Sebelum baca jangan lupa follow akun wattpad aku dulu. Zee_agt
Vote juga dong, tinggal pencet bintang kan gak susah👆
Selain vote kasih komen juga ya, terserah mau ngetik apa aja. Yang penting masih wajar dan bukan hate speech :-)
Jangan lupa spam 😈😈😈 untuk lanjut bab selanjutnya.
Heppy Reading....
Vote, komen & share
_____
Saat ini Rain dan teman-temannya sedang berada di kantin. Bel istirahat sudah berbunyi lima belas menit yang lalu, dan saat ini tiga gadis cantik itu masih menghabiskan makanan masing-masing. Rain sesekali melirik ke arah meja yang berada ditengah kantin.
See, Aidan sengaja menghindar. Rain tidak cukup bodoh untuk bisa tahu perubahan cowok itu.
Setelah pesta ulang tahun Aidan kemarin, harusnya Rain pulang bersama cowok itu, mengingat Aidan juga yang mengajaknya. Tapi nyatanya Aidan malah minum dengan tak terkendali sampai cowok itu mabuk. Akhirnya Rain mau tidak mau harus merepotkan si kembar untuk mengantarnya pulang. That bastard really!
Pikiran sampah macam apa ini? Harusnya Rain tidak perlu repot-repot memikirkannya, namun nyatanya tidak bisa. Spontan pikirannya menanyakan kemungkinan dan berbagai alasan yang membuat Aidan seketika berubah.
Apakah cowok itu sengaja mempermainkannya?
Apakah Aidan merasa terganggu dengan ucapannya yang kemarin?
Atau, hanya perasaannya saja yang salah mengartikan?
"Rain! Lo ngelamun? Kenapa?" Setelah beberapa kali Nesha memanggil Rain, akhirnya gadis itu tersadar dari lamunannya.
"Lo lagi ngelamunin apaan sih sampai nggak respon?" tanya Mesha penasaran.
Sebelum menjawab, Rain meminum jus jeruknya sedikit dan membenarkan posisi duduknya. "Nggak kok, bukan apa-apa," ucap Rain dengan diakhiri senyum tipis yang nyaris tak terlihat.
"Yakin?"
Rain menganggukkan kepalanya. "Tadi Lo mau ngomong apa?" tanya Rain balik.
"Gue nurun tugas Bahasa Indonesia ya?"
"Ambil aja, bukunya ada di loker meja."
"Thank you, sayang." Nesha tersenyum lebar, kemudian gadis itu memeluk tubuh samping Rain sebentar. Nesha sangat-sangat kagum dengan sosok Raina Zanaya Ganendra. Bagaimana tidak, sahabatnya itu tetap bisa mengikuti kegiatan sekolah walaupun Nesha tahu Rain sedang dalam kondisi yang tidak bisa dikatakan baik.
"Gue ke toilet sebentar," ucap Rain sambil berdiri dari duduknya. Kemudian gadis itu pergi dari kantin sendirian. Bahkan si kembar saja belum sempat menawarkan diri untuk menemani.
***
Aidan beberapa kali melihat ke arah meja yang berada di pojok kantin yang berisi tiga orang gadis. Aidan benar-benar merasa bersalah kepada Rain karena malam itu ia minum sampai mabuk berat dan tidak bisa mengantarkan gadis itu pulang. Ditambah lagi sampai saat ini Aidan belum sempat meminta maaf atas kesalahannya karena ia yang benar-benar sibuk sampai tidak memiliki waktu luang."Mau kemana, Xel?" tanya Zero kepada Axel yang berdiri dari tempat duduknya.
"Ngerokok bentar," jawab Axel sebelum benar-benar pergi dari kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable Rain
Teen FictionSEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN WP AKU DULU!! kalian dapat hiburan aku juga merasa dihargai dan semangat untuk update. Blurb Raina Zanaya Ganendra, seorang gadis terkenal di SMA Scienze, bukan karena prestasi akademiknya atau keaktifannya di organisa...