54

101 1 0
                                    

****
Suara gerimis Hujan dan Petir yang menggelegar serta panggilan Junho tak dihiraukan Yoona yang tengah bergeming ditempatnya, ia tampak melamun memikirkan sesuatu , pandangannya kosong berdiri menghadap menatap luar jendela kaca yang tembus pandang, Bahunya berjengit kaget saat sepasang tangan kekar melingkar dipinggangnya memeluknya dari belakang. Yoona menoleh betapa kagetnya ia wajah Junho dekat sekali dengan wajahnya hanya berjarak satu centi saja, Hembusan nafas Junho mengenai wajahnya. Rupannya kepala Junho bersandar dipundaknya. Menyembunyikan wajah nya diceruk lehernya. Yoona buru buru memalingkan wajahnya kearah depan, Berpura pura ia tidak merasakan sentuhan Mesra Lelaki itu.

"Yoona besok, aku kayaknya gak akan berangkat kerja deh"

"karena aku sudah mengundurkan diri dari tempat kerjaku" Ucap Junho enteng nya berbeda dengan reaksi Yoona yang terkejut reflek ia kembali menolehkan kepala kebelakang ia menatap Junho dengan raut wajah heran..

"kenapa kamu cepat sekali mengundurkan diri?"

"apa kamu gak sayang dengan pekerjaan mu?" Junho menggeleng, ia malah asyik memainkan anak rambut Yoona. Sesekali ia selipkan kebelakang telinga.

"kenapa?" nada ucapan Yoona terdengar kecewa.

"Kenapa? Jelas aku lebih sayangnya sama kamu daripada pekerjaanku, Lagipula aku nggak mau berurusan lagi sama Hyungku yang menyeramkan itu, "

"tapi kamu susah payah mencari pekerjaan baru sebulan kamu dapat gajian, kamu sudah berhenti , Apa kamu yakin kamu mampu menjamin kehidupan aku dan bayi ini?"Junho hanya diam, Perlahan Junho menguraikan pelukannya, ia beralih berdiri didepan Yoona. Mereka kini berdiri saling berhadapan..

Yoona menghindari tatapan Junho yang intens padanya, Junho maju selangkah tangan kanannya raih jemari yoona ia genggam erat.

"Yoona aku tidak mau kita berpisah, ada alasan lain aku berhenti dari pekerjaanku, Alasannya itu kamu Yoona, Taecyeon Hyung sekarang sudah mengetahui alamat rumah ini, Ia bilang terakhir kali padaku sebelum aku memutuskan mengundurkan diri ,kalau ia mengajak kyungri dan eommaku mengunjungi rumah ini, aku tau maksud dibalik semua itu, dia berniat membujukku pulang kerumah lagi, "

"jadi."

"STOP!!" Sentak Yoona memotong ucapan Junho.

Ia menatap Junho dengan berurai air mata..tangan satu Junho hendak menyeka air mata Yoona namun langsung ditahan oleh tangannya.

"kamu tidak usah menghapus air mataku, biar aku saja yang menghapusnya sendiri"

"tapi Yoona?" Yoona menurunkan tangan Junho, ia lalu menyeka air matanya yang terus menetes jatuh membasahi pipinya dengan tangannya sendiri.

"Yoona?" Junho terlihat khwatir melihat air mata yoona yang sepertinya tidak kunjung kering..

"Junho, Sebaiknya kamu pulang kerumah kamu, Aku tidak ingin dituduh ibumu akulah yang  membuat kamu durhaka kepada ibumu,  "

Junho menggeleng tegas menolak usul yoona yang ia rasa tidak masuk akal.

"Aku tidak akan menuruti perkataanmu untuk kembali kerumah, Kau pikir aku tenang meninggalkan mu dengan kondisimu yang mengandung?! Apa kau sudah gila?!!" Yoona menganga tidak menduga reaksi Junho semarah itu padanya. Junho melenggang pergi, melengos pergi dengan perasaan dongkol, Ia lelah menghadapi keraguan wanita itu. Akhirnya ia memilih pergi sengaja tidak mendengarkan panggilan Yoona.

"Junho-ssi ," Panggil Yoona dengan suara serak, tenggorokannya tercekat dikerongkongan. Ia menyesal telah meragukan keseriusan Junho mempertahankan hubungan mereka. Bertahan melawan rintangan setiap ujian cinta mereka demi si jabang bayi tentunya.
***
"nenek.. Nenek.." Yoona memanggil manggil neneknya namun neneknya tidak kunjung menyahutnya. Yoona sudah tidak kuat kelamaan berdiri, ditengah perutnya yang membesar, umur kandungannya sekarang menginjak 9 bulan, menjelang  persalinannya. Yoona banyak melakukan aktivitas jalan jalan sekitar halaman luar rumahnya. Yoona dengan Junho sudah tidak sabar menantikan kelahiran anaknya. 

Yoona Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang