Sore hari baby sedang duduk di atas kasur mommy J diruang rawat dengan pipinya yang di tempel penghangat tubuh. Setelah di bius dan tertidur baby, merasa suhu tubuhnya kedinginan dan menggigil, padahal AC di ruangan sudah di matikan. Sedari bangun dari tidurnya baby masih Silent Treatment pada siapapun. Baby hanya berbicara inti-intinya saja, seperti makan, buang air kecil, minum, selebihnya baby memilih untuk diam.
Di dalam ruangan masih ada Karina dan Manager Unnie. Mereka sedang duduk di sofa, mereka belum bisa pulang karena melihat kondisi baby yang belum sama sekali menandakan tanda-tanda akan berbaikan dengan mommy dan aunty'snya. Apalagi baby sangat bergantung dengan Karina dan Manager unnie jika ingin sesuatu, selalu meminta pada 2 orang itu.
Aunty Chu dan Giselle belum kembali dari luar, sepertinya mood aunty Chu belum membaik. Baby baru menyadari jika aunty absurdnya tidak berada dalam ruangan yang sama dengannya, jadi dia memanggil Karina.
"Aunty". Baby
"Ne Young Princess?". Karina
"Aunty Chu?". Baby singkat
"Sedang keluar bersama aunty Giselle Young Princess". Karina
"Aunty Chu". Baby mengulang
"Tolong panggilkan aunty Chu". Aunty Osi meluruskan maksud baby yang kurang di pahami oleh Karina
"Ne Young Princess, tunggu sebentar ne". Karina pergi mencari aunty Chu
"Masih dingin sayang?". Aunty Osi. Baby menggelengkan kepalanya
"Masih marah?". Mommy J
"Baby boleh marah?". Baby menatap kedalam mata mommynya, menyiratkan rasa sakitnya
"Tentu sayang, baby boleh marah. Itu adalah salah satu bentuk dari berbagai emosional seseorang. Dan baby berhak untuk itu". Mommy J
"Benarkah?". Baby
"Ne, baby bebas untuk mengeluarkan kemarahan baby". Mommy J
"Apa dengan marah, semuanya akan menghilang dan baik-baik saja?". Baby
"Ada kemungkinan 2 jawaban: Yang pertama bisa jadi itu akan memperumit keadaan dan Yang ke dua bisa jadi itu sebagai pelepasan dari kegelisahan di hati dan pikiran. Tidak sampai dengan menghilang, sekalipun itu menghilang, akan memunculkan keadaan yang berbeda lagi". Mommy J
"Sangat egois". Baby
"Wae by?". Aunty Osi
"Jika pilihan dua-duanya sama sekali tidak menguntungkan, lantas kenapa seseorang sangat mudah sekali mengekspresikan kemarahannya, tanpa berpikir akibatnya?". Baby
"Emosional seseorang akan muncul secara tiba-tiba atau spontanitas terhadap suatu reaksi". Mommy J
"Bukankah kita di berikan pilihan?". Baby
"Ne kita diberikan pilihan dari setiap persoalan". Mommy J
"Lantas kenapa tidak benar-benar merenungi pilihan, ketimbang harus menyesali pilihan yang sudah di pilih?". Baby
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA BABY L
No FicciónSeorang bayi perempuan berusia 2 tahun, anak dari hasil gabut mommynya yang bosan dengan jalan hidupnya, hingga membuat sang mommy ingin memiliki mainan hidup di dunia nyata. Anak sehat dan pintar, walaupun berbicara masih cadel dan rakus dengan uyy...