2

181 3 0
                                    


"Junho ,dimana Jinwoon Hyungmu itu apa dia sudah bangun atau masih molor dikamarnya?" Tanya eommanya pada Junho anaknya  yang baru saja bangun tidur tapi  tahu tahu sudah berjalan ke ruang makan dimana saat ini   keluarganya yang terdiri dari  Eommanya, Appanya serta Hyungnya yang paling tertua kini sedang melakukan rutinitas pagi yang banyak dilakukan oleh orang yakni sarapan pagi .

"Jinwoon Hyung masih tertidur pulas Eomma" jawab Junho sambil menguap seperti masih diselimuti oleh rasa kantuk, serta tangannya mengucek ucek matanya. 

"Oh anak itu masih molor yah emang kebiasaan banget kalau tidur gak pernah bangun pagi selalu begitu bangunnya kesiangan mau jadi apa sih tuh anak udah Segede begitu masih juga membebani kedua orangtuanya!"

"Kamu juga gak ada bedanya dengan kakakmu yang kerjaannya suka molor itu baru bangun pagi bukannya mandi terus  berpakaian yang rapi tapi ini malah hadeh!" Eommanya ngedumel kesal sendiri  mempunyai dua anak yang sudah beranjak besar tapi kelakuannya seperti masih  kekanak Kanakan .

"Benar benar kalian berdua tuh anak pemalas, aku sendiripun sebagai Eomma kalian tidak habis fikir dengan kalian berdua ini , soalnya setiap hari selalu dibikin kesal sama kalian kapan sih kalian berdua akan berubah? Apa selamanya kalian bakalan begini terus memancing emosi  Eomma kalian? Supaya lama lama Eomma kalian kena serangan jantung dan akhirnya meninggal !! Iya itu yang kalian harapkan iya?! Hah?!"

Junho hanya terdiam ditempatnya berdiri sekarang ini tanpa berani mengucapkan sepatah katapun pada eommanya, Dia menunduk takut walau  untuk sekedar menatap wajah Eommanya .
Disamping itupula raut wajah Junho tampak muram.

Dia mencoba pasrah disaat Eommanya memarahinya panjang kali lebar.. Jujur Junho merasa lelah setiap hari nggak pagi , siang , sore atau bahkan malam , Pasti Eommanya itu kerapkali memarahinya serta tak lupa juga Eommanya itu pun suka sekali mengungkit kembali soal  kekurangannya  dengan beberapa kali membahas mengenai masa depannya.

memintanya untuk bisa sempurna sesuai apa yang menjadi harapan oleh Eommanya tersebut , ,Entah sampai kapan Eommanya itu akan terus terusan mencemooh dirinya beserta kekurangannya yang dimiliki olehnya,
Sementara itu suaminya yang duduk disebelahnya cuma diam saja seperti tidak tahu harus berbuat apa ketika istrinya sedang kalut sendiri dengan anaknya ,

Iya seenggaknya berusaha secara istilahnya itu menengahi atau menenangkan istrinya agar keadaan tidak semakin menjadi ruwet begini

namun hal itu justru tidak dilakukannya kemungkinan yang benar penyebabnya sebetulnya dia amat sangat membenci anak tirinya itu sehingga dia memang  sengaja membiarkan istrinya itu memarahi anaknya , dia tidak perduli oleh perihal  itu karena yang dimarahi tersebut bukan lah anak kandungnya melainkan anak tiri yang teramat  dibencinya,

Menyimak anak sambungnya itu dimarahi oleh ibu mereka justru merupakan tontonan yang menarik baginya,

Memang Sejak awal dirinya hadir ditengah keluarga ini  , ketiga anak lelaki dari pihak istrinya itu seolah tidak menerima akan kehadirannya kadang ketiga anaknya itu acapkali menatapnya dengan tatapan sengit sekaligus terang terangan tidak menyukainya ,tapi dia mengaku diantara mereka bertiga yang sifatnya rada  bijak dan dewasa cuma Taecyeon saja ,Dia menikahi Eomma mereka yang saat itu seorang janda bukan dengan niat yang tulus tapi karena Eomma mereka itu orang kaya raya itulah alasannya mau menikahi Eomma mereka  terutama karena mengincar harta istri barunya tersebut,  maka dariitu jangan heran kalau dia terkesan cuek Bodo amat  tak perduli dengan anak sambungnya.
Alih alih bukannya membela anak sambungnya  dirinya justru memprovokasi istrinya agar Istrinya makin menambah memarahi anaknya..

"Yeobo .. aku rasa selama ini cuman Taec lah yang patut dibanggakan ketimbang dua anak mu yang lainnya itu ..aku sungguh kagum dengan Taecyeon dia masih muda tapi pekerja keras dan giat bekerja tidak seperti kedua anakmu itu.. Junho dan Jinwoon!" Suaranya dibuat buat selembut mungkin didepan istrinya sambil  mencuci otak istrinya bertujuan agar semakin tersulut emosinya ..

"Jelas dong Taecyeon lebih segalanya dibandingkan mereka berdua ..Aku cukup bangga memiliki anak seperti Taecyeon yang masih muda tapi sudah menjadi pengusaha sukses ,, tidak seperti kedua anakku ini yang cuman bisanya merepotkan orang tuanya saja!"

Lagi lagi Eommanya itu suka sekali  membandingkan anak anaknya terutama sama Hyung tertua mereka Taecyeon yang selalu dibanggakan oleh eommanya tersebut.sangat berbeda terhadap dirinya serta Jinwoon Eommanya itu terkesan pilih kasih terhadap anaknya , cenderung selalu memihak Taecyeon saja..

'kenapa Eomma selalu mencemooh ku? Apa karena sampai saat ini aku belum pernah membuat Eomma bangga? Aku sebenarnya ingin sekali membuktikan kepada Eomma kalau aku juga mampu melakukan sesuatu melebihi apa yang sudah dicapai oleh Taec Hyung selama ini Eomma..Namun mungkin kau sudah terlanjur menyayangi Taec Hyung seorang makanya aku selalu salah dimatamu, baiklah aku menerimanya Eomma meski hatiku sakit setiap kali mendengar kan engkau mengolok olok kekuranganku, tapi mungkin ini sudah menjadi garis hidupku akan begini jadi aku bisa apa selain berserah diri pada keadaan serta nasibku' Junho membatin sedih
Tak pelak justru kini dia seakan malas untuk sekedar ikut sarapan bersama Eommanya salah satu contohnya mungkin karena alasan inilah..

"Sudahlah Eomma jangan marahin Junho terus dong yang sebenarnya salah Jinwoon eomma anak itu lah yang seharusnya Eomma marahi karena udah suka keluyuran gak jelas pergi sama teman temannya ,ditambah kebanyakan pacaran pula dia tuh yang aslinya pantas dimarahin Eomma bukannya malah Junho kasian Junho dia pasti juga mikirin masa depannya sendiri .secara gak langsung Eomma sudah dengan tega menambah beban pikiran padanya Eomma! Jadi biarkan lah!" Taecyeon yang sejaktadi terdiam memerhatikan sekaligus mendengarkan Adiknya tengah dimarahi oleh Eommanya lama kelamaan tidak tega serta tak tahan melihat Junho adiknya menjadi pelampiasan kemarahan Eommanya ,  ia juga agak heran sama ayah sambungnya yang bukannya menengahi keadaan tapi gak taunya malah sempat tadi memanas manasi situasi yang ada .

Sejurus kemudian Eommanya seakan cepat patuh  akan ucapan Taecyeon anak kesayangan serta anak yang senantiasa  dibangga banggakannya oleh karena itu begitu mudahnya menurut akan perkataan  taecyeon tersebut untuk tidak terus terusan memarahi Junho  tanpa protes sekalipun, begitu hebatnya Taecyeon mampu menaklukan hati Eommanya itu sedangkan Junho tidak bisa melakukan apa yang seperti dilakukan oleh Taecyeon .

Junho dia ingin seandainya sekali saja bertukar posisi dengan kakaknya.. yang kelihatannya kehidupannya semakin dipandang mapan , dan enak dibandingkan dirinya yang masih kesulitan mencari pekerjaan ,semenjak dirinya keluar dari tempat kerjanya karena ada masalah pribadi dengan bos ditempat kerjanya , Junho kini memilih menganggur daripada bekerja .belum berniat lagi mencari pekerjaan semenjak pernah berselisih dengan mantan bos majikannya .

"Sudahlah Eomma tidak baik terlalu memarahi Junho seperti itu? Junho juga punya perasaan , apa kau tidak mempunyai empati padanya aku mohon sangat pada Eomma  jangan kau samakan pula  junho yang kalem  dengan jinwoon anak bandel itu.. mereka berdua itu berbeda tidak sama persis  sejauh ini kurasa Junho masih mending dibandingkan dengan  Jinwoon Eomma!"

"Arraseo arraseo  aku masih dapat mengerti oleh maksud omongan mu  itu Taec-ah tapi kau harus ingat juga taec-ah  bukan berarti aku membenarkan jalan hidup yang dipilih oleh Junho yang memilih menjadi pengangguran dibanding mencari pekerjaan demi kebaikan masa depannya! Aku begini juga sebenarnya bertujuan membimbing mereka kepada kebaikan demi masa depan mereka sama saja aku  merasa seperti sia sia saja menyekolahkan mereka tinggi tinggi sampai kuliah kemudian sampai jadi sarjana tapi mereka malas untuk bekerja dan lebih memilih untuk menganggur!" Itulah mungkin salah satu alasan Eommanya seringkali memarahi Jinwoon juga Junho yang dimana mereka berdua itu selaku anak lelakinya yang menganggur alias tidak bekerja.

"Ya sudah eomma mending kita lanjutkan lagi sarapan kita , Junho-ah.ayo duduk kita sarapan pagi bersama jangan berdiri terus disitu!" Suruh Taecyeon mempersilahkan adiknya itu duduk untuk bergabung makan bersama mereka..

Junho dengan sedikit ragu ragu menuruti Hyungnya  untuk duduk ikut sarapan pagi bersama mereka..

Untungnya Junho masih punya kakak sebaik Taecyeon disaat dirinya memiliki Eomma yang galak dan pemarah ..

Meski Junho sebenarnya menaruh rasa iri terhadap Taecyeon sebab Hyungnya itu seorang anak yang menjadi kebanggaan Eommanya selama ini , tapi Junho berfikir kembali dia ingin menghilangkan perasaan iri yang tak semestinya dia simpan ini, dibalik kesuksesan yang telah dicapai oleh Taecyeon tapi dibalik itu Taecyeon adalah seorang duda kesepian yang nasib rumah tangganya tidak semulus karirnya..

Maaf sekali kalau ceritanya jelek..🙏

Yoona Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang