Sudah 3 bulan semuanya berjalan sebagaimana semestinya. Hanya saja sudah 2 Minggu ini hubungan mommy dan baby mulai berjarak. Mommy J yang sibuk dengan jabatan CEO-nya dan mulai menjalin hubungan dengan Lisa 2 Minggu lalu. Semenjak menjalin hubungan dengan Lisa, mommy J pulang ke masion setelah baby tidur dan pergi ke kantor pagi-pagi sebelum baby berangkat ke sekolah. Hal ini tidak luput dari perhatian aunty's, apalagi aunty Chu. Seperti saat ini, aunty yang sengaja bangun pagi untuk bertanya pada mommy J
Selama itu juga proyek kerjasama antara perusahaan Kim Company dan Aera berjalan dan sudah sampai 15%. Hanbin terus gencar mendekati mommy J, walaupun mommy J terus menolak, tapi Hanbin terus berusaha.
"Ingin ke kantor sepagi ini?". Aunty Chu
"Ne unn, aku harus mengurus beberapa hal". Mommy J
"Unnie tidak yakin dirimu sibuk di kantor". Aunty Chu
"Apa maksudmu unn". Mommy J
"Kau sedang menyembunyikan sesuatu?". Aunty Chu
"Menyembunyikan apa unn?". Mommy J
"Kau memiliki hubungan dengan Lisa kan?". Aunty Chu
"Ne, lalu kenapa unn?". Mommy J
"Dirimu tidak memikirkan baby? Bukankah dirimu sendiri yang memutuskan untuk menjadi orang tua tunggal untuk baby?". Aunty Chu
"Itu dulu unn, semenjak aku memiliki hubungan dengan Lisa. Rasanya aku butuh patner pasangan untuk membesarkan baby unn. Aku merasa lelah unn, harus selalu memikirkan baby, belum lagi dengan urusan kantor dan butik, aku butuh seseorang sebagai tempat berbagi keluh kesah unn". Mommy J
"Jadi dirimu menganggap baby sebagai beban di hidupmu?". Aunty Chu
"Unn, aku hanya merasa lelah. Aku butuh pasangan yang bisa berbagi dan membesarkan baby bersama-sama. Lagian tidak selamanya aku dan baby kan? Baby nanti akan bertumbuh dewasa dan memiliki kehidupannya sendiri unn". Mommy J
"Unnie tidak habis pikir denganmu". Aunty Chu
"Unnie tidak merasakan lelahnya menjadi aku yang mengatur banyak usaha dan ditambah harus mengurus anak". Mommy J mengeluh
"Dirimu sendiri yang menginginkan baby". Aunty Chu
"Ne unn, itu dulu. Tapi sekarang, rasanya aku menyesali keputusanku unn. Itu terlalu gegabah dan terburu-buru". Mommy J
"Kau keterlaluan". Aunty Chu hendak menampar mommy J tapi berhenti dengan suara baby
"Tidak nty, jangan sakiti mommy". Baby mendekat melepaskan tangannya dari aunty Osi dan menghampiri aunty Chu
"Mommy berhak bahagia, biarkan mommy". Baby yang sudah berlinang air mata memeluk kaki aunty Chu sambil mendongakkan kepala menghadap aunty Chu nya
"Kau dengar apa kata anakmu". Aunty Chu
"Jelas unn, sangat jelas. Dia sudah besar, mulai sekarang dia harus mengerti tidak semua yang dia inginkan harus terpenuhi". Mommy J
"Mommy benar nty, baby sudah besar. Biarkan mommy bahagia. Mommy berhak bahagia dengan pilihan mommy. Baby hanya beban nty. Jangan tampar mommy, mommy hanya ingin bahagia nty". Baby menangis
"Pergilah unn". Aunty Osi
"Ne". Mommy J berlalu meninggalkan masion memasuki mobil Lisa yang sudah menjemputnya
"Hah, jangan dengarkan kata-kata mommy mu hemm". Aunty Chu menggendong baby yang masih menangis tapi tidak bersuara
"Nty, ayo ke apartemen aunty's. Kita tinggal disana saja. Baby hanya menjadi beban saja untuk mommy nty". Baby menatap mata aunty Chu dan aunty Osi
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA BABY L
Non-fictieSeorang bayi perempuan berusia 2 tahun, anak dari hasil gabut mommynya yang bosan dengan jalan hidupnya, hingga membuat sang mommy ingin memiliki mainan hidup di dunia nyata. Anak sehat dan pintar, walaupun berbicara masih cadel dan rakus dengan uyy...