50

157 2 0
                                    

***
Seperti biasa sebelum Yoona memutuskan pindah ke Seoul dengan tujuan mencari pekerjaan yang gajinya besar, Setiap pagi Yoona membuatkan sarapan pagi seadanya yang penting itu cukup memenuhi isi perutnya bersama neneknya. Nenek yang dulu pernah ia tolong pada saat nenek itu akan menyeberang jalan raya menggunakan tongkat neneknya hampir saja ditabrak oleh sang pengendara motor untungnya dengan sigap yoona yang melihatnya ikut menuntun jalan neneknya supaya cepat terhindar kendaraan motor tersebut.

Neneknya sangat berterima kasih atas pertolongan yoona, Semenjak kejadian itu Nenek itu menganggap yoona sebagai bagian cucunya , Yoona tentunya terharu sebab nenek kandungnya telah lama meninggal, tinggal ibu anggota keluarga yang ia punya, Selain ayahnya yang pergi entah kemana meninggalkan mereka dikala hidup mereka susah.

Yoona merasa keputusan yang ia ambil tepat, Setelah diusir secara paksa dan terhina oleh keluarga Junho, Yoona memilih pulang kekampung halamannya dibusan, 4tahun ia tinggal diseoul mengadu nasib disana, Bahkan ia sempat membawa ibunya juga, Sayangnya nyawa ibunya tidak dapat tertolong lagi, Yoona seperti kehilangan sebagian raga nya , Semua orang yang ia sayangi mulai pergi meninggalkannya. Jika pergi sebentar belum meninggalkan dunia, yoona masih diberi kesempatan bertemu kembali dengan ibunya, Namun takdir malah memisahkan yoona dan ibunya yang dipanggil Tuhan secepat ini..

"Ibu...Aku rindu sama ibu.." Tak sadar air mata menetes Yoona belum sempat menyekanya, Tangan seseorang sudah lebih dulu secara lembut menyekanya.

Sontak yoona sedikit terlonjak kaget, ia langsung melihat siapa orang yang berbuat selancang itu pada dirinya..

"Junho?" Orang yang disebut hanya tersenyum tipis,

"kamu kenapa masih berdiri disini saja? Bukankah kamu akan membuat sarapan untuk nenek juga aku?"

"kamu ada masalah yoona? Kalau ada coba ceritakan lah masalahmu hm jangan dipendam sendiri.." Yoona tidak mengerti dengan dirinya sendiri, 6bulan lamanya ini ia membolehkan Junho tinggal bersamanya dirumah neneknya, 6bulan itu Ia dan  mengaku telah melakukan suatu tindakan sembrono yang tak seharusnya terjadi, tindakan yang akan membawa mereka kepada sebuah permasalahan besar, Yoona kini diam diam sudah mengandung benih Junho dirahimnya. Yoona mengelus lembut perut ratanya, Ia tak mengira bakal mengandung janin yang tak berdosa ini akibat ulah perbuatan orangtuanya.

Dibalik rasa penyesalan itu Yoona yakin ada hikmah yang terkandung didalamnya, Apa salahnya jika yoona memilih  mempertahankan janin ini, Toh awal dari kesalahan tak seluruhnya salah, Yoona percaya cepat atau lambat kebahagiaan yang ia idam idamkan akan datang kepadanya.

"yoona maafkan aku , Aku sosok ayah yang tidak bertanggung jawab, bahkan cuma membelikan susu ibu hamil saja aku tidak mampu, aku memang laki laki yang payah, maaf kan aku " ucap Junho sambil menunduk merasa bersalah, tak berani lama menatap wajah wanita ini , Wanita yang ia renggut mahkotanya, Wanita yang sedang mengandung anaknya, Sepatutnya ia memenuhi kebutuhannya selama hamil, termasuk membelikannya susu ibu hamil , Biar tumbuh kembang janin semakin baik dirahimnya, Junho daridulu memang selalu menyusahkan orang disekitar nya, Tidak ibunya, kakaknya, tantenya sekarang Yoona..

"Junho-ssi berhenti berkata begitu, lagipula itu tidak merubah keadaan apapun, Aku tidak meminum susu ibu hamil tak apa, aku tak mempermasalahkannya" Junho yang sedari tadi menunduk, Perlahan lahan mengangkat wajahnya lagi, memandang teduh yoona, Ucapan wanita ini terkadang menyakitinya tapi juga menenangkannya.

"makasih yoona.. Alasan aku bertambah mencintaimu , Sebab kamu wanita yang berkenan memahamiku, Kamu wanita terindah yang hadir dalam hidupku yoona" pipi yoona merona mendengar penuturan Junho yang mengalun syahdu digendang telinganya, Yoona bahkan tak ingin melewatkan momen momen seperti ini , Momen ini terlalu bermakna baginya.

Yoona Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang