27

36 1 0
                                    

---

Junho duduk termenung sendirian dibangku taman . Sepeninggal Yoona. Junho melamun memikirkan perkataan Yoona selang beberapa waktu tadi. Perkataan itu entah mengapa terus terngiang ngiang ditelinga serta benak Junho.

"Karena aku tidak mencintaimu Junho-ssi jadi lebih baik kau lupakan aku dan enyahkan perasaan mu itu padaku!"

Air mata mulai turun membasahi pipinya. Junho usap air mata yang tak hentinya turun . Sakit hatinya tak bisa diucapkan oleh kata kata.. ia baru mengetahui jikalau perasaannya tak berbalas. Selama ini Cintanya hanyalah cinta yang bertepuk sebelah tangan seperti apa yang pernah dikatakan oleh Jinwoon.

"Hiks.. hiks.."

'kenapa air mata ini terus keluar. Aku tidak boleh menangisinya. Aku ini seorang namja dimana harga diriku kalau aku menangisi Yeoja yang jelas jelas tidak mencintaiku '

Suara dering ponselnya menghentikan Junho dari tangisannya. Ia lekas membuka layar ponsel yang sedang dipegangnya. Melihat siapa yang memanggilnya dan benar dugaannya pasti Eommanya lagi yang meneleponnya

"Yeoboseyo Eomma?" Ucap Junho yang masih keluar suara isakan tangisannya walau Junho tidak ingin ibunya sampai tahu  kalau dirinya habis menangis , tepatnya yaitu menangisi Yoona .

"Nak? Kau tidak kenapa kenapa kan? Kau habis menangis yah?"

Benarkan firasatnya pasti Eommanya bakal menanyakan soal ini padanya .

"Tidak kok Eomma. "

"Loh kok tadi Eomma denger kek suara isak ." Ucapnya belum selesai sudah dipotong oleh Junho .

"Eh itu entah kenapa aku bersin bersin terus dari sejak semalam aku tertidur disini apa mungkin aku terkena flu yah..?"sekali keterusan berbohong maka akan muncul kebohongan kebohongan berikutnya. Junho terpaksa melakukan hal itu tujuannyaagar Eommanya tidak boleh sampai tahu jika dirinya habis dihancurkan perasaannya oleh seorang Yeoja yang bernama yoona yang dikenalnya baik. Menurutnya ini masalah hatinya tidak sepantasnya dibawa bawa kedalam masalah keluarga.  Junho sendiripun tidak pernah bercerita apapun mengenai perasaan yang dia pendam pada Yoona ke ibunya . Jadi biarkan masalah ini menjadi masalahnya sendiri.   Walau ia belum yakin apakah dia sanggup menerima kenyataan ini. 

"Kau tertidur dimana nak? Kenapa sampai sekarang kau belum juga pulang? Dimana kamu nak? Coba beritahu keberadaan mu sekarang. Aku akan menyuruh Taecyeon untuk mencarimu. Kau pergi tidak sendirian kan bersama Yoona? Boleh Eomma bicara sebentar dengan Yoona?" Junho agak terkejut. Ibunya meminta izin ingin bicara dengan Yoona. Apa yang mau dibicarakan ibunya pada Yoona? Junho langsung dibuat penasaran .

"Eh jangan Eomma. Yoona tidak sedang bersama ku. Oh yah Eomma pengen tanya apa lagi padaku? Eomma tidak perlu mengkhawatirkan aku.  Sore ini aku akan usahakan untuk bisa  segera pulang . Kasian Eomma ku tersayang terus mencemaskan ku!" Junho terkekeh . Demi mengobati luka dihatinya . Yang Junho sendiri pun tidak tau apakah luka hatinya nantinya sembuh atau masih akan terus membekas .

"Kau ini bisa saja.. Eomma cuma kepengin kamu dan Yoona selamat dan aman sampai tujuan .. yah sudah yah.. Eomma tunggu kepulangan mu.. oh yah appa mu juga sama seperti Eomma.  Dia mencemaskan keadaan Mu.. dia beli oleh oleh banyak loh. Kamu juga kebagian.. jadi cepat pulanglah.. "

"Baik Eomma.." ketika Eommanya sudah menutup teleponnya. Junho memandangi sebentar wallpaper diponselnya yeoja malang yang berhasil menjeratnya kedalam permasalahan hati . Junho memanfaatkan kesempatan langka itu mengambil foto Yeoja itu secara diam diam  ketika Yeoja itu sedang berdiri didepan pagar rumahnya dengan raut wajah sedih..

Yoona Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang