BAB 8 // Keributan

406 65 17
                                    

Sebelum baca jangan lupa follow akun wattpad aku dulu:)
ya kali baca doang 😭😭

Vote juga dong, tinggal pencet bintang kan gak susah👆

Selain vote kasih komen juga ya, terserah mau ngetik apa aja. Yang penting masih wajar dan bukan hate speech :-)

Spam 😈😈😈 untuk lanjut bab selanjutnya

Aira Yovana Mahatna

Aira Yovana Mahatna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heppy Reading....

Vote, komen & share

______

Seperti rutinitas pagi Rain sebelumnya, setiap pagi Rain harus mengantar Ara ke sekolahnya dulu barulah ia berangkat menuju sekolahnya sendiri. 

"Semangat sekolahnya, jangan nakal dan harus nurut sama guru," pesan Rain sebelum melepas Ara untuk bersekolah, tidak lupa dirinya juga meninggalkan ciuman di kedua pipi adiknya. 

"Kakak juga, semangat sekolahnya!" ujar Ara, lalu dirinya turun dari mobil dan berlari masuk gerbang sekolahnya yang sudah ramai murid lainnya. 

Saat hendak menginjak gas mobilnya untuk menuju sekolahnya, Rain teringat akan surat panggilan orang tua yang ia terima kemarin, dirinya lupa memberitahu walinya. Dengan cepat Rain mengambil ponselnya di dalam tas dan mendenial sebuah nomor. 

"Ada apa sayang, tumben pagi-pagi nelpon?" tanya orang di sebrang dengan suara serak karena umur. 

"Rain kemarin mendapatkan surat panggilan dari sekolah. Aku ingin oma berbicara dengan guru Rain di sekolah." Rain menjelaskan dengan singkat kepada omanya yang tinggal di Korea. 

"Kamu kali ini melakukan kesalahan apa lagi?" tanya omanya dengan malas.

"Hanya keributan kecil, oma hanya perlu berbicara dengan guru BK sebentar." Di seberang terdengar helaan nafas dari Oma Aeri— nenek Rain dari pihak ayah. 

"Oke apapun untuk cucu Oma," ujar Oma Aeri menyetujui. 

"Rain berangkat sekolah dulu, salam untuk opa. Makasih oma sudah mau memenuhi panggilan walaupun tidak hadir secara langsung." Setelah mengucapkan salam penutup Rain segera mematikan panggilan telfon dengan omanya dan melajukan mobilnya menuju sekolahnya. 

Sebenarnya sangat jarang Rain menghubungi oma dan opanya, kecuali mereka menghubungi lebih dahulu atau Rain sedang membutuhkan sesuatu. Disamping karena kesibukan mereka, sebenarnya hubungan diantara mereka tidak terlalu baik.

Sesampainya di parkiran Sma Scienze Rain segera memakai almamater sekolahnya dan turun dari mobil dengan tas dicangklong pada pundak kirinya. 

Tidak sengaja kedatangannya bersamaan dengan Aidan dan teman-temannya yang rombongan dengan motor besarnya. Tapi yang membuat kehebohan para murid lebih terdengar jelas dari biasanya adalah adanya tambahan member yang bernama Reno Anandra. Cowok bad boy yang minggu kemarin masuk ruang BK karena kasus palak. 

Untouchable RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang