat, bibir kering dan tangan dingin.
Sudah 2 hari setelah menjalani operasi pasca penembakan, baby belum siuman dari komanya. Mommy J stay di dalam ruangan baby; tidur, makan dan mandi di sana. Tidak pernah sekalipun mommy J meninggalkan ruangan baby.
Aunty's bolak-balik Mansion ke rumah sakit. Aunty's membawa baju ganti mommy J dan membawakan makanan untuk mommy J.
Jane belum ada mengunjungi baby lagi, karena jadwal pekerjaan yang padat. Tapi Jane selalu menanyakan perkembangan baby pada sahabat baby, Ryujin.
Ella dan Jane terlibat dalam pertengkaran. Ella tidak segan-segan mendorong dan menampar Jane di depan mommy J dan aunty's. Emosi Ella benar-benar meluap saat tahu kejadian buruk yang menimpa adik sekaligus crushnya itu, baby.
Ella, Ryujin dan Lia selalu berkunjung di waktu pulang kerja.
Hubungan aunty Osi dan mommy J juga tidak baik-baik saja. Aunty Osi masih menyalahkan mommy J atas kejadian yang menimpa baby. Kalau saja mommy J tidak memaksa baby untuk mengikuti permintaan Jane waktu malam itu, sudah pasti baby tidak akan berakhir di rumah sakit dengan keadaan koma, itu yang aunty Osi pikirkan.
Dalam keadaan seperti ini, aunty Chu yang harus bersikap menjadi penengah antara kedua adiknya, mommy J dan aunty Osi. Walaupun aunty Chu ada rasa kecewa dengan mommy J.
Chup,,,
"Mommy tinggal mandi sebentar sayang," mommy J mencium kening baby dan masuk ke dalam kamar mandi.
20 menit di dalam kamar mandi, baby mulai menampakkan tanda-tanda siuman dari komanya. Tangan baby perlahan mulai bergerak dan kedua bola matanya mulai menyesuaikan cahaya lampu kamar yang gelap itu.
"Eugh," lenguh baby mengerjabkan kedua mata menyesuaikan cahaya lampu dan melihat dirinya sedang berada dimana.
Baby menangis sekeras-kerasnya dengan suara pilu. Baby berpikir dia sudah tidak berada di alam yang sama lagi dengan mommynya, karena keadaan ruangan baby yang gelap dan tidak ada siapapun yang menemani baby.
"Uwahhhh!!! Aniyo!!! Mommy!!! Uhuk, uhuk, uhuk! Mommy!" tangis dan pekikan baby semakin menjadi-jadi.
Klik,
Lampu ruangan baby menyala dan mommy J buru-buru menghampiri baby.
Grep,,,
"Mommy di sini sayang, ini mommy. Mommy tidak kemana-mana." ucap mommy J yang sudah memeluk tubuh baby dan membisikkan kalimat penenang.
"Hiksss,,, hiksss,,, hiksss,,, ja-hat, ja-hat!" kata baby dengan napas tersengal-sengal dan suara tangis mulai mereda.