Sebelum baca jangan lupa follow akun wattpad aku dulu. Zee_agt
Vote juga dong, tinggal pencet bintang kan gak susah👆
Selain vote kasih komen juga ya, terserah mau ngetik apa aja. Yang penting masih wajar dan bukan hate speech :-)
Jangan lupa spam 😈😈😈 untuk lanjut bab selanjutnya
Heppy Reading....
Vote, komen & share
_____
eperti yang direncanakan oleh si kembar sebelumnya, mereka saat ini sedang mempersiapkan makanan untuk menemani menonton film. Mereka memasak banyak makanan pedas yang berasal dari negeri ginseng Korea.
"Loyo banget lo, kenapa?" tanya Mesha melihat Rain menyandarkan kepalanya di pundak Nesha.
"Nope," kata Rain mengangkat bahu.
Setelah semuanya siap, mereka segera naik ke kamar Rain yang berada di lantai atas. Sementara Ara dari jam sembilan tadi sudah tidur karena kecapean bermain dengan si kembar.
Namun sebelum mereka maraton drama Korea yang telah ditentukan bersama, mereka terlebih dahulu melakukan serangkaian kegiatan skincare rutin terlebih dahulu.
Sembari menunggu masker wajah mereka mengering, si kembar usil melakukan live di instagram miliknya. Namun saat ketahuan Rain, gadis itu segera mengakhiri live tersebut dan menyembunyikan ponsel si kembar di kantong piyama tidurnya.
"Hehe sorry," ucap Si kembar kompak dengan mengangkat satu tangannya.
Rain mendengus sebal. Sebenarnya Rain hanya tidak suka privasi kehidupannya diusik, sekalipun itu hanya tampilan bareface dirinya sebelum tidur.
"Tadi sore lo pergi dari mana?" tanya Nesha setelah berdehem pelan mengurangi kecanggungan.
Rain menatap Nesha, lidahnya kelu harus menjawab apa. Nesha yang menyadari hal tersebut hanya mengangguk saja.
"Orang tua lo lagi dimana?" tanya Nesha sambil tiduran terlentang menatap langit-langit kamar Rain.
"Sibuk mungkin," jawab Rain terdengar sangat tidak meyakinkan.
"Lo tahu kan, kalau gue main kesini nggak cuma sekali dua kali. Walaupun memang masih bisa dihitung pakai jari, tapi janggal aja saat ke sini kita selalu cuma ketemu sama Ara."
"Orang tua gue selalu sibuk sama urusan perusahaan mereka," ujar Rain sambil menatap jari kaki miliknya yang baru kemarin di cat dengan warna merah bata.
"Tapi lo nggak pernah cerita apapun tentang keluarga lo, apa kita kurang nyaman buat lo jadiin tempat cerita?" tanya Nesha masih di posisi tadi.
"Bukan gitu," ujar Rain dengan nada suara melirih.
"Gue cuma nggak tahu harus mulai jujur dari mana. Apa selama ini kalian percaya sama cerita gue yang bilang orang tua sibuk, makannya mereka nggak pernah di rumah?"
Si kembar otomatis mengangguk.
"Semuanya karangan, gue bohong sama kalian, maaf. Karena kenyataannya keluarga gue hancur, orang tua pergi ninggalin gue sama Ara. Semuanya terlalu rumit untuk gue jelasin." Tidak sadar Rain meneteskan air matanya, masker wajah yang digunakan entah kapan sudah terlepas dari mukanya.
Si kembar juga ikut membuang masker wajah mereka ke sembarang Arah, kemudian mendekati posisi Rain dan menggenggam tangan sahabatnya untuk menguatkan.
"Serumit apapun itu, kita akan berusaha coba pahami. Kita pasti dengar cerita lo sampai selesai, sedikit pun kita nggak keberatan dengar masalah-masalah lo. Lo percaya sama yang namanya berbagi perasaan? Mungkin itu nggak asing dalam masalah percintaan. Tapi dalam persahabatan itu hal spesial."
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable Rain
Novela JuvenilSEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN WP AKU DULU!! kalian dapat hiburan aku juga merasa dihargai dan semangat untuk update. Blurb Raina Zanaya Ganendra, seorang gadis terkenal di SMA Scienze, bukan karena prestasi akademiknya atau keaktifannya di organisa...