28

34 0 0
                                    

.....

Junho dan Yoona  duduk di halte bis untuk menunggu kedatangan bis.  Mereka berdua memutuskan pulang dengan naik bis. Junho yakin dia masih ingat tau arah jalan pulang walau sedikit demi sedikit harus diingat.

Sebab, Mereka ternyata pada waktu malam itu mereka tidak menyadari jalan kaki Sepanjang meter dari jarak tempat restoran mereka makan.  .

Kalau memikirkan sepanjang itu dirinya berjalan kaki. Junho agak kesal pada Yoona. Sedari kecil dia belum pernah berjalan kaki sepanjang perjalanan seperti itu kecuali itu  semua demi Yoona. Dia tidak menyadari apa yang dilakukannya itu sangat tidak difikirkan dari awal akan melakukannya.

Pantas saja , Kaki Junho malam itu terasa pegal dan letih sekali.  Ternyata ia berjalan dengan jarak meter yang sangat jauh. Junho tidak mau terlalu membayangkan alangkah pegalnya dia waktu itu , Soalnya Junho akan membayangkan Yoona juga. Yeoja itu berjalan pincang terlihat menyeret seret kakinya. Sepatu high heels nya yang sebelah kanan miliknya patah. Akibatnya kakinya terkilir. Sekarang pun Yeoja itu cara berjalannya masih pincang. .

Junho tidak tahu dimana tukang urut disekitar sini. Kalau pun ia tahu ia tidak akan keberatan untuk membawa Yoona ke tukang urut. Tidak perduli seberapa banyaknya uang yang harus dia keluarkan . Sekiranya kaki Yoona sudah tidak sakit lagi pun. Junho rela lakukan apapun..

Tak henti hentinya netranya terus melirik pada Kaki Yoona yang tidak memakai alas kaki , Entah sandal jepit pun dia tidak memakai.  Junho jadi sedih melihatnya.  Kalau Yoona berkenan. Dia ingin menawarkan sepatu yang dipakainya itu pada Yoona.

"Yoona -ssi kau terlihat menahan kesakitan kakimu.  Bukannya kakimu itu terkilir yah?" Benar tebakan Junho. Yoona menengok kepada Junho dengan tatapan yang sulit diartikan ..

"Kau masih terlihat meringis menahan kesakitan kakimu.. kau pakai lah sepatuku Yoona" tampak kedua mata Yoona sedikit terbuka lebar setelah mendengar nya.

"Apa Junho-ssi kau menawarkan sepatu mu kepadaku?tidak Junho-ssi lalu bagaimana dengan mu" Tangan Yoona Menunjukkan penolakan atas tawaran Junho untuk memakai sepatunya ..

"Kenapa Yoona?" Raut Junho muram ia kecewa Yoona menolak niat baiknya tersebut..

"Junho-ssi selama ini kau selalu memperlakukan aku dengan baik. Aku jadi semakin tidak enak hati padamu ."

"Tidak Yoona . Aku tidak pernah meminta imbalan padamu akan perlakuan baikku padamu. Jadi kau tidak usah merasa tidak enak hati begitu padaku Semua perlakuan baikku padamu itu tulus dari dalam hatiku" Yoona menanggapi nya hanya tersenyum tipis.. tanpa perlu dijabarkan pun Yoona sudah merasakan sendiri perlakuan baik Junho padanya dari sejak awal mereka bertemu ,sampai kenal dekat seperti ini ..

Dari yang awalnya hanya saling mengenal saja. Junho dan Yoona mulai mengembangkan hubungan kedekatan mereka dan  terjalinlah hubungan pertemanan diantara mereka. Namun didalam hubungan pertemanan mereka. Junho sebenarnya tidak benar benar menganggap Yoona sahabatnya.  Melainkan...

"Junho-ssi.. Boleh kah aku berkata Jujur padamu? Aku tau mungkin kau akan sangat terluka mendengar nya.  Tapi apa boleh buat. Bukankah kita berhak memilih seseorang yang kita cintai?"

Junho mengangguk anggukan kepala pelan.  Yoona menatap Junho serius . Entah mengapa firasat Junho seolah berkata bahwa apa yang akan dikatakan Yoona tidak sesuai harapannya.

"Junho-ssi Mianhae kau adalah orang pertama yang berhasil membuatku mempercayai seseorang . Kau juga orang pertama yang membuatku dari sekian lamanya . Aku merasa kan ada seseorang yang perduli sekaligus memperhatikan ku. Aku bahagia mengenal orang sepertimu dihidupku. Tapi aku tidak bisa membohongi perasaan ku. Kalau namja yang aku cintai sebenarnya adalah...".. Yoona menggantungkan kalimat nya .

Yoona Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang