56

98 2 0
                                    

****

Junho POV.

Ada sebuah kalimat  pepatah mengenai Hujan yaitu Mendung bukan berarti Hujan, Juga kalimat pepatah Sudah Jatuh tertimpa tangga kalau dibayangkan kalimat itu betapa menyakitkannya dan menyedihkannya, Tapi aku agak tersentil dengan dua kalimat pepatah yang seolah kini sedang menimpa diriku,  Beratnya menjalani hidup tanpa seorang kekasih pujaan hati, Berkali kali kukatakan kalau dia wanita yang kucintai, Dia wanita sekaligus cinta pertamaku dan wanita satu satunya yang telah mengajarkanku apa artinya dicintai dan mencintai. Aku yang dulu tidak penasaran bagaimana rasannya JATUH CINTA , Seindah apa cinta itu, Semanis apa cinta itu, Sebahagia apa cinta itu, Melalui Yoona aku dapat merasakan semua itu , Kini kutahu bahwa Cinta sangat menyenangkan , keindahannya tidak mampu kulukiskan lewat kata kata. Begitu terpakunya aku pada Cinta. Walau cinta membawaku terbang keawan, tapi dilain sisi Cinta juga dapat menerjunkan aku sampai kedasar bumi yang paling bawah.
Berbagai rintangan cobaan cinta yang kami berdua lalui bersama, Belum lagi ditekan keluargaku sendiri, Aku dipaksa meninggalkannya dalam kondisi berbadan dua, Mana sanggup aku melakukan itu? Aku menyayangi keduannya, Wanita yang mengandung buah hati kami, Jika aku tega meninggalkan mereka berdua, Aku rela orang mencap  buruk tentang aku lelaki brengsek, pengecut, bajingan tengik , keparat, atau lainnya, Namun Aku tidak sejahat dan sekejam itu yang gampangnya lari dari tanggung jawabku kepada dua orang yang kusayangi dihidupku. Aku terus panjatkan doa disetiap waktuku, Tuhan jangan pisahkan kami, Aku sungguh sungguh ingin menjaga, merawatnya, melindunginya, membimbingnya. Bahkan ia rela mempertaruhkan hidupnya ser kepadanya.  Wanita yang selamannya menduduki  tempat teristimewa  dihatiku.
yakni dia Lim Yoona wanita yang memberiku Cinta dan kebahagiaan, Wanita itupula yang memberiku goresan luka yang sulit kering.

Yoona apa kau pikir setelah kau tiada meninggalkanku, ada orang lain lagi yang akan menempati posisimu dihatiku? Kau salah besar jika berfikir demikian, Selamanya takkan ada orang yang bisa menyingkirkan posisimu dihatiku , Aku pastikan itu, Aku berjanji Lim Yoona, Aku akan mengingat pesan terakhirmu seumur hidupku, pergilah dengan damai Bersama anak kita.. Lim Yoona aku mencintaimu. 

***

2 tahun kemudian.

Junho sesekali menyeka air mata yang bercucuran,  dulu ia termasuk tipe lelaki yang tidak mudah untuk menangis, ia menangis dikeadaan tertentu saja. bertolak belakang dengan sekarang, ia seperti tidak kesusahan mengeluarkan air mata kesedihan. Yoona orang  asing pertama menjadi landasan utama Junho seringkali tiba tiba menangis. Karena ialah  orang setegar Junho  menangis tanpa sebab , Mungkin sebagian orang akan kompak berpendapat Junho lelaki cengeng Tanpa mencari tahu  penyebab utamanya pasca kepergian Yoona yang merupakan pukulan berat baginya,  Setelah Ibunya datang mengajak Yoona menemaninya belanja dimall, itulah terakhir kali sebelum Yoona menghilang dari kehidupan Junho. Junho tidak akan lupa kenangan suka duka bersama kekasih tercinta yang belum tergeser dan masih bertakhta disinggasana hatinya.

"Sudahlah kau jangan menangisinya terus, Dia sudah tenang dialam sana.."

Junho menoleh mendengar suara seseorang dibelakangnya, Taecyeon berjalan kearahnya sambil membawa  dua gelas cup coffee hangat ditangannya.Kemudian menghempaskan tubuh duduk disofa sebelah Junho.

"kau tidak benar benar fokus menonton tv" ujarnya seraya meletakan dua gelas cup coffee itu dimeja.

"iya kan?" Ekor mata Taecyeon meliriknya sekejap alis kirinya terangkat sementara Junho mengernyit tidak paham maksud ucapan Taecyeon.

"iya apa?" Junho malas menelaah maksud ucapan Taecyeon. Toh Taecyeon tidak merasa simpati atas hilangnya Yoona. Junho diam diam memperhatikan bagaimana santai nya Taecyeon tidak sedih sama sekali mengetahui kabar Menghilangnya Yoona.

Yoona Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang