Sebelum baca jangan lupa follow akun wattpad aku dulu. Zee_agt
Selain vote kasih komen juga ya, terserah mau ngetik apa aja. Yang penting masih wajar dan bukan hate speech :-)
Jangan lupa spam 😈😈😈 untuk lanjut bab selanjutnya.
Heppy Reading....
Vote, komen & share
_____
Dengan jaket yang ditenteng ditangan kanannya Aidan memasuki rumah. Rambut Aidan kusut, langkahnya gontai, seragam sekolah yang sudah dipakai sejak pagi sudah tidak beraturan. Menggambarkan dengan jelas betapa lelahnya cowok itu setelah pulang sekolah langsung pergi ketempat les. Minggu-minggu mendekati ujian waktu belajar Aidan semakin intensif.
"Abang udah pulang, capek ya?" tanya Wanda. Wanita itu menghampiri putranya dan memegang kedua pundak Aidan untuk bisa melihat lebih jelas wajah kusut putranya.
Aidan menganggukkan kepala. "Aidan ke kamar dulu, mau bersih-bersih terus langsung istirahat."
"Memangnya kamu udah makan malam?"
Aidan menggelengkan kepalanya.
"Nanti makan malam dulu. Ayah tadi sengaja mundurin jam makan malamnya nunggu Abang pulang les."
"Nanti setelah mandi Aidan turun," ucap Aidan menurut. Sebenarnya saat ini Aidan juga merasakan sedikit rasa sakit di kepalanya, menandakan bahwa kondisi tubuhnya sedang kurang sehat.
Sesampainya di kamar, Aidan segera masuk kedalam kamar mandi. Aidan biasanya selalu mandi dengan air dingin, namun kali ini ia memilih untuk menggunakan air hangat karena takut memperparah kondisi tubuhnya yang kurang sehat. Beberapa menit kemudian, Aidan keluar dari kamar mandi, namun tidak seperti biasa yang terlihat segar, tapi wajahnya malah semakin pucat.
Setelah berganti pakaian, Aidan keluar dari kamar dan turun kelantai bawah lagi dengan bantuan lift. Saat lift terbuka, ternyata didalamnya sudah ada sang ayah. "Tumben pakai lift?" tanya Rayhan setelah Aidan masuk kedalam.
"Lagi malas jalan," jawab Aidan apa adanya.
"Orang masih muda kok mageran. Aidan gimana persiapan ujian kamu? Les yang sekarang udah cukup kan?"
"Udah oke kok Ayah, tinggal pematangan dan memperbanyak latihan soal-soal." Aidan menyandarkan tubuhnya pada lift, matanya melirik sang ayah.
Rayhan memang sudah tidak terlalu menekannya kuat-kuat seperti dulu, namun Ayahnya tidak juga melepaskannya dan masih berharap lebih kalau Aidan mau menjadi penerus di perusahaannya. Aidan sendiri masih bingung. Awalnya ia memang sudah kokoh untuk mau menjadi penerus ayahnya, namun sekarang ia sedang bingung karena beberapa alasan. Aidan memiliki alasan lain untuk masa depannya dan Aidan tidak mau meninggalkan Indonesia seperti yang Rayhan sudah rencanakan jauh-jauh hari.
"Udah mendekati ujian kamu jangan bolos lagi. Abang jangan kira Ayah nggak tau kalau kamu lagi dekat sama cewek, bahkan pernah ajak dia ke apartemen."
Aidan menundukkan kepalanya. Aidan tidak mau hal negatif yang terlintas otaknya benar-benar terjadi. Untuk sekali ini saja, Aidan berharap ayahnya tidak terlalu ikut campur.
"Ayah tidak akan melarang kamu untuk dekat sama cewek, yang penting kamu tahu batasan-batasannya dan Ayah kira kamu sudah paham."
Tanpa ayahnya tahu, Aidan membuang nafas lega. Perlahan tapi pasti, harapan didada Aidan melambung tinggi.
![](https://img.wattpad.com/cover/335329157-288-k193829.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable Rain
Teen FictionSEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN WP AKU DULU!! kalian dapat hiburan aku juga merasa dihargai dan semangat untuk update. Blurb Raina Zanaya Ganendra, seorang gadis terkenal di SMA Scienze, bukan karena prestasi akademiknya atau keaktifannya di organisa...