"Good sudah harum kesayangan aunty," ucap aunty Osi setelah selesai mengelap tubuh baby.
"Terima kasih aunty," ujar baby dengan senyum manisnya.
"Sama-sama sayang," senyum merekah di wajah aunty Osi.
"Ingin duduk di luar, by?" tanya aunty Chu.
"Tidak nty, baby di sini saja. Tubuh baby masih lemas," tolak baby.
"Ne sayang," aunty Chu.
"Masih belum ingin bertemu mommy, sayang?" tanya aunty Osi.
"Aniyo!" tegas baby menolak untuk bertemu mommynya.
"Wae, mommy berbuat salah, by?" tanya aunty Chu.
"Aniyo, nty," jawab baby cepat.
"Lalu, kenapa belum ingin bertemu mommy, sayang?" tanya aunty Osi.
"Hanya ingin," ujar baby acuh.
Entah kenapa saat bangun dari tidurnya, baby menolak mommynya berada di dalam kamarnya. Mommy J dan aunty's heran dengan tindakan putrinya, tapi mau bagaimana lagi, dari pada baby menangis tidak berhenti.
Pada akhirnya mommy J mengalah untuk keluar dari kamar baby dan berakhirlah semua urusan baby di handel aunty's. Sedangkan mommy J menyibukkan diri dengan membuat sarapan untuk kesayangannya.
"Bi, tolong mangkuk," pinta mommy J pada Bibi yang membantu membuat sarapan di pagi hari ini.
"Ne, Miss," Bibi mengambil mangkuk yang di minta mommy J dan memberikannya.
"Miss," ucap Bibi sembari menyodorkan mangkuk pada mommy J.
"Terima kasih, Bi," ujar mommy J mulai menuangkan sarapan di mangkuk untuk putrinya.
"Young princess, sudah baikan, Miss?" tanya Bibi.
"Sudah tidak demam lagi bi, hanya nyeri beberapa waktu dan moodnya mudah turun naik," jelas mommy J.
"Young princess, benar-benar manusia berhati malaikat, Miss. Tidak peduli dengan keselamatan diri sendiri, justru mengutamakan kepentingan orang lain lebih dulu," puji Bibi.
"Majja, bi. Tapi tindakan baby, selalu membuat mommy dan aunty'snya jantungan," ujar mommy J.
"Karena mendapat luka, Miss?" tanya Bibi untuk memastikan kebenarannya.
"Ne, bi," jawab mommy J.
"Bibi tidak banyak berkata, Miss. Hanya saja, tolong terus awasi dan jadi rumah ternyaman untuk Young Princess. Bagaimana pun, hanya mommy dan aunty'snya yang Young Princess punya," kata Bibi dengan tulus.
"Ne Bi, kami akan terus mengawasi dan menjadi rumah ternyaman untuk baby," ujar mommy J.
"Pagi, aunty, bibiy," sapa remaja perempuan yang tidak lain adalah Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA BABY L
No FicciónSeorang bayi perempuan berusia 2 tahun, anak dari hasil gabut mommynya yang bosan dengan jalan hidupnya, hingga membuat sang mommy ingin memiliki mainan hidup di dunia nyata. Anak sehat dan pintar, walaupun berbicara masih cadel dan rakus dengan uyy...