Yoona Love Story

42

"kau tidak apa apa?" Junho keluar dari dalam mobil, diikuti oleh Yoona . Mereka berdua keluar dalam mobilnya untuk memeriksa keadaan Yeoja yang nyaris tertabrak mobil yang dikemudikan Junho.

Yeoja itu berdiri tepat ditengah jalan didepan mobil milik Junho  sambil memejam matanya tangan satunya mengepal dan gemetar ketakutan.

Junho serta Yoona merasa panik , begitu keluar mobil, Junho segera menghampiri Yeoja itu serta menanyakan keadaannya.

"Agassi apa kau baik baik saja?" Perlahan lahan Yeoja tersebut membuka matanya kembali. Dia sempat tersentak kaget. Karena habis membuka mata. Yang pertama dia lihat ialah wajah tampan seorang namja , wajar memang dia agak kaget. Soalnya jarak Junho berdiri hanya beberapa meter saja dari hadapan Yeoja itu kini berdiri..

"Siapa kamu?" Yeoja itu justru menanyakan balik. Ekspresinya berubah menjadi ketakutan.. Junho menyunggingkan senyuman demi menghilangkan ketakutannya. Barangkali dia berpikir Junho ini orang jahat. Tak ada salahnya pula bersikap ramah pada orang yang baru ditemuinya..

"Anyeonghaseyo joneun Lee Junho imnida manneseo bangapseumnida kau bisa panggil aku Junho saja.." Yeoja itu seperti terhipnotis oleh senyuman manis Junho. Sehingga dia berdiri tanpa berkedip mata sedetik pun. Terpesona sikap hangat yang Namja itu tunjukkan padanya . Cukup lama Junho tersenyum pada Yeoja yang belum mengenalkan namanya . Lama kedua orang itu saling memandang dalam suasana hening .mengabaikan satu  keberadaan orang  ditengah tengah mereka. Tidak lain yakni  Yoona yang berdiri disamping Junho merasa  seakan tidak dipedulikan dan dianggap kehadirannya oleh mereka berdua..

Ada perasaan lain yang Yoona rasakan , Entahlah perasaan apa ini. Tapi Yoona khawatir bila sekarang dia sedang merasakan perasaan cemburu ,ekor matanya melirik Junho.  Yoona salah mengira , ternyata senyuman itu belum lenyap Setahu Yoona Junho tidak pernah tersenyum lama kepada orang lain , kecuali pada Yoona seorang. Namun apa ini? Yoona tidak sedang bermimpi kan? Seharusnya dia biasa biasa saja. Kenapa dia justru membenci senyuman Junho untuk Yeoja itu. Apakah seterusnya Yoona akan seperti ini? Berpura pura tidak menyukai Junho ,kenyataannya Yoona merasa hatinya perih yang berarti itu sudah mengisyaratkan perasaan cinta tpi Yoona terlalu takut mengakuinya serta mempertahankan gengsinya..

"Agassi? Ireum-i mwoyeyo? Kalau kau tidak mau memperkenalkan namamu padaku tidak apa apa.. aku bisa memakluminya. Sebelum aku pergi apa ada yang ingin kau katakan padaku Agassi?" Tanya Junho. Tak sepatah katapun terucap dibibir Yeoja yang masih memandang Junho , Junho heran dengan sikap anehnya  ,Cuma diam tanpa mengatakan apapun ,Menunggu dia bicara pun percuma. Jadi Junho  mempersilahkan dia bicara untuk terakhir kalinya sebelum Junho pergi, kalau lah ada yang perlu dikatakannya.

"Lee Se Young " ucapnya lebih terdengar sedang mengeja namanya sendiri sontak mengejuti Junho sekaligus juga Yoona. Disaat mereka akan meninggalkan Yeoja itu , Barulah Yeoja itu bersedia membuka mulutnya yang sebelumnya mengatup rapat.

"Lee Se Young? " Lee Se Young Yeoja itu menganggukan kepala.

"Nama yang cantik seperti orangnya" Junho menggumam lirih , Tapi dapat didengar oleh kedua Yeoja yang bersamaan  mengerutkan alisnya bingung.

Hatinya bagaikan tersayat sembilu. Hati Yoona tercabik cabik rasannya. Belum reda perasaan cemburu tadi , Kini semakin bertambah parah ,dengan tegannya menghancurkan perasaannya. 
Namja yang dia pikir hanya mencintainya seorang , Siapa yang tahu perasaan seseorang semudah itu terbagi dengan orang lain. Apalagi Junho ini seorang namja. Didunia ini bisa saja semua terjadi ketakutan Yoona sekalipun tiada yang berpikir itu mustahil terjadi. Semua orang berhak memilih seseorang yang dia cintai . Meskipun itu harus mengorbankan perasaan orang lain. Jika waktunya Junho tidak mencintainya lagi, Yoona siap menerima kenyataan pahit itu dalam hidupnya. Seolah olah Yoona ini manusia yang terbuang , Setelah ditinggalkan ayahnya, ibunya kini seorang pria yang dia sayangi ,Yoona benar benar dilanda cobaan berat dihidupnya.